02 ㅡ tolak

141 34 6
                                    

"lantas jadikanlah aku sesiapa mu, agar segala urusan mu menjadi urusanku"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"lantas jadikanlah aku sesiapa mu, agar segala urusan mu menjadi urusanku"

°°°

"Nara, tumben baru datang?!" sapa salah satu murid perempuan bernama Hyena yang duduk di kursi paling depan melihat Nara baru saja memasuki kelas. Nara yang biasa nya datang agak pagi sekarang datang hampir paling akhir dari pada yang lain.

"Iya, ke siangan." Nara tersenyum lebar ke arah Hyena sambil menggaruk tengkuknya yang tak gatal. Setelahnya ia mendongak ke arah kursi belakang dan dilihat nya lelaki yang ia tunggu hingga membuatnya hampir terlambat sudah duduk di kursinya.

Nara menghembuskan nafas lega dia tak marah sama sekali meskipun Wonwoo telah membuat nya hampir terlambat, yang ada dia merasa lega karena dugaan nya sama sekali tidak benar. Sejak di dalam mobil tadi, dia terus memikirkan Wonwoo takut-takut terjadi sesuatu kepadanya karena dia tak terlihat melewati rumah Nara untuk pergi ke sekolah.

Setelah duduk di kursinya Nara menatap ke arah Wonwoo, menopang dagunya dengan kedua tangan nya,"Onu, kok berangkat nya duluan sih?" Tanya Nara. Tak ada jawaban dari lelaki dihadapan nya, dia hanya menatap halaman buku yang tengah di pegang nya dan sesekali membenarkan posisi kacamata nya.

"Onu!" Nara yang kesal karena di acuh kan, langsung mengguncangkan tubuh Wonwoo dengan tangan nya, berharap lelaki itu segera bereaksi terhadap nya. Dan benar, Wonwoo langsung berdecak kesal dan melepaskan tangan Nara dari pundaknya.

"Apa sih!" kesal Wonwoo, yang merasa kesibukannya terganggu oleh Nara, lebih tepatnya keseharian nya selalu dihantui oleh Nara yang slalu mengganggu nya.

"Gitu terus," rajuk Nara, memajukan sedikit bibirnya tanda bahwa dia kecewa dengan reaksi Wonwoo yang tampak kesal karena tingkah nya.

"Gue ga berangkat dari rumah." Ucap Wonwoo, karena tahu bahwa jawaban itu yang di tunggu oleh Nara sehingga gadis itu mengganggu nya. "Makannya jangan nungguin gue terus."Lanjut Wonwoo.

"Suka suka gue lah, emang lo berangkat dari mana?" tanya lagi Nara, jauh lebih penasaran. Ternyata jawaban Wonwoo jauh lebih membuat Nara terus bertanya dan mengganggu nya, padahal maksud Wonwoo menjawab pertanyaan Nara agar dia berhenti mengganggu nya karena sudah mendapatkan jawaban, namun perkiraan Wonwoo salah.

"Bukan urusan lo." Wonwoo pun tampak mengambil sebuah earphone dari dalam saku baju nya, dia sudah tidak mau menjawab pertanyaan Nara lagi maka dari itu dia memilih untuk mendengarkan lagu dari ponsel nya.

"Gimana caranya biar jadi urusan gue?" Nara sesaat melihat keadaan kelas yang cukup ramai di hiasi tawa teman-teman nya dan suara hujan diluar yang cukup membuat suasana lebih berisik. Ya, hujan sudah turun sejak Nara memasuki kelasnya. Untung Nara di antar oleh Kakaknya tadi pagi, sehingga dia bisa sampai jauh lebih cepat dan tidak kehujanan saat pergi ke sekolah.

Sesaat kemudian Nara melihat seseorang berjalan kearah nya, lelaki tinggi berkulit agak kecoklatan dan mempunyai badan lebih berisi dari pada badan Wonwoo, "Wonwoo!" panggilnya saat berada di dekat meja Wonwoo dan Nara, suaranya sempat menarik perhatian beberapa siswa yang berada di kelas namun hanya sesaat.

N O T I C E M E [ END ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang