23. Ada apa dengan Semesta?

94 10 0
                                    

Happy Reading Classlover!

*
*
*
*


" Semalam kamu pulang? " tanya seorang gadis begitu melihat suaminya datang.

Cowok itu mengangguk seraya meletakkan kotak nasi yang ia bawa di atas meja makan. Senyumannya sangat menawan, entah apa yang terjadi dengannya pagi ini.

" Kenapa enggak bilang? "

" Lo udah tidur." ucapanya dengan tangan yang sibuk mencari sesuatu di dalam dompet.

" Nih."

Senja menatap cowok itu bingung. Matanya sudah sangat menjelaskan bahwa ia butuh penjelasan.

" Mana uang lo? " tanya Semesta sedikit memalak.

" Buat apa? "

" Kasih ke gue semuanya "

" Hah? Buat apa? "

" Kasih ke gue Senja." perintahnya dengan gemas.

Alhasil Senja mengeluarkan uang yang ia miliki dari dalam tas. Meski bingung namun ia tidak ragu memberikan semua uangnya kepada sang Suami.

" Nah, sekarang blackcard ini milik lo. Uang lo, gue simpen. lo enggak boleh ngeluarin uang sendiri, lo harus pakai uang gue."

Senja mengangguk dalam kebingungan. Apa yang terjadi dengan cowok itu? Mengapa tiba-tiba dia seperti itu? Apa ini yang dimaksud menafkahi istri? Pertanyaan-pertanyaan itu hanya berhamburan saja di otak Senja, ia ingin bertanya namun ia urungkan secepatnya. Berfikir jernih saja mungkin dia di suruh oleh orangtuanya.

" Ouh ya tentang Angkasa, masih mau cari tau? " tanya Semesta diangguki cepat oleh gadis itu.

Semesta mendekatkan wajah keduanya dengan senyum menawan. Sungguh itu membuat jantung Senja berdetup tidak sesuai dengan hitungannya.

" Dapetin hati Antariksa, dan lo bakal dapet jawabannya." ucapnya dengan nada lirih.

Mendengar itu Senja langsung menyipitkan matanya. Antariksa?

" Kenapa Antariksa? " tanya gadis itu seperti dihipnotis oleh sesuatu dalam otaknya.

" Lo bakal menemukan jawabannya ketika misi lo selesai."

" Misi? "

Semesta mengangguk. " Ya itu misi dari gue, dan lo harus berhasil."

" Egh! 20 menit lagi bel masuk bunyi, mau berangkat bareng? " tawar cowok itu.

" Eeee.. aku naik sepeda aja."

" Kelamaan! " tanpa briefing terlebih dahulu, Semesta segera memasukan bekal makan ke,dalam tas Senja. Menggendongnya di pundak lalu disusul Senja yang ia gendong ala-ala Koala.

Tak dapat berkata-kata Senja Syok setengah mati. Rasanya tak hanya tubuhnya namun juga nyawanya yang telah diangkat oleh Semesta.

" Kenapa? "

" Eee aku bisa jalan sendiri." ucap Senja dengan gugup.

" Tapi gue pengen gendong istri gue, gimana dong? " ujar Semesta seraya mengangkat alisnya.

" Eee tapi aku berat." cicitnya membuat Semesta terkekeh.

" Mau adu berat sama Gio? " timpal Semesta seketika melebarkan bibir Senja. Gadis itu tertawa kecil mendengarnya.

Yang ia tahu Semesta memang sering sekali menggendong Gio. Padahal berat Gio mungkin 100kg lebih.

" Enggak ada tapi-tapian lagi, sekarang kita berangkat. Oke? "

Bumi dan Antariksa || EnhypenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang