04 ㅡ maaf

116 27 1
                                    

"jika pintu itu masih terkunci rapat, bolehkah aku mencari kunci dari pintu tersebut

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"jika pintu itu masih terkunci rapat, bolehkah aku mencari kunci dari pintu tersebut. Setidaknya hanya untuk membuka pintu yang sudah lama tertutup dan membuatnya terbuka kembali"

°°°

"Onu, gue bener-bener minta maaf. Karena gue, lo jadi kayak gini," Nara terus mengamati lebam-lebam di wajah Wonwoo dan sama sekali tak memperdulikan wajahnya juga yang terdapat lebam.

"Hm." Wonwoo hanya menganggukkan kepalanya.

Malam ini cukup ramai orang berlalu lalang dan bahkan kendaraan pun cukup banyak melintas. Mungkin karena ini belum terlalu larut malam dan banyak orang yang baru pulang dari pekerjaan mereka, maka dari itu banyak orang yang masih beraktifitas. Nara dan Wonwoo tengah duduk di kursi dalam mini market menatap ke arah luar jendela.

Nara menajamkan matanya saat melihat sebuah mobil berhenti di depan minimarket tersebut. Seorang wanita dengan pakaian tertutup berjalan memasuki minimarket.

"Nara!" panggilnya, saat melihat Nara tengah duduk di salah satu kursi minimarket.

"Mama" Nara tampak terkejut melihat keberadaan ibunya disini. Nara langsung menghampiri ibunya dan ia lupa jika terdapat lebam di wajahnya.

"Muka kamu kok lebam, kamu baik-baik aja?" tanya Yonghee yang langsung menyadari lebam merah di pipi anak gadis nya tersebut. Ia langsung memegangi wajah Nara tampak berwarna merah tersebut.

"Aku gapapa kok, ma." jawab Nara dengan ragu, karena tidak mungkin ibunya mempercayai hal tersebut. Sudah jelas dengan bukti di pipinya yang menandakan jika dia tidak baik-baik saja.

"Yakin?" Nara hanya mengangguk, mengiyakan pertanyaan ibunya.Namun tiba-tiba pandangan Yonghee teralihkan dengan keberadaan laki-laki yang duduk bersama Nara tadi, lalu ia kembali menatap Nara seperti mempertanyakan lelaki yang tengah duduk tersebut dengan wajah yang jauh lebih berantakan dari pada Nara.

"Siapa?" Tanya Yonghee agak berbisik kepada Nara.

"Teman Nara, Jeon Wonwoo." jawab Nara, sementara Yonghee hanya membulatkan mulutnya kecil saat mendengar jawaban dari Nara.

"Mama tahu aku di sini dari siapa?" tanya Nara, yang tadi terkejut melihat kehadiran Yonghee disini. Secara tempat ini jauh dari rumahnya.

"Hah itu. Oh tadi mama liat kamu pas lagi lewat sini." ucap Yonghee, sebenarnya agak tidak masuk akal bagi Nara. Ada urusan apa ibunya hingga pergi ke daerah ini padahal tempat ini lumayan jauh dati rumahnya, dan ibunya jarang datang ke daerah ini. Saat Nara tengah memikirkan jawaban ibunya, tiba-tiba sebuah telepon masuk ke handphone Yonghee membuat ia segera menerima telepon nya.

Ternyata Yonghee harus pergi sekarang, karena ada sesuatu yang harus ia bereskan di kantornya.

"Nara, mama pergi dulu. Kapan-kapan mama jenguk kamu lagi." ucap Yonghee.

N O T I C E M E [ END ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang