4. Senja untuk Bumi

229 15 0
                                    

Happy Reading

*
*
*
*

Dia hanya datang di kala itu kebetulan, bukan karena sebuah keinginan.

" Gue paling enggak suka berbagi. " Kata Semesta membuat Senja makin terdiam.

Hatinya seolah terhenyuk oleh kenyataan, antara luka dan juga bahagia keduanya bercampur aduk beriringan di dada Senja. Sakit rasanya jika mengingat kenyataan bahwa rasa yang ia miliki untuk Semesta hanya satu pihak.

" Senja " Seorang cowok datang memakai payung ke arah keduanya.

" Bumi? "

" Senja ayo pulang! Pakai payung ini, kita jalan kaki! Ayo! " ajaknya penuh semangat.

Binar kebahagiaan muncul di antara manik-manik mata Senja, gadis itu tersenyum lebar menyetujui ajakan Bumi. " Ayo! "

" Sen-"

Tak sempat Semesta mencegahnya, Senja sudah meninggalkan dirinya begitu saja, memilih untuk pergi bersama Bumi.

Berjalan bersama dengan satu payung. Melewati derasnya hujan dengan tawa lepas. Bumi dan Senja terlihat sangat bahagia.

' Senja untuk Bumi.'

~•~•~

Gadis itu berdiri di depan loker, ia menempelkan sebuah kertas di pintu loker itu. Bibirnya di ambang senyum palsu. Gadis itu mencoba melepaskan hal yang selama ini ingin ia raih dengan kata-katanya. Dan kini Senja akan kembali menjadi manusia yang bebas dari rasa berharap.

Mungkin ini adalah Surat terakhir untuk sang Semesta dari pelepas lelahnya. Aku pamit untuk tidak lagi duduk di barisan panjang ini, aku lelah. Seperti senja kini aku akan pergi meninggalkan Semesta, bagaimana pun hukum alam telah mengatakan 'Senja itu hanya Sementara'.

-Sunset   


Senja pikir ia sudah terlalu lelah mengejar Semesta. Meski terlalu berat untuknya, tetapi ia akan mencoba mengikhlaskan hal itu. Karena Senja sekarang sudah tidak ingin memikirkan orang lain, dia ingin fokus dengan dirinya sendiri.

Angkasa pun sudah meredup ia tidak lagi menampakan keindahanya di setiap malam, lalu Senja harus memikirkan siapa lagi jika dirinya kini benar-benar sendiri? Apakah dengan mengejar-ngejar Semesta maka itu akan membuatnya tidak sendiri? Itu sia-sia.

Pasalnya ia tau Semesta tidak mungkin akan menemani hari-harinya. Dia hanya datang di kala itu kebetulan, bukan karena sebuah keinginan.

" Ngapain lo? Nangis? "

Senja terkejut tiba-tiba seorang cowok berdiri di sampingnya.

" Siapa yang nangis?! " ketus Senja.

Senja terkejut tiba-tiba seorang cowok berdiri di sampingnya.

" Siapa yang nangis?! " ketus Senja.

" Jadi bener Sunset yang nyampahin loker Semesta itu lo? " tanyanya dengan tengil, menyebalkan sekali.

" Ngaku lo! Gila si jatuh cinta kok sama temen kakaknya sendiri, Lucu amat." ledeknya tidak ditanggapi oleh Senja.

Gadis itu berbalik untuk berniat pergi, namun Antariksa mencegahnya. Ia menarik rambut gadis itu kebelakang.

Bumi dan Antariksa || EnhypenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang