18. Pantang menyerah

439 88 45
                                    




Dari skala 1-10 seberapa besar kalian kangen SUNAS ??? Suami Panas? WKWKWKWKWK

***

Arthur menghirup ceruk leher Jovanka yang masih tertidur di pelukannya. Semalam ia ternyata sudah menjadikan Jovanka istrinya, itu bukan mimpi dan sebuah wacana saja akhirnya. Arthur sudah sah melepas jabatan mulianya dari DUNAS menjadi SUNAS yang panasnya melebihi omongan tetangga.

Semalam juga, Arthur masih gagal untuk mendapatkan pelayanan dari istrinya -eh? Istri? Yaampun Arthur gemad sekali nyebut Jovanka Istri hiks. Tetapi, meskipun harus menunggu beberapa hari ke depan, Arthur akan menunggu, Arthur kan pria paling sabar sejagad raya Indonesia merdeka.

Keduanya masih berada di hotel dan rencananya besok akan berangkat ke Swiss untuk honeymoon. Arthur sudah mengambil cuti satu tahun tapi boong, maksudnya cuma satu bulan untuk menikmati bulan madu-nya bersama Jovanka.

Zafa dan Zafi kepengen ikut, tapi Arthur ya tentu saja menolak. Ya masa anak kecil diajakin liburan dewasa, nanti ternodai dong?

Arthur merasakan Jovanka bergerak dan memutar tubuhnya menghadap ke arah Arthur. Senyuman keSUNASAN-nya makin mengembang disertai lubang hidung Arthur yang kembang kempis saat menghirup aroma rambut Jovanka.

"Jam berapa, mas?"

Arthur membuka matanya dan melihat arloji di tangan kirinya. "Masih jam tujuh. Pesawat kita jam satu siang, kok." Arthur memejamkan mata lagi dan mengusap punggung istri-nya.

Aduh istri....

"Mas aku kangen Zafa Zafi, deh. Coba vidcall, aku kasihan sama Bapak Ibu harus nitipin mereka." Jovanka cemberut dan mendongakkan wajahnya menatap Arthur.

Ini beneran? Pagi-pagi masih aroma pengantin baru yang Jovanka tanyakan adalah Zafa Zafi?! Aku kira hubungan kita spesial, Jo :(

Jovanka sudah akan bangkit dari ranjang, namun Arthur menahan pergelangan tangan Jovanka dan menjatuhkan istrinya kembali ke atas ranjang. Arthur menopang tubuhnya dengan satu sikunya dan saat ini wajah Jovanka tanpa riasan apapun membuat Arthur jadi salah tingkah.

Cantik banget astagfirullah....

"Kenapa?"

"Kamu lupa kalau semalam aku sudah sah menjadi suami kamu?"

Jovanka mengerjap gemas kayak minion. "Ga lupa."

"Masa kamu pagi-pagi udah nanyain kabar anak-anak? Harusnya nanyain suami kamu dulu, dong."

Jovanka mengerutkan jidat. SI SUNAS KOK MAKIN NGELUNJAK NJIR

"Mas cemburu? Sama Zafa Zafi? Mas lagi ngelawak, ya?"

"Siapa yang ngelawak? Aku ini--"

"Minggir, ga?"

Arthur mengerjapkan matanya perlahan melihat kesinisan mata Jovanka pagi itu, dan akhirnya perlahan-lahan, nyalinya menciut lalu melepaskan tangan Jovanka yang ia gengga. Ia membiarkan Jovanka meraih ponsel di atas nakas untuk menelepon Ibu.

"Halo, Bu? Zafa Zafi mana?"

"Ada... lagi makan."

"Aku boleh ngomong, ga?"

"Ya boleh, dong, mantuku."

Jovanka tersenyum malu-malu ketika disebut mantu, lalu senyumannya makin lebar ketika di layar ponsel itu ada Zafa dan Zafi yang sedang melambaikan tangan ke arahnya dengan wajah semangat.

"MAMAAAAAAAA"

"Sarapan apa?"

"Sarapan sandwich, ma."

Papa Zafa & Zafi | Chanyeol And Wendy HIATUSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang