N O T I C E M E [ END ]

17 ㅡ senyum

°°°

"Lo mau tunggu atau ikut?" tanya Wonwoo, Nara yang saat itu tengah sibuk dengan buku yang berada di hadapannya menoleh ke arah Wonwoo yang tengah berdiri dengan pakaian rapih nya, hendak pergi ke supermarket untuk membeli beberapa keperluan.

"Sebenernya aku masih harus belajar sih Nu, tapi kayaknya aku mau ikut deh." pikir Nara. Sejak saat dia di 'culik' oleh ibunya, dia memang tidak masuk sekolah. Begitupun Wonwoo yang kembali harus mengurus kepindahan nya ke sekolah lain yang tak jauh dari tempat tinggalnya.

"Ya udah cepetan." ajak Wonwoo, gadis itu langsung bergegas mengambil jaket dan segera mengejar Wonwoo yang sudah keluar dari unit apartemen nya.

Hanya butuh lima menit untuk mereka sampai di sebuah minimarket dekat apartemen tersebut. Wonwoo yang dengan catatan belanjaannya segera mengambil keranjang belanja dan memasukkan apa saja yang dia butuhkan. Sementara Nara hanya mengikuti Wonwoo di belakangnya, sambil melihat-lihat apa saja yang di beli laki-laki itu.

"Mau beli sesuatu gak? biar sekalian" tanya Wonwoo.

"Gak deh Nu, aku lupa bawa uang. Kan niatnya ikut kamu aja" ucap Nara, sambil tersenyum memperlihatkan rentetan giginya.

"Gapapa, gue ada kok. Kalo mau sesuatu beli aja" Wonwoo menunjuk cemilan yang sejak tadi Nara perhatikan, namun dia tidak berani mengambil nya karena tidak enak dengan Nara.

"Hehe, kamu tau aja apa yang lagi aku mau." Nara tersenyum canggung, sambil menggaruk tengkuknya yang tak gatal. Wonwoo yang melihat itu, tak sadar juga ikut tersenyum.

Hal itu tentu saja membuat Nara terkejut sekaligus takjub dengan apa yang baru saja dilihatnya. "Astaga Onu, jangan senyum kayak gitu. Nanti aku pingsan!" Nara berbicara dengan sumringah, hingga tak sadar kaki nya ikut berjinjit merasa gemas dengan lelaki yang berada di hadapannya.

Wonwoo yang tersadar langsung saja memasang wajah datarnya. Namun tak dapat di pungkiri jika dia juga merasa gemas dengan gadis yang berada dihadapannya itu. "Apasih Ra!" Wonwoo menyangkal. Ia langsung menghindari tatapan Nara, agar tidak merasa malu.