Be My Valentine: Part 4

290 41 3
                                    

Rabu, H-2 sebelum acara Reuni.

Pukul lima lewat tiga puluh menit Payu telah tiba di basement gedung kantornya, sore ini Payu sengaja pulang tepat waktu. Karena dirinya harus membeli kebutuhan rumah bersama Yuren.

Perjalanan menuju rumah orang tuanya cukup padat dikarenakan Payu keluar kantor pada rush hour.

Sesampainya dirumah orang tuanya, Yuren sudah siap menunggu Daddynya menjemput.

"Bye, Yuren ya. Jangan pergi jauh dari Daddy mu, mengerti?"

"Yes! Nenek."

"Ma, Jumat nanti aku ada acara menghadiri reuni tingkat SMA. Apa bisa aku titipkan Yuren pada Mama dan Papa? Aku takut jika pulang terlalu larut."

Payu memindahkan Yuren dari gendongan Papanya ke gendongannya.

"Pa? Apa Sabtu Papa ada  acara?"

"Sabtu siang menghadiri acara pernikahan putra sulung keluarga Park."

"Nak, bisakah kau jemput Yuren sebelum jam makan siang? Mama rasa~ Mama tidak mungkin mengajak Yuren besok. Karena anakmu pasti akan bosan."

"Aku akan jemput Yuren sebelum makan siang, Ma. Maaf jika aku merepotkan."

"Nak. Kau tidak pernah merepotkan. Mamamu hanya memintamu menjemput sebelum kami berangkat. Itu saja." Sambung sang Papa.

"Iya~ Ma, Pa. Maafkan aku."

Papa menepuk punggung anak semata wayangnya itu, "Jangan lupa bicara pada Yuren jika kau akan menitipkannya pada kami."

"Baik! Pa, Ma. Kalau begitu kami pamit. Selamat istirahat Ma, Pa. Terima kasih untuk hari ini."

Kecupan kening untuk Mama, juga pelukan hangat untuk Papa, Payu berikan.
Papa dan Mama Kim juga menciumi Yuren dengan gemas.

.

.

"Sayang, bagaimana jika lusa Yuren menginap dirumah Kakek, Nenek?"

"Memangnya kenapa? Apa Daddy akan pergi ke luar kota? Atau ke luar negeri?"

"Tidak, Sayang. Daddy ada urusan pekerjaan, Daddy takut jika urusan Daddy selesai terlalu larut. Dari pada Daddy membawamu pulang saat kau sudah tertidur, lebih baik kau tidur dirumah Kakek dan Nenek untuk satu malam. Daddy akan menjemput kembali besok siang. Bagaimana?"

"Mau Daddy. Sudah lama aku tidak tidur dikamar Daddy. Tapi aku ingin buku gambar baru apakah boleh? Buku gambarku sudah habis."

"Apapun untuk anak Daddy. Nanti kita beli ya. Terima kasih, Sayang."

"Yeyy! Terima kasih, Daddy."

Payu benar² bersyukur anaknya bisa dekat dengan orang tuanya. Karena disaat seperti ini, Payu benar² butuh menitipkan Yuren pada orang tuanya. Payu juga beruntung memiliki anak baik dan pintar seperti Kim Yuren. Sejak kecil Yuren selalu menjadi anak yang patuh atas semua ucapannya, sebenarnya tidak selalu. Memberontak dan marah juga sering Yuren lakukan. Apalagi ia masih balita, tentu saja hal² tersebut sangat wajar untuk anak seusianya. Namun saat Payu memberikan pengertian, Yuren selalu dapat mengerti apa yang Daddynya ucapkan.

.

.

Sesampainya di pusat perbelanjaan, rak yang pertama Payu hampiri adalah rak sayur dan rak daging. Awalnya Payu adalah seseorang yang lebih memilih memakan daging dari pada sayur. Dari kecil Mamanya sangat susah menyuruhnya makan sayur, namun saat bertemu Noeul, semuanya berubah. Kejadian itu berawal saat Noeul membawakannya bekal makan siang saat SMA, menu empat sehat lima sempurna. Sebenarnya Noeul tau, jika kekasihnya itu akan menolak pemberiannya. Tapi dengan mengandalkan jurus 'mudah cemburu' yang dimiliki Payu, Noeul berhasil membuat Payu memakan bekalnya.

PayuRain OneShootTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang