"setidaknya aku hanya membutuhkan satu hal yang bisa membuatku bahagia, dia atas semua luka yang aku terima agar aku mampu bertahan."
°°°
Hening, tak terdengar sedikit pun suara dari ruangan gelap berpenghuni tersebut. Nara hanya meringkuk kan badannya di atas ranjang, dengan menatap cincin yang melingkar di tangan nya. Dia tak bersuara sedikit pun, hanya melamun dan berkutat dengan pikirannya yang berisik.
Ponsel yang sejak tadi berada di sebelah Nara kembali berbunyi setelah beberapa kali memunculkan notifikasi yang sama sekali tidak di gubris olehnya. Jiso tampak mengirimkan pesan beberapa kali kepada Nara, namun dia sama sekali tak menghiraukan nya. Nara masih terlena dengan isi kepalanya sendiri, sesekali ia tampak meneteskan air mata, berharap dia bisa segera keluar dari kamar yang membuat nya sesak ini.
Sejak kejadian kemarin, Nara di kunci oleh ibunya di dalam kamar tanpa memberikan nya makan sedikit pun. Slalu seperti itu setiap Nara mengecewakan ibunya, dia sudah terbiasa dengan hal ini dan tahu hal ini akan terjadi. Biasanya Jiso selalu diam-diam mencuri kunci kamar Nara dari pelayan. Namun kali ini kunci kamarnya di pegang oleh ibunya hal itu membuat Nara tidak bisa melakukan kebiasaannya itu, meskipun pada akhirnya setelah Jiso membantu Nara dia akan menerima hukuman juga dari ibunya.
Sebuah ketukan tiba-tiba terdengar dari arah balkon kamar Nara. Hal itu membuat Nara yang sejak tadi hanya meringkuk di atas kasurnya segera bangkit dan melihat ke arah sumber suara. Di bukanya gorden pintu kaca tersebut dan tampak seorang laki-laki yang tersenyum ke arahnya.
Lee Chan, sepupunya. Tengah berdiri menatap kearahnya, dan menyuruh Nara untuk membuka pintu balkon tersebut. Hal itu membuat Nara tersenyum dan segera membuka kan pintu yang membatasi dirinya dengan Chan. Di peluknya tubuh sepupunya tersebut dengan hangat, air mata nya yang sejak tadi menetes sekarang semakin tak tertahankan. Chan membalas pelukannya dan mengelus kepala Nara dengan lembut.
"It's okay. Semuanya bakal baik-baik aja," Chan tahu apa yang di rasakan Nara saat ini.
Mereka cukup dekat sejak kecil, mungkin karena mereka juga seumuran dan sering bersama hal itu membuat mereka sangat dekat. Chan selalu hadir ketika Nara senang atau pun sedih begitu pun Nara. Chan datang hari ini karena Jiso yang memberitahu nya tentang masalah kemarin dan keadaan Nara hari ini. Jiso sengaja memanggilnya karena di tahu Chan akan lebih mudah menenangkan Nara.
KAMU SEDANG MEMBACA
N O T I C E M E [ END ]
Fanfiction[ COMPLETED ] Highest rank - #1 wonu 071223 Sulit untuk menggapainya, bahkan aku hanya mampu mengaguminya dengan cara ku sendiri. Dia jauh lebih istimewa dari apa yang aku duga. "Lebay," suara beratnya membuatku ingin selalu mendengar nya, meski ter...