13 ㅡ hilang

74 16 1
                                    

°°°

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

°°°

Sudah satu minggu berlalu sejak menghilang nya Wonwoo dari atensi Nara. Ketakutan nya benar, Wonwoo menghilang tanpa kabar. Menyisakan dirinya dan teman-temannya yang kebingungan mencari keberadaan Wonwoo.

Satu minggu yang lalu, Nara yang kala itu baru saja tiba di rumahnya setelah mendatangi rumah Wonwoo, mendapatkan sebuah telepon dari Dokyeom yang tak mengangkat telepon nya sejak tadi.

"Halo, Ra. Ada apa? Sorry gue baru buka hp." jelasnya, memberitahu alasan dia tidak mengangkat telepon Nara tadi.

"Gue boleh nanya ga?" basa-basi nya.

"Boleh, kenapa?" tanya Dokyeom, setelah mengiyakan ucapan Nara.

"Wonwoo lagi balik ke rumah lo ya?" tanya Nara, membuat Dokyeom yang berada di sebrang sana langsung memutar bola matanya malas.

Ada jeda beberapa saat sebelum Dokyeom menjawab pertanyaan Nara. Membuat Nara menunggu untuk beberapa saat, "Tadi malem sih dia emang pulang, cuman pas pagi gue udah gak liat dia lagi. " jelas nya.

"Emang kenapa? bukannya kalian berdua seharusnya ketemu di sekolah ya, kok nanyain dia ke gue? " lanjut Dokyeom, dengan memberikan Nara beberapa pertanyaan.

"Dia ga sekolah hari ini, di rumahnya juga ga ada. Gue kira dia di sana." lirih Nara.

"Gue gatau si, Ra. Soal nya gue kira dia udah pulang. Gue juga ga berani nanya ke orang tua gue." terang nya, takut-takut jika Nara menyuruhnya untuk menanyakan Wonwoo pada Hyunsu dan Jina.

"Oh ya udah. Makasih ya, sorry ganggu waktu nya. Bye!" ucapnya mengakhiri obrolan.

"Oke gapapa kok, santai aja. Bye Ra," Dokyeom langsung mematikan sambungan telepon antara mereka berdua.

Nara kembali sibuk dengan pikirannya sendiri. Setelah mendengar penjelasan Dokyeom, ia semakin berpikir kemana perginya lelaki itu. Dan hingga satu minggu berlalu, tanda tanya dalam pikiran Nara itu masih belum bisa terjawab kan.

Menghilangnya lelaki itu tanpa sedikit pun jejak membuat Nara bingung harus mencarinya kemana. Belum lagi ia terlalu minim informasi tentang Wonwoo. Ada rasa takut yang sering menghampiri nya akhir-akhir ini. Bagaimana jika laki-laki itu benar-benar menghilang darinya, bagaimana jika ia tidak akan kembali, bagaimana jika ia tak bisa melihat nya kembali. Pikiran itu terus menghantuinya.

Padahal ini kali pertama ia merasakan perasaannya. Tapi kenapa semuanya terasa sangat rumit. Di mulai dari perasaannya yang tak terbalas karena lelaki itu selalu mengabaikan nya, drama perjodohan nya, Jeonghan yang selalu mengusik kedekatan mereka, dan bahkan keluarga mereka yang tak mendukung mereka untuk dekat.

Nara menghela nafasnya kasar saat mengingat hal itu semua." Ra?" panggil Mingyu, memecahkan lamunan Nara.

Nara yang saat itu tengah melamun di kursinya, langsung melihat ke arah Mingyu yang berada di samping. "Gimana kalo nanti kita ke ruang guru?" tanya Mingyu.

"Ngapain?" Nara terlihat kebingungan dengan ucapan Mingyu.

Mingyu pun menjelaskan jika ia akan bertanya pada wali kelasnya, mengapa Wonwoo tidak masuk sekolah selama seminggu. Karena Mingyu yakin, tak mungkin wali kelas nya tak mengetahui kenapa Wonwoo tidak ada selama satu minggu ini. Nara pun menyetujui usulan Mingyu tersebut, dan menunggu jam istirahat untuk pergi ke ruang guru.

•••

Saat ini Nara masih kebingungan di tempat duduknya, sementara Mingyu sudah tidak berada di dalam kelasnya sejak sekembalinya ia dari ruang guru. Dia hanya mengantarkan Nara ke kelas, setelah itu pergi menuju kelas Soonyoung.

"Ra, lo gapapa kan?" tanya Hyena, yang kebingungan melihat Nara yang masih terdiam sejak kembali bersama Mingyu.

"Lo udah kayak mayat hidup Ra," celetuk Ryuha, membuat Hyena refleks mencubit paha gadis itu, dan Ryuha hanya bisa meringis kesakitan.

"Lo dapet kabar tentang Wonwoo?" tanya Hyena, dan di jawab anggukan oleh Nara.

"Wonwoo pidah ke Changwon," ucapnya, seketika membuat kedua temannya itu terkejut tak menyangka.

"Lah, kok bisa!" ucap Ryuha tak percaya mendengar ucapan Nara tersebut.

Tentu Nara juga tak percaya hal itu, kenapa semuanya sangat mendadak. Pikirannya penuh dengan beribu-ribu pertanyaan. Apakah hal itu karena masalah yang Wonwoo perbuat, apa ayahnya yang membuat Wonwoo harus pindah. Semuanya menjadi tanda tanya besar bagi Nara.

Hyena dan Ryuha hanya bisa menenangkan temannya tersebut yang terlihat sangat kebingungan sejak tadi. Mereka juga tidak tahu harus bagaimana menenangkan Nara, dan hanya bisa memberikan beberapa solusi sebagai penenang semata.

***

Nara hanya termenung di sebuah kursi yang terletak di depan rumah Wonwoo entah mengapa dia masih berharap jika Wonwoo akan kembali ke rumah itu. Meski itu sebuah ke tidak mungkinan. Beberapa sat yang lalu, Nara sempat memasuki rumah Wonwoo yang masih tidak terkunci seperti saat mereka datang ke rumah tersebut. Hal yang membuat Nara bingung adalah, Wonwoo yang sama sekali tak mengamas barang nya. Didalam barang-barang Wonwoo masih tertata dengan rapih, seperti tidak ada tanda-tanda jika sang pemilik rumah tidak akan pindah.

"Ra?!" panggilan tersebut sontak membuat lamunan Nara pecah.

Mingyu yang sejak tadi memperhatikan Nara yang tengah melamun di halaman rumah Wonwoo membuat nya merasa khawatir. "Lo ngapain di sini sendirian, Ra?" Mingy segera menghampiri Nara, dan duduk di sampingnya.

"Lo juga ngapain disini?" tanya Nara, membalikan pertanyaan Mingyu.

"Ngapain lagi kalo bukan mau nungguin Wonwoo, siapa tahu anak itu balik kesini kan?" hal itu membuat Nara mengangguk menyetujui.

"Lo kenapa peduli banget sama Wonwoo sih, Gyu?" pertanyaan itu tiba-tiba saja keluar dari mulut Nara.

"Kita jauh lebih deket dari pada yang lo bayangin, Ra. Meski gue gak pernah tahu alasan kenapa dia slalu menjauh, tapi gue tahu pasti ada alasan Wonwoo ngelakuin hal itu" ada jeda dari perkataan Mingyu yang membuatnya menghela nafas kasar, dan kembali melanjutkan ucapannya.

"Meski hal itu buat gue kecewa, tapi gue tahu sebenarnya Wonwoo terpaksa ngelakuin hal itu. Gue tahu Wonwoo bukan orang yang sejahat itu buat ngecampakin orang." Mingyu mengalihkan tatapannya dan melihat ke arah Nara sambil tersenyum.

"Gue harap lo juga ngerti situasi ini, Ra. Meski lo kecewa karena saat ini Wonwoo ngilang gitu aja, tapi lo harus tahu kalo Wonwoo punya alasan. Gue percaya dia bakal balik lagi, Ra. Tergantung kita mau atau engga nya nungguin dia." Perkataan tersebut sontak memberikan jawaban bagi rasa bingung Nara saat ini. Dia senang setidaknya ada satu orang yang membuat ia mengerti akan keadaan Wonwoo sat ini. Meski tak bisa di pungkiri ia juga khawatir tentang hal apa yang menjadi alasan laki-laki it menghilang darinya. 

-o0o-

with love
-mugglefindor-

N O T I C E M E [ END ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang