Mama Ki kedatangan wanita yang berstatus pacar putranya, Alisa datang membawa luka hatinya karena menganggap orang tua pacarnya egois yang sampai detik ini belum merestui hubungan mereka.
"Tante mau Bintang menikah dengan Syifa?" tanya Alisa dengan mata merah dan wajah menahan marah. Hampir dua minggu Bintang sulit ditemui. "Pikirkan lagi Tante, hubunganku dan Bintang sudah serius, kami pernah tinggal bersama. Tolong pikirkan sekali lagi."
Mama Ki yang mendapat serangan pagi-pagi buta tak terima begitu saja.
"Kurasa bukan cuma aku saja yang tidak mau bermenantukan wanita sepertimu," kata mama Ki.
"Apa?"
"Kamu kesulitan mendapat restu kami, harusnya kamu instrospeksi diri, bukan merong-rong seperti ini!"
Alisa menangis lalu dengan amarah ia bicara lagi. "Tante mau tahu apa yang kami lakukan saat bersama?"
"Sekalipun kamu hamil aku tidak menyukaimu, tapi kalau kamu minta biaya hidup anak itu akan kupertimbangkan."
Balasan mama Ki semakin melukai perasaan Alisa.
"Tidak masalah kalau Bintang tidak menikah dengan Syifa, asalkan putraku menemukan wanita baik-baik."
Alisa sesenggukan. "Tante jahat."
"Kamu akan melakukan hal yang sama saat diposisiku," kata mama Ki lagi.
"Tante jahat!" teriakan Alisa menggema di ruang depan. "Tante akan merasakan karma karena telah jahat padaku!"
"Karma?" mama Ki memberi nasehat pada Alisa. "Aku tahu Bintang bukan laki-laki baik, karena itu aku ingin wanita baik yang mendampinginya."
"Keluargaku jelas, aku juga bukan anak haram kenapa aku tidak baik menurut Tante?"
"Karena keegoisanmu Bintang mengabaikan Syifa, caramu membuat dua keluarga yang awalnya ingin bersatu, gagal. Kamu ingat apa yang kamu katakan pada Syifa?"
Iya, Alisa ingat. "Tapi dia tidak keberatan!"
"Karena Syifa tidak egois, selama Bintang bahagia dia ikut bahagia. Sekarang sudah tahu apa yang membedakanmu dengan Syifa?"
Alisa tersentak. Akhirnya dia harus mendengar bahwa Syifa lebih dulu dianggap di keluarga Bintang, sedang dia penyusup, begitu kan?
"Dari awal aku tidak menyukaimu lalu aku semakin membencimu saat tahu sifat aslimu." mama Ki akan mengusir wanita itu dari rumahnya, mood paginya hancur lebur karena Alisa.
"Menyerahlah dan jangan katakan omong kosong kalau kamu tengah mengandung anak Bintang, atau kamu baru merencanakannya?
Alisa tidak percaya mendengarnya, sudah seburuk ini kah anggapan mama Bintang terhadapnya?
******
"Aku tidak bisa menghubunginya," protes Akala untuk kesekian kalinya sejak satu Minggu ini.
"Lupakan Syifa, dia sudah menjadi iparmu." mama lalu bertanya. "Bukankah hubunganmu dengan wanita itu berbuat berakhir?"
Bintang mengerti siapa yang dimaksud mama. "Kami sudah putus, seperti keinginan Mama," jawab Bintang. "Sekarang katakan, di negara mana mereka tinggal?"
Bintang merasa akan gila, setelah malam itu dia tidak bisa menemui Syifa bahkan dia tidak tahu di mana wanita itu. Kabar terakhir yang diketahui Akala dan Syifa memutuskan menikah di luar negeri.
"Jangan ganggu Syifa, dia sudah menjadi menantu Mama walaupun tidak menikah denganmu. Pikirkan urusanmu sendiri."
Mama belum memberitahu putranya bahwa kemarin Alisa datang ke rumah, sepertinya komunikasi dua orang tersebut memang sedang bermasalah atau hubungan mereka sudah berakhir?
KAMU SEDANG MEMBACA
Teman tapi....
RomanceTentang Bintang dan Syifa ; Rumit saat tidak bersama, saling memahami tapi tidak pernah peka