Happy Reading
*
*
*
*' Bumi tau Senja itu seperti ombak, yang terkadang datang dan terkadang pergi. Namun Bumi selalu setia menunggu dan menanti Senja tuk kembali. karena hanya Senja yang dapat mengajari Bumi tentang arti memiliki.'
-Bumi Aldirga
♡
Cowok itu menghentikan langkahnya saat bola matanya menangkap keberadaan seorang gadis berambut pirang sebahu berdiri tak jauh dari lemari loker. Sepertinya dia baru saja mengambil sesatu dari dalam loker miliknya.
Sebelum menghampiri gadis itu, Semesta melirik apa yang ada di tangan gadis itu terlebih dahulu, dan ternyata itu adalah sebuah kertas beramplop biru. Awalnya biasa saja namun saat tersadar akan sesuatu ia langsung berlari menghampiri gadis itu.
" Ngapain lo?! " tanya Semesta seraya berjalan mendekati gadis itu.
Kaget melihat Semesta tiba-tiba datang, sontak membuat gadis itu menyembunyikan amplop tadi di balik pinggangnya.
" Semesta? "
" itu apa? " tanya Semesta langsung membuat Gadis itu gelalapan.
" Bukan apa-apa kok."
" Gak usah bohong! Gue tau lo ambil sesuatu kan dari loker gue? " tanya Semesta dengan dingin.
" Enggak! Kata siapa? Gue kesini mau buka loker gue sendiri kok! " ujar Mentari dengan gugup.
Mau seberapa kuat gadis itu berbohong, Semesta akan tetap tau bahwa ia sedang berbohong dari raut wajahnya. Karena wajah tidak bisa membohongi.
" Loker lo bukan di sini, Cepet kasih ke gue apa yang lo ambil! " Titahnya.
" Enggak! "
Dengan paksa Semesta mengambil Amplop dari tangan Mentari yang gadis itu sembunyikan di balik tubuhnya. Hingga terjadilah jarak yang sangat dekat. Bahkan di jarak itu Mentari dapat menatap wajah Semesta dengan jelas. Wajah yang dulu selalu mengkhawatirkan dirinya, namun tidak untuk sekarang.
Semesta segera menjauhkan tubuhnya dari gadis itu. Menatapnya beberapa detik sebelum akhirnya ia melemparkan wajahnya ke arah lain.
" Jadi lo yang ambil Amplop-amplop ini dari loker gue? "
" Bukan gue yang ambil, tapi gue yang nulis surat itu buat lo! "
Semesta memejamkan matanya kesal, ingin sekali memukul bibir gadis itu karena terus berbohong. Tapi bagaimana pun dia perempuan, semesta tidak boleh melakukan itu.
" setelah lo enggak sopan buka loker orang, sekarang lo bohong? Double kill buat diri lo sendiri." Semesta tersenyum miring, cowok itu berbalik pergi meninggalkan Mentari sendiri.
" APA SIH PENTINGNYA AMPLOP ITU BUAT LO?! SEMESTA!!! "
Semesta tidak menjawab ataupun menyahutinya, bukan karena cowok itu tidak dengar namun karena dia sedang tidak ingin berbicara panjang dengan gadis itu. Bahkan Semesta hanya menanggapi teriakan Mentari dengan kekehan kecil. Tetap berjalan pergi tanpa menoleh sedikitpun kebelakang.
~•~•~
Antariksa berlari melewati panjangnya Koridor hingga ia pun tiba di gerbang utama, melihat ada satpam yang baru saja datang membawa secangkir kopi hangat duduk di samping gerbang membuat Antariksa memutar balik langkah kakinya menuju gerbang belakang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Bumi dan Antariksa || Enhypen
Teen FictionJANGAN PLAGIAT! Cover by.Pin Kasus kematian Angkasa jatuh dari gedung sekolah masih menjadi teka teki yang belum terjawab bagi Senja. Sebuah kejadian yang merenggut seluruh dunia Senja. Apalagi kini Senja harus hidup terluntang-lantung sendiri setel...