28. Gwenchana

101 8 0
                                    

Happy Reading

*
*
*

" Den Anta!!! " Teriakan sang wanita ahli gorengan memanggil nama cowok itu dengan sangat keras. Semuanya menoleh termasuk Anta si pemilik nama.

Baru saja melangkahkan kaki di Kantin, firasatnya langsung dibuat buruk oleh emak-emak itu, sial sekali. Dengan berat cowok itu pun menghampirinya bersama kedua temannya yang sendari tadi terus membuntutinya kemanapun. Siapa lagi jika bukan Langit dan Gio.

" Kenapa mbok? Pagi-pagi dah ngeluarin aura negatif aja." tanya Anta setengah meledek.

" Bayar hutang-hutang kamu! " tagih wanita itu lantas membuat Anta terkejut.

" Hah?! Hutang apaan??! Perasaan udah lunas bulan kemaren deh! Ngacok nih mbok neneng! "

Wanita itu merogoh-rogoh saku celemeknya dan mengeluarkan sebuah kertas dengan judul 'Hutang den Anta'

" Nih! "

Anta pun meraihnya. " Yang bener aja mbok! Kapan Anta pesen gorengan sebanyak ini?? Doyan aja kagak Aelah! " histeris cowok itu lalu menunjukannya kepada kedua temannya.

" Bau-baunya ini pasti kerjaan Alam."

" Gak salah lagi! " Kata Langit menimpali tebakan Gio.

" Orang waktu itu den Alam yang pesan, Katanya disuruh kamu." beritahu Mbok neneng membuat Langit dan Gio angguk-angguk kepala.

Sudah mereka duga.

" Astagfirullah! Bocah Tai! " umpat Anta kesal sendiri.

" Ya udah nih saya bayar! Kalo tuh anak dateng ke sini lagi jangan dikasih gorengan lagi ya mbok! " pesan Anta lalu pergi di ikuti kedua temannya.

" Lo gak marah bos? " ledek Gio.

" Gwenchana, untung masih temen gue kalo bukan udah gue mutulasi tuh anak! " ujar Anta rada merinding di telinga Langit.

" Wihhh besok gue juga mau gitu ah. Kan gue temen lu, jadinya enggak bakal di mutilasi. " Lanjutnya terkekeh malah dibalas tatapan bombastis dari Anta.

" Kata siapa lo temen gue? " geram Anta.

" Hahaha! Mampus lo! " bangga Gio malah mengucilkan Langit.

" ANTA!!! " Teriakan itu seketika membuat mereka menoleh kompak ke asal suara.

Gadis berambut panjang itu berlari menghampiri mereka dengan mimik wajah panik.

" Kenapa lo? " tanya Anta smirk.

" Lo gapapa kan?? " tanyanya tiba-tiba makin membuat Anta bingung.

" Gwenchanaa yo! " ledek Gio dan Langit bebarengan.

" Gue serius! " kesal Senja melirik keduanya dengan tajam.

" Lagian ada perlu apa lo tanya kabar gue? Tanyain noh kabar dia! " Anta menunjuk ke salah satu meja kantin dimana Semesta tengah duduk bermain ponsel bersama Laut.

Bumi dan Antariksa || EnhypenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang