15

1.7K 285 13
                                    

. Yang disukai Syifa dari Akala adalah pria itu punya pemikiran dan sikap dewasa, tiga hari berturut-turut bertemu dalam rentang waktu satu hingga dua jam tak pernah sekalipun Akala menyinggung hubungan Syifa dengan Bintang, dan gadis itu merasa nyaman.

Sementara Akala sendiri, tidak ada hal yang tidak sukai dari Syifa. Sekilas ia mengenal gadis itu walaupun tidak sedekat Bintang, sekarang mereka hanya perlu menjalin komunikasi lebih baik lagi agar keduanya saling mengenal dengan baik.

Pagi itu Syifa baru tiba di restorannya dan melihat Akala ada di sana, mereka tidak janjian bertemu di sini.

"Tidak apa-apa kan kalau aku ingin melihat kesibukanmu?"

Syifa tersenyum tipis dan mempersilakan Akala masuk.

Bagi Akala restoran Syifa terlihat seperti kafe, baru pertama kali datang ia sudah merasa nyaman padahal tempatnya tidak luas hanya ada sepuluh bangku panjang dengan pasangan meja.

"Awalnya ini mau dibuat apa, tidak terlihat seperti restoran."

"Restoran, tapi bisa sebagai tempat nongkrong juga."

"Tidak ada spot untuk pasangan?"

Lagi Akala melihat senyum tipis nan menawan milik Syifa.

"Mereka bisa duduk di mana saja." dengan pandangannya Syifa menjelajahi lagi si ruangan restorannya.

"Dengan bangku sepanjang itu?"

Tanya itu terdengar lucu hingga membuat Syifa tertawa, entah apa yang dipikirkan gadis itu tapi tentunya si pemilik tanya malah menatapnya bingung.

"Diam saja kamu cantik apalagi tertawa begini."

Pujian itu tulus datang dari hatinya, raut keheranan Akala hilang seketika melihat tawa Syifa.

"Terimakasih," ucap Syifa masih menahan tawa.

"Aku tahu sekarang, kenapa Mama sangat menginginkanmu sebagai menantunya."

Ah...itu, Syifa tidak pernah memikirkannya.

"Sepertinya perjuanganku dimulai sekarang."

"Aku harus memberi semangat?"

"Kalau tidak keberatan," sahut Akala.

Dan sekali lagi laki-laki itu berhasil membuat Syifa tertawa. Di luar seseorang memperhatikan dengan seksama mobil Akala yang terparkir di depan restoran Syifa, lalu tatapan itu tertuju ke bangunan tersebut.

Sedang apa mereka?

Sementara di dalam Akala berbaur dengan kedua pekerja Syifa, sikapnya menyenangkan namun itu tidak dibuat-buat demi menyenangkan hati semata tapi mulai menyusup rasa nyaman ketika berada di sisi wanita yang diinginkan mama sebagai menantu.

Bintang sudah mendengar restoran ini dari beberapa rekannya, tapi ini pertama kali melangkahkan kakinya ke sini. Sebab yang membawanya ke tempat ini tak lain adalah keberadaan kakak angkatnya, lucu tapi inilah kenyataanya.

Doel mengenal Bintang, jadi dia tidak akan bertanya keperluan laki-laki itu ke sini sebagai tamu mainkan bergegas ke belakang dan memberitahu Syifa.

Teman tapi....Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang