°°°
Hari ini adalah hari dimana Jisoo akan datang ke apartemen nya. Setelah kejadian di balkon beberapa hari yang lalu, Nara bukan nya merasa senang setiap hari namun dia malah dibuat bingung dengan apa yang telah Wonwoo tuturkan padanya.
Dia masih keliru dengan ucapan Wonwoo, karena setelah kejadian itu Wonwoo sama sekali tak membahasnya lagi pada Nara. Tentu saja hal itu membuat Nara di buat bingung sekaligus bertanya-tanya. Apakah laki-laki itu mengungkapkan perasaannya, atau sekedar bicara pada Nara.
Nara juga ragu jika harus bertanya lebih dulu pada Wonwoo, ia takut jika dirinya terlalu percaya diri jika lelaki itu telah menyatakan perasaan padanya.
"Gimana kalo Onu ngomong kayak gitu cuman karena suka gue sebagai temen?" gadis itu berdialog dengan dirinya sendiri di dalam kamar. Sudah satu tiga puluh menit dia tidak keluar kamar sejak tadi, padahal Wonwoo sudah berapa kali memanggil nya untuk sarapan.
Sementara Wonwoo yang sejak tadi tengah menunggu Nara di meja makan beberapa kali menengok ke arah pintu kamar Nara, karena sang pemiliknya belum juga keluar bahkan tidak terdengar suara apapun dari dalam kamar. Wonwoo yang tampak cemas karena sudah beberapa kali memanggil Nara namun tidak ada jawaban dari dalam sejak tiga puluh menit yang lalu segera bangkit dari duduknya.
"Ra, lo gak kenapa-kenapa kan di dalem?" tanya Wonwoo dari luar pintu, dia juga beberapa kali mengetuk pintu kamar Nara, berharap gadis itu menjawab nya. Namun nihil, lagi-lagi tidak ada jawaban.
Wonwoo mencoba membuka knop pintu, namun ternyata pintu kamar Nara terkunci. "Apa gue dobrak aja yah pintunya?" ucapnya lirih.
Tanpa berpikir panjang Wonwoo pun langsung mengambil ancang-ancang hendak mendobrak pintu kamar Nara. "Ra, sorry yah pintunya gue dobrak. Gue takut lo kenapa-napa di dalem." teriak Wonwoo sebelum melakukan aksinya.
Saat tubuhnya baru saja akan menyentuh pintu kamar Nara, tiba-tiba saja terdengar kunci yang tengah buka dan saat pintu terbuka tubuh Wonwoo langsung terjatuh di lantai dengan Nara yang sangat terkejut karena Wonwoo tiba-tiba saja jatuh di depannya.
"Onu, kamu ngapain?" tanya Nara kaget, dia langsung membantu Wonwoo untuk bangun.
"Ra, lo kok buka pintu gak bilang-bilang sih" Wonwoo mengusap-usap tangan nya yang terasa sakit.
"Ih ya maaf, lagian kamu ngapain pake dobrak pintu segala!" Nara langsung mengecek tangan Wonwoo yang sejak tadi Wonwoo pegang, membantu mengusap nya agar mengurangi rasa bersalah nya terhadap lelaki itu.
"Ya lo, dari tadi gue panggil gak nyaut-nyaut. Gue takut lo pingsan di dalem" jelas Wonwoo.
"Ekhem!" suara deham an seseorang membuat Nara dan Wonwoo menoleh ke arah suara tersebut. Mereka berdua tak menyadari jika Jisoo baru saja datang dan memasuki apartemen tanpa mereka sadari.
"Ngapain tuh berduaan di kamar?" tanya Jisoo, memang saat ini Wonwoo tengah duduk di dalam kamar Nara meski hanya di depan pintu. Sementara Nara sedang berjongkok di pinggir Wonwoo.
"Kakak!" Nara yang menghiraukan ucapan kakak nya langsung beranjak lari menghampiri Kakak laki-laki nya itu. Di peluknya dengan erat laki-laki yang sangat ia rindukan.
Jisoo membalas pelukan Nara, membelai perlahan sorai adik satu-satunya itu. Wonwoo yang melihat itu, segera beranjak dari duduknya menghampiri Jisoo untuk menyambut kedatangan nya.
"Thanks ya Won, udah jagain Nara" ucap Jisoo pada Wonwoo, Nara pun melepas pelukannya dan tersenyum ke arah Wonwoo.
"Kakak sih malah ngilang, padahal Nara kan pengennya di temenin Kakak!" rengek Nara pada Jisoo, seperti anak kecil yang marah tidak di belikan permen oleh ibunya.
"Bohong kamu" Jisoo mencolek hidung Nara, mengerti jika anak ini tengah berbohong padanya. Karena nyatanya Nara jika pasti senang di temani Wonwoo selama ini. Jisoo mengerti akan hal itu.
"Wonwoo angetin makanan dulu ya Kak, udah dingin soalnya. Biar kita bisa makan bareng." Wonwoo segera berjalan menuju meja makan dan menghangatkan kembali makanan yang sudah tertata tadi.
"Bantuin tuh pacarnya!" ejek Jisoo pada Nara sedikit berbisik.
"Apasih Kak, belum jadi pacar juga" Nara tertawa malu di hadapan Jisoo. Dia juga tidak tahu apa status nya sekarang dengan Wonwoo.
•••
Setelah kembali nya Jisoo, Nara memutuskan untuk kembali ke rumah kediaman Jinho. Nara rasa, jika ada Jisoo semuanya akan baik-baik saja karena setidaknya ada kakaknya yang akan slalu menjaga Nara dari ibunya. Begitupun dengan Wonwoo yang kembali pulang ke tempat kediaman nya.
Saat perjalanan pulang, Wonwoo yang sejak tadi bergulat dengan isi pikirannya memberanikan diri untuk mengajak Nara ke taman. Dia meminta ijin kepada Jisoo untuk jalan-jalan sebentar bersama Nara, dan Jisoo tak mungkin bisa menolak hal itu. Dia pun mengijinkan Wonwoo dan Nara untu berjalan-jalan di taman sebentar sebelum mereka pulang, sementara Jisoo pulang lebih dahulu.
Sekarang mereka sudah duduk di salah satu bangku taman, di temani dengan dua es krim yang tengah mereka makan saat itu. Wonwoo yang sejak tadi memperhatikan Nara, membuat gadis itu merasa bingung.
"Kenapa?" tanya Nara, pada lelaki di hadapannya itu.
"Lo kenapa akhir-akhir ini sering bengong sendiri?" tanya balik Wonwoo, sebenarnya ia sudah ingin mempertanyakan ini pada Nara sejak kemarin, karena Wonwoo selalu melihat Nara yang sering sekali melamun dan entah memikirkan hal apa.
"Gapapa tuh," elak Nara, meski sebenarnya ia tahu apa hal yang membuat nya terus seperti itu.
"Lo mikirin perkataan gue kan?" Wonwoo berpikir jika Nara terus seperti itu karena memikirkan perkataan nya saat di balkon, meski sebenarnya Nara memang memikirkan hal itu. Namun ia tak berani untuk mengungkapkan nya pada Wonwoo.
Nara hanya tersenyum ke arah Wonwoo, memberitahu nya secara tidak langsung jika perkiraan Wonwoo itu benar. "Maaf, kalo hal itu bikin lo kepikiran" ucap Wonwoo.
"Gapapa kok, Nu. Aku cuman bingung aja maksud dari perkataan kamu apa. Kalo aku terlalu percaya diri mungkin aku akan kira saat itu kamu nyatain persaan kamu" jelas Nara, agar Wonwoo mengerti keadaan nya saat itu.
"Sekali lagi maaf Ra kalo hal itu bikin lo keliru. Tapi gue ngomong gitu cuman sekedar ngomong, bukan berarti gue nyatain perasaan ke lo" Ucapan tersebut tentunya bukan hal yanga Nara harapkan, namun mau bagaimana lagi lelaki itu sudah mengatakan hal yang ternyata bukan dugaan Nara.
Kecewa pasti, namun Nara juga tak bisa berbuat apa-apa terhadap perasaan Wonwoo. Sementara Wonwoo tengah bergulat dengan perasaan nya sendiri, ia tahu jika ucapannya itu salah. Namun dia juga tak bisa berbuat hal banyak atas ucapannya itu.
"Tunggu waktu yang tepat ya, Ra" batin Wonwoo.
-o0o-
with love
-mugglefindor-
KAMU SEDANG MEMBACA
N O T I C E M E [ END ]
Fanfic[ COMPLETED ] Highest rank - #1 wonu 071223 Sulit untuk menggapainya, bahkan aku hanya mampu mengaguminya dengan cara ku sendiri. Dia jauh lebih istimewa dari apa yang aku duga. "Lebay," suara beratnya membuatku ingin selalu mendengar nya, meski ter...