Happy Reading guys !!!
Warning typo bertebaran !!!.
.
Mentari hangat yang menyapu setiap wilayah seoul. Hari ini hari minggu, jalanan tidak terlalu ramai mungkin hari libur dan masih sedikit pagi membuat semua orang malas untuk keluar rumah.
Musim dingin akan segera datang dan Noeul sangat menantikan hari itu.Noeul pemuda mungil yang kemarin mengecat rambutnya menjadi gray itu semakin terlihat manis dan cantik dengan hiasan topi di kepalanya. Beberapa kali ia mengecek hiasan di wajahnya, Noeul takut make up nya akan menghilang sebelum ia bertemu dengan seseorang yang sangat ingin ia temui.
Kaki mungil itu terus melangkah dengan lincah, skirt suit gray juga begitu cocok dengan kulitnya yang putih. Sepatu putih yang bermerek N*ke adalah merk favorit dari Noeul, sungguh style Noeul benar² Wow. Dia ingin terlihat cantik untuk hari ini dan itu terkabul, semua mata tertuju padanya Ouh siapa yang tidak akan berpaling pada pemuda mungil dengan senyum yang tidak lepas dari bibirnya.
Drrrtt Drrttt
Getaran di ponselnya membuat ia membuka sebuah tas putih yang berukurang kecil dan mengeluarkan benda persegi panjang berwarna pink.
"Maaf, aku akan terlambat."
Pesan singkat itu membuat bibir Noeul cemberut, padahal Noeul sudah mati matian agar tidak terlambat, tapi orang yang sangat ia rindukan malah yang terlambat, itu sedikit merubah mood Noeul.
Noeul sekarang berada di sebuah taman yang di kelilingi oleh pepohonan yang berwarna warni, itu sangat indah di tambah dengan sayupnya angin pagi ini.
Noeul memilih duduk si bangku panjang yang tidak jauh dari tempat ia berdiri.
"Huh payah." Noeul bergumam lucu dengan bibir yang sedikit manyun. Oke, Noeul akui ia tidak suka orang yang suka ngaret dari jam yang sudah di janjikan.
"Kau tidak marahkan???"
"Mungkin 1 jam lagi aku sampai"
"WHAT 1 JAM." Noeul berteriak saat kembali membaca pesan dari kekasihnya itu. Wajahnya sudah ia tekuk, 1 jam itu sangat lama dan apa yang harus ia lakukan 1 jam ke depan.
"Tak apa, aku akan menunggu mu."
Bohong. Tak apa apanya, Noeul sangat kesal dengan keterlambatan kekasihnya itu, kencan yang ia tunggu dari jauh jauh hari sepertinya ia harus menunggu satu jam lagi. Tanpa sadar Noeul di perhatikan oleh seseorang dari balik pohon besar yang 10 langkah dari tempat Noeul duduk.
Pria itu tersenyum melihat layar ponselnya, lalu kembali terkekeh saat melihat Noeul.
"Tak apa apanya, kau bahkan menjadi jelek dengan wajah seperti itu." Suara itu mengagetkan Noeul.
"Kau?" Noeul menatap orang yang kini berjalan mendekatinya.
"Kenapa lama sekali, aku lama menunggumu tahu." Noeul hanya menatap tanpa berkedip.
"Kau bilang akan terlambat." Noeul menunjuk layar ponselnya dan memperlihatkan pesan singkat yang baru saja ia baca.
"Sejak kapan aku terlambat menemuimu? Aku takut kau marah jika aku terlambat lima menit saja." Noeul terkekeh, jadi ia di kerjain. Yeah itulah yang Noeul pikirkan, memang benar Boss kekasihnya itu tidak pernah terlambat menemuinya, karena Boss tahu kekasihnya itu benci orang yang suka telat. Noeul itu orangnya jelas, tidak bertele tele, tidak rumit dan juga dia type orang yang selalu on time.
"Sejak kapan kau pandai berbohong, hah?" Noeul kembali memanyunkan bibirnya saat Boss duduk di sebelahnya.
"Sejak tadi." Boss menggoda Noeul dengan menyenggol pundak kecil muluk kekasihnya itu.
"Aku tidak suka yah." Noeul melipat dua tangannya di dada dan memalingkan wajah cantiknya dari Boss. Oke satu lagi, Noeul tidak suka jika di bohongi walaupun itu lelucon, Noeul tetap tidak suka, Noeul sangat menjunjung tinggi kejujuran. Karakter Noeul yang mungkin menurut orang lain itu membosankan malah menjadi daya tarik bagi sebagian orang untuk menyukainya.
"Aku minta maaf, aku tidak akan mengulanginya lagi. Jangan marah oke?"
"Oke?"
"Baiklah, oke." Noeul menautkan jemari kelingking miliknya dengan jari kelingking milik Boss. Boss tersenyum dengan sikap manis kekasihnya itu, Boss sangat menyukai Noeul begitupun sebaliknya. Bagi mereka hari minggu itu hari untuk mereka berdua tidak boleh ada yang mengganggu.
"Baiklah ayo kita pergi cari sarapan, aku lapar." Boss menarik Noeul untuk pergi. Noeul yang juga sudah sedikit lapar mengangguk setuju.
"Kenapa kau datang lebih awal?"
"Aku terlalu merindukan kekasihku."
"Cih, gombal."
"Aku serius, aku ingin melihatmu dengan cepat."
"Bohong."
"Aku tau kekasih ku tidak suka kebohongan, jadi aku bicara jujur."
"Aku juga sangat merindukan mu."
"Aku tahu."
"Aku harap setiap hari, itu adalah hari minggu."
"Kenapa?"
"Agar aku bisa bersama mu seharian penuh."
"Kalau begitu cepat nikahi aku."
"Ide bagus, ayo kita menikah saja."
Tawa itu meledak. Noeul tidak bisa bicara serius soal pernikahan, itu hanya kata yang secara spontan ia ucapkan. Jujur saja Noeul tidak terlalu menuntut kepada Boss soal hubungan mereka. Noeul dan Boss masih menata kehidupan mereka masing² dan Noeul tahu Boss masih belum berpikir tentang pernikahan. Noeul cukup peka dengan itu, jadi mau bagaimana lagi walaupun di hati kecilnya Noeul juga menginginkan pernikahan dengan orang yang sangat ia cintai.
"Mengapa waktu cepat berlalu ketika kita bersama orang yang kita cintai? Mengapa sulit sekali menghentikan waktu agar tetap seperti ini, jemari yang hangat menggenggam tangan mu, tatapan penuh cinta yang ia berikan dan juga senyum bahagia yang ia perlihatkan bukankah itu sangat sempurna? Aku mencintainya untu sekarang dan selamanya." -Noeul
"Sekarang dan selamanya aku akan selalu jatuh cita padanya. Pria mungil yang sulit sekali di mengerti, aku ingin terus belajar untuk memahami dia walaupun itu sangat sulit karena dia selalu tidak mengungkapkan apa yang ada di hatinya. Cinta pertama yang aku yakini akan menjadi cinta terakhir bagiku, yaaa Noeul kau tidak tahu kan kau itu orang pertama yang membuat jantung ku berdebar? Aku sangat mencintai mu Noeul." -Boss
END
240523
Anyyeonng🖐🏻🖐🏻
Akhirnya kita berjumpa lagi readers😚
Pernah gak siih ngerasain apa yang Noeul rasain? Penasaran aja🤭