Regret of a Kim Payu

409 28 2
                                    

Happy Reading!!!
Typo bertebara!

Ketika Payu memasangkan cincin pada pria di hadapannya, hatinya terasa sakit.

Bukan salah siapapun, tapi mungkin takdir yang membuatnya harus seperti ini.

Bukannya siapa yang tak mau berjuang, tapi apa pantas untuk di perjuangkan.

Cintanya melebihi rasa sakitnya, tapi tetap saja rasa sakitnya begitu sangat terasa.

Lelehan air mata membuatnya sadar, kini semua telah terlambat. Dia harus mengakhiri perjuangan cintanya, dia harus belajar melepaskan sesuatu yang memang tak seharusnya di miliki.

Bukan mengukur berapa lama dia bersama pria itu, tapi seberapa besar bagian hati yang dibawanya. Sebelum mengenalnya dia hidup, apa setelah mengenalnya dan menjalani hari² bersamanya kini dia mampu hidup jika harus melepaskan cintanya.

Orang bilang waktu menyembuhkan segalanya, tapi bagi Payu waktu seolah membunuhnya perlahan lahan. Senyuman dibibirnya perlahan mati, lelehan air mata membekas dipipinya. Dia memegang tangan sang pria di hadapannya dengan erat, jarinya seolah belum pernah meraba wajah yang terlihat begitu menyejukkan hati.

Bukankah ini yang dia mau, tapi kenapa rasanya sakit sekali? Kecupan manis Payu sematkan di jari yang terhias dengan cincin bermata shapire, bahkan dia tak pernah mengukur ukuran jarinya, entah kenapa begitu pas di jari sang pria bermarga Park itu.

"Sayang, hari ini kita menikah." Payu mengecup pipinya.

"Hari ini kau seorang Kim Rain, aku harap kau senang menyandang marga Kim." Payu terkeleh perlahan menatap Rain yang terlihat tenang.

"Aku akan selalu bersamamu, maaf jika aku tak bisa menepati janji melepaskanmu." Payu memeluk tubuh sang suami yang begitu damai.

"Sayang, maafkan aku. Tapi aku benar² belum bisa melepaskanmu, mungkin tak akan pernah bisa. Bagaimanapum dirimu, kau harus selalu bersama ku." Payu sekali lagi mengecup kening pria itu, menatap penuh kasih dengan air mata yang masih meleleh.

Tepukan lembut di pundaknya membuat Payu menoleh sinis, dia benci ketika ada orang yang mengganggu waktunya bersama sang suami.

"Payu, ini sudah sangat gila."

"Diam!!! Pergi, jangan menggangguku bersama dengan Rain lagi."

"Payu sadarlah, dia sudah ma~" belum sempat sahabatnya atau Prapai meneruskan kata katanya, sebuah bogem mentah melayang ke pipinya.

"Diam sialan, jangan pernah berani mengatakan itu. Dia masih ada bersamaku disini." Amarah Payu memuncak hingga dia memukul sang sahabat tanpa henti.

"Sialan." Payu berhenti memukuli Prapai ketika melihatnya berlumuran darah dan terkapar tak bergerak.

"Matilah kau, sialan." Payu tertawa dengan keras.

Payu kembali mendekati sang suami, kemudian memeluknya.

"Maafkan aku sayang, jika membuatmu takut, tapi dia memang pantas mendapatkannya. Berani sekali dia mengatakan itu, kau masih hidup kan sayang?"

"I love you Rain, forever."

Dan nyatanya Rain sang kekasih hati Payu telah meninggal, akan tetapi Payu enggan melepaskan kekasihnya itu, hingga saat ini pun Payu tidak akan melepaskan kekasih hatinya untuk selama lamanya.

END

260623

Annyeong🖐🏻

Hehehe, dikit banget ya😁

Please⭐️💬

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 26, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

PayuRain OneShootTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang