°°°
"Halo Ra," panggil Mingyu dari balik ponsel milik Nara.
"Halo, kenapa Gyu?"
"Gue udah tahu Wonwoo ada dimana, lo ga usah khawatir lagi ya. Dia baik-baik aja." Ucapan tersebut sontak membuat Nara senang bukan main.
Bohong jika ia tidak ingin bertemu dengan Wonwoo setelah mendengar ucapan Mingyu tersebut. Segera Nara menanyakan keberadaan Wonwoo sekarang untuk menemui nya.
"Dimana Gyu? tolong kasih tahu gue, gue mau ketemu" tanya Nara dengan tergesa-gesa.
"Di rumah peninggalan ibunya Ra, lo mau kesana kita berangkat bareng." dan tanpa menunggu lama Nara pun langsung mengiyakan ucapan Mingyu.
Telepon pun berakhir, dengan niatan Nara yang akan pergi menemui Wonwoo bersama Mingyu, Soonyoung dan Jihoon.
Sebenernya saat Jihoon menyarankan mereka untuk mengecek ke rumah ibunya tersebut, mereka tak melihat Wonwoo sama sekali hingga malam hari, dan pada akhirnya mereka memilih untuk pulang, setelah dua hari berlalu di saat hari libur sekolah mereka memutuskan untuk kembali ke tempat itu, dan ternyata saran Jihoon benar.Wonwoo ada di sana.
Di sore hari, saat mereka memutuskan untuk kembali pulang, tiba-tiba saja gerbang rumah tersebut terbuka, dan menampakan Wonwoo yang berjalan keluar dari rumah tersebut. Namun mereka tak langsung menemui Wonwoo, mereka memilih untuk kembali lagi nanti, dan tentunya member kabar Nara juga.
Nara yang saat ini tengah merasa senang, tentunya segera menyiapkan diri nya untuk pergi menemui Wonwoo. Namun saat baru saja ia keluar dari kediaman nya itu, Nara tiba-tiba saja di bekam oleh seseorang dari belakang nya, sehingga membuat nya terjatuh pingsan.
Mereka segera membawa Nara yang saat itu sudah tidak sadar, masuk kedalam mobil.
•••
Nara tersadar dan langsung melihat sang ibu berada dihadapannya, tengah menatap dirinya yang terbaring di atas ranjang.
"Ma, kenapa Nara bisa ada disini?" tanya Nara pada Yonghee. Tentu saja ia terkejut mendapati dirinya sudah terbaring di kamar tidur miliknya, dengan Yonghee yang sedang duduk di meja rias menatap ke arahnya.
Nara ingat seharusnya saat ini dia tengah menuju ke tempat Wonwoo, sesuai dengan rencananya tadi. Namun alih-alih sedang menemui Wonwoo, dia malah terbaring di tempat kediaman ibunya.
"Maaf, mama harus bawa paksa kamu kesini." ucap singkat Yonghee.
Nara yang tak menghiraukan ucapan Yonghee langsung mencari keberadaan ponselnya, untuk segera menghubungi Mingyu. Namun Nara sama sekali tak menemukan ponselnya dimana pun.
"Ponsel Nara mana ma? Nara harus pergi!" kesal Nara, menyadari ponselnya tidak ada.
"Untuk sementara ini kamu gak bisa pergi kemana-mana Nara, ponsel kamu Mama ambil. Kakak mu juga tak bisa menolong untuk saat ini. Mama sudah mengirim nya keluar negeri agar tidak merusak rencana Mama." Nara tentu saja berdecak kesal mendengar ucapan Ibunya tersebut. Pantas saja dia tak mendapatkan kabar dari kakaknya beberapa hari ini.
"Mau mama apalagi sih?!" kesal Nara, jujur ia tidak mengerti apa lagi mau ibunya.
Alih-alih menjawab, Yonghee malah berjalan keluar dari kamar tidur Nara. Sebelum ia benar-benar keluar, dia sempat berhenti dan menatap ke arah Nara.
"Perjodohan kali ini, jangan sampai gagal Nara." Ucapan tersebut sontak membuat Nara semakin kesal. Lagi dan lagi ternyata tentang perjodohan nya dengan laki-laki yang tak di sukainya.
"Ah sialan!" kesal Nara. Beberapa barang yang berada di dalam kamar Nara lempar begitu saja ke lantai.
Yonghee yang masih berada di luar kamar, hanya bisa duduk tersandar di pintu. Mendengar segala kekesalan Nara di dalam ruangan."Maaf Nara..." ucapnya lirih.
•••
Satu minggu sudah, persiapan pernikahan Nara dan Dokyeom sudah benar-benar siap. Nara yang selama satu minggu ini hanya mengurung diri dalam kamar tak bisa berbuat apa-apa.
Selama beberapa hari terakhir juga Nara sering menolak makanan yang di berikan padanya. Semua makan yang masuk kedalam mulutnya terasa hambar. Apalagi hari ini, Nara sudah memakai gaun putih dengan riasan wajah yang membuat nya terlihat sangat cantik. Namun tak dapat di bohongi jiga raut wajah Nara sangat terlihat buruk, seakan dunia nya hancur saat ini juga.
"Jangan pasang wajah sedih mu itu Nara, kamu tak mau mempermalukan mama bukan?" bentak Yonghee saat melihat wajah Nara.Namun seperti tidak ada ekspresi, Nara hanya bisa terdiam tanpa menjawab sepatah kata pun ucapan ibunya.
"Cepat senyum, sebentar lagi acara di mulai." Yonghee langsung keluar dari ruangan tersebut, meninggalkan Nara yang masih terdiam.
Baru saja Yonghee keluar, Nara tiba-tiba saja mendengar bentakan ibunya yang entah pada siapa. "KENAPA KAMU DISINI, PERGI SEKARANG JUGA!" dan setelah nya Nara mendengar Yonghee berteriak memanggil asistennya, menyuruh nya untuk membawa paksa orang yang Yonghee bentak tersebut.
Nara hanya bisa mendengar kan dari dalam ruangan tanpa tau apa yang benar-benar terjadi diluar.
Sesaat kemudian terdengar suara gebrakan seperti sesuatu jatuh ke lantai, dan tak lama seseorang masuk kedalam ruangan yang terdapat Nara sedang terkejut sekaligus tak percaya.
"Onu?" panggil Nara lirih, sekaligus tak percaya lelaki itu saat ini tengah berada di hadapannya. Senyum manis mulai terukir di wajah Nara, saat melihat laki-laki yang di tunggu-tunggu nya selama ini berada di hadapannya.
"Ga usah khawatir, lo aman sekarang."
-o0o-
with love
-mugglefindor-
KAMU SEDANG MEMBACA
N O T I C E M E [ END ]
Fanfiction[ COMPLETED ] Highest rank - #1 wonu 071223 Sulit untuk menggapainya, bahkan aku hanya mampu mengaguminya dengan cara ku sendiri. Dia jauh lebih istimewa dari apa yang aku duga. "Lebay," suara beratnya membuatku ingin selalu mendengar nya, meski ter...