°°°Sesuai dengan permintaan ibunya Nara hari ini datang menemui Yonghee. Saat baru saja masuk ke dalam rumah, Nara sudah melihat banyak pelayan yang sedang membersihkan rumahnya. Dia hanya memperhatikan semua orang tengah sibuk dengan pekerjaannya masing-masing, Nara cukup aneh dengan situasi ini. Mengapa semua orang tampak sibuk merapihkan setiap sudut ruangan?apakah rumah ini akan kedatangan orang penting? karena hal ini biasanya terjadi ketika ibunya hendak menerima tamu pentingnya. Lalu mengapa Yonghee memanggilnya jika hendak kedatangan tamu penting? pikiran itu terbesit begitu saja di kepala Nara.
"Sebenarnya ada apa ini," gumam Nara, sambil memikirkan hal tersebut ia juga terus berjalan ke kamar ibunya.
Saat dia sampai tepat di depan kamar ibunya, ia segera mengetuk pintu kamar tersebut beberapa kali dengan perlahan, takut-takut ibunya terganggu jika dia mengetuk nya terlalu keras.
"Buka aja, Nara." balas sang ibu dari dalam kamar. Sesuai apa yang di perintahkan Nara pun membuka pintu kamar Yonghee, dan mendapatinya tengah duduk di kursi meja rias nya.
"Mam, mau ada acara?" Tanya Nara, langsung pada pertanyaan yang ia pikirkan sejak tadi.
"Udah ga usah banyak tanya. Mending sekarang kamu ke kamar, terus pakai baju yang udah mama siapkan. Jangan lupa dandan yang cantik yah nak," ucap Yonghee, namun pandangan nya tak teralihkan dari cermin riasnya.
"Ma, jawab dulu pertanyaan Nara." Nara merasa kesal dengan ibunya yang tiba-tiba saja menyuruhnya untuk merias diri tanpa memberikan jawaban atas pertanyaan nya.
Yonghee yang sejak tadi sibuk dengan wajahnya, kini melihat ke arah Nara yang masih berada di ambang pintu tanpa bergerak sama sekali,bahkan tidak mendengarkan perintahnya.
"Kamu, mama jodohkan." ucapannya sontak membuat Nara terkejut dan kesal mendengar jawaban dari sang ibu, dia menyesal karena hari ini dia memilih tidak masuk sekolah demi mendatangi ibunya. Namun yang ia dapatkan lagi-lagi kekecewaan dari ibunya.
"Maksud mama apa? Nara gak mau di jodohin," meski Nara kesal, ia masih mencoba berbicara dengan normal tanpa meninggikan suara nya sama sekali, Nara takut ibunya akan semakin marah jika dia meninggikan suaranya.
"Kamu gak bisa nolak sekarang Nara. Kalo kamu nolak mama akan benar-benar kecewa sama kamu,Nara," balas Yonghee, dia kembali menatap dirinya dalam cermin dan tidak melihat ke arah Nara sama sekali.
"Mama tapi Kakak juga kㅡ"
"AHN NARA. Cepat ke kamar dan turuti apa kata mama, mereka datang sebentar lagi. Mama gak mau kamu terus membangkang kayak gini!" kali ini Yonghee meninggikan nada bicaranya, sudah terlihat raut wajah marah yang terpantul dalam cermin itu. Nara sudah bisa membaca keadaan saat ini dan hal itu cukup membuat Nara tak bisa berbicara lebih lagi.
Nara langsung berjalan ke kamar nya, mencoba mengikuti apa yang ibunya inginkan meski sebenarnya Nara tak ingin melakukan hal ini. Sebuah dress putih sudah tergeletak dengan rapih di ranjang Nara, mau tidak mau ia segera memakai nya dan merias dirinya. Nara tampak terlihat sangat cantik dengan dress putih yang membalut tubuhnya saat ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
N O T I C E M E [ END ]
Fanfiction[ COMPLETED ] Highest rank - #1 wonu 071223 Sulit untuk menggapainya, bahkan aku hanya mampu mengaguminya dengan cara ku sendiri. Dia jauh lebih istimewa dari apa yang aku duga. "Lebay," suara beratnya membuatku ingin selalu mendengar nya, meski ter...