"Kakaknya Bintang datang hari ini." mama Ki memberitahu Syifa kabar kepulangan Akala.
Bintang yang juga ada di ruangan tersebut tidak suka mendengar kabar itu. "Mama menyuruhnya pulang?"
"Cuma Akala yang bisa Mama minta tolong." mama Ki bicara lagi pada Syifa mengabaikan raut tak suka Bintang. "Kamu masak nanti, Akala pasti suka."
"Telepon dia, bilang tidak usah ke sini." Bintang tidak menyukai saudara angkatnya itu, mama dan papa tahu hal tersebut lantas kenapa menyuruh laki-laki itu pulang?
"Kamu sibuk."
"Ma!" Bintang bertambah kesal. Dua hari malam dia menginap di rumah sakit, pekerjaannya dibawa ke sini demi mama.
"Mama juga tahu kamu tidak bisa fokus, balik ke aja ke wanita itu."
Syifa yang tadi ingin bertanya tentang Akala malah terdiam melihat ketegangan anak dan ibu tersebut.
"Mama ke sini karena ada aku, lalu untuk apa Mama meneleponnya?" Bintang bangun lalu mengambil ponsel mama.
"Dua jam lagi Akala sudah tiba."
Ingin sekali Bintang membanting benda di tangannya.
"Akala belum menikah, Mama tidak memaksamu. Tapi mau kan kenal lebih jauh lagi dengannya?"
Itu pertanyaan yang tiba-tiba, Syifa sempat menundukkan kepala saking terkejutnya begitu juga dengan Bintang.
"Mamamu bilang, kamu putus dengan pria yang kamu cerita waktu itu." lalu mama menambahkan. "Maksud Mama saling kenal dulu, nggak usah dekat seperti kamu dan Bintang, yang penting terarah."
"Ma----"
"Walaupun bukan sedarah, sifat mereka hampir sama. Bedanya, Akala lebih nurut dan tahu cara bahagiain Mama."
Bintang tidak percaya dengan ucapan mama, dulu beliau akan berhati-hati saat menyebut namamu saudara angkatnya itu di hadapannya, tapi lihat sekarang mama tidak hanya menyebut namanya tapi juga membandingkan mereka.
"Akala sudah lama di Swiss, dia pasti kangen masakan kita. Mau ya nanti masakin Akala?"
Syifa tidak perlu melirik apalagi mendapat persetujuan dari Bintang, lagi pula dia mengiyakan permintaan mama karena keadaan beliau sedang sakit.
"Baik Ma."
Senyum mama Ki tampak lebar, Syifa ikut senang.
******
Setelah hampir 29 jam penerbangan akhirnya seseorang yang dimaksud oleh mama Ki tiba di tanah air. Dengan terpaksa Bintang memjemput saudara angkat saat tidak bisa mengelak perintah papanya.
"Sudah berapa lama?"
"Harusnya kita tidak bertemu lagi." Bintang tidak memberikan jawaban yang seharusnya. Jujur, dia sudah melupakan seseorang yang pernah tinggal di rumahnya bahkan selama ini dia menganggap tidak pernah mengenal laki-laki bernama Akala.
Bintang tidak suka karena itu tidak begitu memperhatikan sosok Akala yang sudah jauh berubah, sementara pria yang baru menginjakkan kaki di tanah air selama sepuluh tahun lebih tinggal di Swiis memperhatikan adik angkatnya itu dengan tatapan menilai.
"Mama sering menceritakan tentangmu, tapi aku tidak pernah bertanya wanita yang sudah kamu nikahi."
"Aku belum menikah."
Shit! Bintang kesal, harusnya dia tidak peduli kan terus kenapa repot-repot memberitahu laki-laki itu?
"Tapi sudah memilih, yang kudengar Mama kecewa."
KAMU SEDANG MEMBACA
Teman tapi....
RomanceTentang Bintang dan Syifa ; Rumit saat tidak bersama, saling memahami tapi tidak pernah peka