20

1.7K 251 15
                                    

 Kejujuran Syifa tidak dianggap terlambat karena perasaan Akala tulus pada wanita itu. Ia menahan permintaan Syifa saat meminta untuk tidak menyentuh dulu hingga mereka melihat hasil testpack dari perbuatan Bintang.

"Dia....anakku." Akala memeluk Syifa ketika mereka melihat garis dua.

Dalam dekapan suaminya Syifa menangis sesenggukan, ia merasa sangat bersalah pada laki-laki yang kini dicintainya.

"Badai hanya singgah, percayalah tak ada lagi topan yang mengusikmu."

Akala dan Syifa memiliki perasaan yang sama hingga bisa dititik ini, Syifa insecure tapi cara Akala membangkitkan pikiran positifnya, itu tidak akan mudah tapi Akala berjanji dia akan membantu istrinya melupakan masa lalu yang tak telah mengukir sejarah kelam.

"Dia masa depan kita, lupakan yang telah lalu. Kamu sedang mengandung anakku."

Setelah menunggu waktu yang telah ditentukan kini pertama kali Akala menyentuhnya Syifa.

Sebuah keputusan baik saat Akala menerima permintaan Syifa subuh itu, ia tidak menyesal saat tidak bisa menikah dengan adat tanah air yang penting bisa membuat Syifa nyaman dan kini mereka saling memiliki.

******

Kabar kehamilan baru terdengar ke keluarga di tanah air setelah satu bulan usia pernikahan Syifa dan Akala, kedua orang tua dari kedua belah pihak antusias ketika mendengar kabar tersebut dan mereka berencana akan mengunjungi pasangan pengantin baru tersebut.

Kabar bahagia itu juga didengar oleh Bintang, tidak ada niatan mengucapkan selamat untuk Akala dan Syifa, cara Syifa mencampakkannya sudah membuatnya sakit hati.

Bintang sadar merenggut sesuatu yang berharga dari seorang wanita ternyata tidak membuat wanita itu menjadi miliknya, sikap Syifa menampar keegoisan Bintang bahwa perasaan Akala lebih besar dari keinginannya untuk memiliki Syifa.

Ia masih ingat adegan panasnya malam itu dengan Syifa. Lupakan, se-lama dan sekuat apapun dia mengingat faktanya sekarang wanita yang dicintai sepenuh hati sudah menjadi milik laki-laki lain dan tidak lama lagi setelah kelahiran anak pertama mereka akan menjadi keluarga kecil.

Apa yang dilakukan Bintang selama Syifa pergi? Awalnya ia tak ingin mengalah dan tak pernah lelah bertanya pada orang tua keberadaan wanita itu, tapi ia memutuskan untuk melupakan wanita yang pernah menjadi sahabatnya ketika mendengar tawa Syifa ditelpon saat bicara dengan mamanya.

Sekarang Bintang mengerti sebuah istilah yang mengatakan lebih baik dicintai dari pada mencintai dan dia juga paham bagaimana sakitnya saat mencintai seseorang yang tidak memiliki perasaan yang sama.

Alisa bagaimana? Terlupakan bersama rasa yang baru disadari, lalu karena harga diri wanita itu terlanjur dilukai ia tidak pernah datang lagi.

Bintang akan belajar berdamai dengan keadaannya sekarang, tak jarang mengingatkan diri jika dulu dia pernah bahagia jadi sakit hari ini adalah kesalahan dalam berproses kemarin.

Melangkah lebih hati-hati Bintang juga membuka diri pada wanita di sekeliling atau yang baru dikenal namun sampai detik tak ada satupun yang membuatnya terpikat, satu yang tidak diinginkan Bintang adalah menyerahkan urusan masa depannya pada orang tuanya.

Sedikitnya, kesalahan kemarin membuatnya lebih tahu cara menghargai wanita.

Jika kemarin Bintang sering pulang ke rumah orang tuanya kini kebiasaan itu perlahan menghilang, ia juga hampir tidak pernah mengunjungi kediaman orang tua Syifa.

Teman tapi....Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang