Tinggalkan komen kalo mau lanjut
🤭.
Tidak ada yang salah sedikit pun dari sikap Syifa malam itu, dia single dan wanita bebas jadi mau bergaul dan berhubungan dengan siapapun terserah Syifa.Tapi di mata seseorang jelas salah dan membuat hatinya panas.
"Seterbuka itu, kamu mau menjual diri?" itu adalah tanya keesokan sore harinya ketika Bintang berhasil menyeret Syifa ke apartemennya.
Setelah party reuni semalam sedikitpun bintang tidak punya waktu dan kesempatan berbicara dengan Syifa, dengan tatapan sinis dan kemarahan menatap sahabatnya itu. Tak lain karena Alisa yang terus menempelinya ditambah Syifa yang seolah enggan dan menjauh setiap kali mereka berpapasan.
Ada satu lagi, Syifa yang menempatkan diri agar selalu berada di dekat Zul, itu yang tertangkap netra Bintang.
"Terkecuali kamu, semua mengagumiku." bukan kata Syifa, tempatnya ia menyampaikan apa yang dikatakan Zubi subuh tadi. Jujur tidak ada niatan ingin mengatakan hal itu, tapi obrolan pembuka dari Bintang memancingnya.
"Sengaja mengenakan gaun untuk menarik perhatiannya?"
Kenapa tanya Bintang berhubungan dengan ocehan Zubi subuh buta tadi? Atau bukan hanya Bintang, tapi semua teman alumni berpikir hal yang sama.
"Aku seperti itu?" Syifa tertawa sumbang.
"Kamu yang tahu." Bintang mengalihkan tatapan enggan melihat wajah cerah Syifa, tak perlu diperintahkan benaknya kini sedang menghubungkan kedekatan Syifa dan Zul semalam.
"Ouh." sepertinya apa yang dikatakan Zubi ada benarnya, sayangnya Syifa tidak kepo dengan tanggapan rekannya yang lain.
Jawaban singkat gadis itu membuat Bintang berang. "Ada apa denganmu?" tanya sebenarnya yang ditahan adalah; kenapa melakukan itu, apakah kamu menyukainya?
"Salah aku bahagia? Lagian aku tidak melakukan kesalahan. Andaipun semalam aku dan Zul tampak serasi bukankah itu wajar?"
Tidak, menurut Bintang. Lalu dia mengelak membahas hal yang membuatnya panas dingin. "Aku mengkritik pakaianmu, Syifa."
"Aku tidak telanjang," balas Syifa. Padahal jawaban yang tepat adalah itu bukan urusanmu.
"Punggungmu....." shit! Bintang tidak bisa melanjutkan kata-katanya disaat benaknya kembali mengingat penampilan gadis itu semalam. "Tampak murahan."
"Terimakasih, kenapa repot-repot membawaku ke sini jika hanya untuk menghina."
Bintang segera menahan lengan gadis itu saat melihatnya bangun. "Kamu tahu bukan itu maksudku, sebenarnya ada apa denganmu?!"
Sudah semalam amarah ini ditahan.
"Kamu tidak pernah seperti ini, bahkan di depanku semua kamu jaga!"
Syifa mulai melihat titik ego pada Bintang.
"Saat aku merubah tentang diriku kenapa kamu peduli, atau kamu merasa tidak kuhargai?
Bintang memejamkan mata tapi kemarahannya tak kunjung reda sekalipun dia sudah menarik nafas dalam-dalam.
"Sebagai sahabat aku menegur kesalahanmu, Syifa!"
KAMU SEDANG MEMBACA
Teman tapi....
RomanceTentang Bintang dan Syifa ; Rumit saat tidak bersama, saling memahami tapi tidak pernah peka