Lima tahun kemudian....
"Empat tahun kemarin enggak hadir sekarang lo gabung lagi, boleh gue tahu kenapa?"
"Enggak ada lagi bokap, gue ngurus semuanya sendiri."
Rayyan menarik senyum tipisnya. "Tahun kemarin Zul datang, enggak tahu sekarang."
"Grup nggak aktif lagi?" Bintang sendiri lupa kapan terakhir kali dia melihat keriuhan di grup.
"Emang lo ada?" Rayyan tertawa. "Safitri nikah bulan apa kemarin lo enggak datang, padahal dia nitip undangan ke kantor."
Bintang tampak bingung, kenapa tidak ada yang memberitahunya?
"Sory."
"Eksekutif mah beda nggak kaya kita-kita." Aldi ikut nimbrung.
Tapi Bintang tak merasa setinggi itu sekalipun sekarang dia sudah menjadi orang penting.
"Kalau ada lowongan gue mutasi ke kantor lo, kabarin ya."
"Sip," jawab Bintang sekenanya. Urusan begituan bukan dia yang mengurus, Aldi pasti paham.
"Oh iya, bulan madu kemarin Safitri ketemu Syifa. Kasian, tuh cewek nggak pulang. Nikah sama orang hebat resikonya bikin kita-kita kangen."
Rayyan setuju.
Soal Syifa menikah dengan saudara angkat Bintang sudah diketahui rekan-rekan setelah satu tahun usia pernikahan Syifa dengan Akala.
"Lo sering ya ke sana, anaknya cewek. Cakep banget mirip Syifa." Aldi terus bicara hal yang sudah diketahui Bintang dengan antusias, kelihatannya mereka memang merindukan Syifa.
"Enggak."
Jawaban Bintang dilanjutkan Rayyan. "Sama sibuk, kan sama-sama orang penting kalaupun keluar negeri pasti dengan agenda yang cukup padat."
Tapi nyatanya tidak begitu. Hanya saja Bintang tidak punya alasan menemui seseorang yang menjauhinya dengan sengaja, lagi pula ia tidak suka mengganggu seseorang yang sudah menjadi milik orang lain.
"Iya sih. Kadang gue pengen banget telepon dan ngobrol, tapi ngeri juga." Aldi terkekeh. "Istri orang."
Rayyan tertawa. "Tunggu dia balik." lalu Rayyan melihat Bintang. "Kabarin kita kalau Syifa pulang."
"Iya," jawab Bintang.
Jika dulu Zul yang tidak pernah hadir di acara reuni, kini berkurang satu orang lagi.
Lalu kenapa Bintang memutuskan hadir? Ia rindu suasana bergabung dengan rekan-rekannya setelah melewati hari yang begitu melelahkan.
Dan apa yang dirasakan Bintang? Reuni kali ini berbeda, tak lagi lama seperti dulu. Itu khusus bagi Bintang, karena buktinya rekan yang lain masih merasakan kehangatan dengan kebersamaan mereka.
Yang membuat berbeda lagi adalah rata-rata rekannya sudah menikah, apalagi yang wanita. Dan malam itu Bintang melihat hampir semua rekan yang sudah menikah membawa keluarga kecil.
"Syifa kirim salam di grup!"
Teriakan salah satu rekan memicu sorakan bahagia. Mereka semua tahu itu yang dilakukan Syifa dalam lima tahun ini selama dia tidak bisa pulang dan ikut reuni, bisa dikatakan hanya bintang yang tidak mengetahui hal ini.
Percaya atau tidak, selama lima tahun ini Bintang tidak pernah lagi memikirkan Syifa. Ia telah memahami ucapan mantan sahabatnya dia harus bahagia dan menerima seperti Syifa merelakannya dulu.
Komunikasi terakhir mereka malam lima tahun yang lalu, tapi Bintang pernah beberapa kali mendengar suara Syifa saat wanita itu berbicara dengan orang tuanya via telepon.
KAMU SEDANG MEMBACA
Teman tapi....
RomanceTentang Bintang dan Syifa ; Rumit saat tidak bersama, saling memahami tapi tidak pernah peka