Happy Reading
*
*
*Pkl. 21.08 [16 maret 2023]
Ruang keluarga//Hujan"Senja!" suara itu membuat sang pemilik nama segera menghampirinya.
"Kenapa?" ia muncul dari arah dapur.
Angkasa berisyarat 'Tidur' dengan tangannya. Lalu gadis itu pun menghembus nafasnya kesal, ia tau apa yang kakaknya itu inginkan.
"Dasar manja!"
"Malu tuh sama Zoya! Harusnya dia yang manja!" tunjuknya ke arah kucing anggora berbulu putih yang duduk di pojok sofa. Kucing itu pun hanya menatap keduanya bingung.
"Lagian gue lagi cuci piring! Lo mah ganggu gue aja. Kapan gue kelar bersihin rumah kalo gitu?!" Oceh Senja tak cowok itu dengarkan, ia hanya mengangguk-angguk seraya mematikan layar Laptopnya dan beralih menarik tangan Senja agar duduk di sampingnya. Lalu Angkasa pun mengubah posisinya yang semula duduk kini tiduran di pangkuan Senja.
" Gue capek Enja, gue pengen dimanja."
" Makanya cari pacar biar enggak manja ke gue mulu! " cibir sang adik membuat cowok itu mencubit pipinya.
" Hummmmm.... Kalo gue nyari pacar siapa yang bakal jaga lo? Lagian tanpa pacar juga gue enggak sendirian, Kan ada lo." ujarnya.
" Yeee mulai! " Senja mengacak-acak rambut Angkasa. " Gue udah besar kak, gue bisa jaga diri gue sendiri! "
" Gue takut lo enggak punya siapa-siapa lagi Enja, lo cuma punya gue."
Senja mengusap-usap rambut cowok itu dengan lembut. Membuat Angkasa merasa nyaman karena sentuhan kasih sayang dari adiknya itu berhasil membuat hatinya tenang. Setenang lautan ketika disapa oleh sang langit jingga. Tak ada gemuruh ombak yang mendesur di dasar hatinya.
Rintik hujan malam ini dapat Angkasa lihat dari balik jendela. Rasanya ia benar-benar tidak ingin kemana-mana, ia lelah.
" Kak kalo kak Angkasa terus-terussan prioritaskan Senja, itu artinya kak Angkasa enggak membiarkan diri kak Angkasa bebas." kata Senja.
" gue rela misal sampai mati, gue belum punya seseorang yang gue cintai. Karena setidaknya gue terus jaga lo seumur hidup gue."
Angkasa memejamkan matanya. "gue pengen tidur, tapi gue masih pengen liat muka lo."
" Kak andai mamah di sini pasti kak Angkasa enggak bakal serepot ini jaga Senja. Andai kalo pa-"
" Enggak usah berandai-andai sama berengsek itu Senja! Gue malah senang kalo dia enggak ada. Nanggung banget orang gila masih hidup! " geram Angkasa dengan marah. Cowok itu menatap wajah Adiknya dari bawah.
Dapat Angkasa lihat mata gadis itu mulai berkaca-kaca, ia tahu seberapa banyak luka dan derita yang gadis itu tampung di lupuk air matanya.
" Enja? " Angkasa bangkit dari tidurnya, duduk menghadap Senja.
" Jangan nangis,"
Tangis gadis itu tembus begitu Angkasa memeluknya. Punggungnya terus berguncang-guncang dengan segala kerapuhan yang ada.
" Kak Angkasa enggak boleh tinggalin Senja..."
KAMU SEDANG MEMBACA
Bumi dan Antariksa || Enhypen
Dla nastolatkówJANGAN PLAGIAT! Cover by.Pin Kasus kematian Angkasa jatuh dari gedung sekolah masih menjadi teka teki yang belum terjawab bagi Senja. Sebuah kejadian yang merenggut seluruh dunia Senja. Apalagi kini Senja harus hidup terluntang-lantung sendiri setel...