"setidaknya biarkan aku mengenal mu, meski sekedar mengetahui nama mu."°°°
Dua cangkir susu dan kopi sudah tersedia di atas meja, dengan roti yang sudah siap untuk di santap pagi ini. Nara sengaja bangun sebelum matahari menampakkan sinarnya di langit, dia merapikan rumah dan tentunya membuat sarapan untuk dirinya dan Jinho.
Meski Nara tak pandai memasak, namun tidak ada salah nya jika dia membuat sarapan yang setidaknya bisa mengganjal perutnya pagi ini.
Sarapan bersama Jinho adalah hal yang Nara rindukan selama ini, sudah lama dia tidak sarapan bersama ayah nya seperti dulu. Nara memperlihatkan senyum nya saat Jinho duduk di hadapannya untuk sarapan.
"maaf ya, yah. Nara ga pandai masak," Jinho tersenyum saat mendengar ucapan Nara.
"Gapapa Nara, ini jauh lebih enak dari pada makanan di restoran mahal, kan kamu yang buat nya," Jinho tertawa kecil melihat wajah Nara yang terlihat senang.
Setelah sarapan Nara lalu berpamitan kepada Jinho, "Yah, Nara pergi dulu yaㅡ" namun ucapan Nara terpotong oleh Jinho.
"Mau ayah anter sampai halte?" tanya Jinho, sambil menghampiri Nara yang tengah berada di depan pintu. Jinho juga bekerja, namun tempat ia bekerja berbeda arah dengan sekolah Nara.
"Gak usah yah, Nara sendiri aja." jawab Nara, lalu berjalan keluar rumah. Nara sempat berdiri beberapa menit di depan pagar rumah, melihat-lihat ke arah sekitar rumah sambil menghirup udara pagi yang cukup segar karena di lingkungan rumah Nara terbilang sangat bersih.
Saat sedang sibuk memperhatikan sekeliling, mata Nara tiba-tiba tertuju pada satu orang yang ia tahu betul siapa orang tersebut. Pandangan Nara pun tak teralihkan saat orang tersebut melewati nya.
Dia. Senyum Nara terukir kembali, memberikan sebuah kesenangan tersendiri bagi Nara saat orang tersebut melewati rumahnya. Lelaki yang ia temui tadi malam, kembali ia lihat.
Lelaki tersebut memakai seragam yang sama dengannya. Nara bergegas berjalan mengikut laki-laki tersebut, lebih tepat nya orang yang membantunya kemarin. Laki-laki tersebut memasuki minimarket yang kemarin Nara datangi, dan Nara hanya menunggu nya di luar. Nara berjalan dengan jarak antara mereka berdua, dan mungkin lelaki tersebut tidak menyadari nya.
Tak butuh waktu lama hingga laki-laki itu keluar dengan membawa satu bungkus kimbap dan satu botol minum yang ia pegang. Lelaki itu langsung menuju halte, dan tentunya Nara masih mengikuti nya dan memberanikan diri untuk menyapa nya terlebih dahulu, dengan harapan bisa berkenalan dengan dia.
"Hai! kita ketemu lagi," sapa Nara, namun sama seperti saat malam hari, lelaki itu masih mengacuhkan dan tidak menolah ke arah Nara sama sekali.
"Lo yang ngikutin," ketusnya, setelah beberapa saat mendiamkan Nara karena dia masih tetap mengikuti nya.
KAMU SEDANG MEMBACA
N O T I C E M E [ END ]
Fanfiction[ COMPLETED ] Highest rank - #1 wonu 071223 Sulit untuk menggapainya, bahkan aku hanya mampu mengaguminya dengan cara ku sendiri. Dia jauh lebih istimewa dari apa yang aku duga. "Lebay," suara beratnya membuatku ingin selalu mendengar nya, meski ter...