18

48 3 0
                                    

Setelah berhasil menyingkirkan Orion, Reva berjalan lagi ke arah orang itu, kemudian melihat ke arah teman temannya "bawa dia" dua kata yang Reva keluarkan untuk teman-teman orang itu membuat mereka lansung membawa orang Itu, mereka cukup takut dengan Reva bukan hanya karena suara datar dan aura dinginnya saja tapi juga karena dia bisa membuat Orion diam dan mereka cukup sadar perempuan itu punya pengaruh bagi Orion mereka tidak berani apa lagi melihat bagaiman kejamnya Orion melawan teman mereka tadi.

Setelah mereka pergi semua bubar
hanya tinggal beberapa orang termasuk
Reva dan anggotanya alister.

Kemudian Reva juga berniat untuk pergi dari sana tapi sebelum itu. "Lo ngak perlu mukul dia segitunya tadi, gue tau Lo emosi karena mau nyelakain temen Lo tapi setidaknya hanya sebuah pelajaran, toh yang dia celakain gue bukan temen Lo." Ucapan dengan nada datar.

Setelah mengatakan itu Reva berjalan ke arah motornya dan lansung melajukan pergi dari sana sedangkan mereka hanya
menatap kepergian Reva sama halnya
dengan Orion yang menatap sampai
motornya tidak telihat sedangkan yang
lain masih cengo belum benar benar
mencerna kejadian tadi terlalu mustahil
bagi mereka bisa semudah itu melunakkan Orion.

"Hmm nga mau pulang" celetuk
tiba tiba Ken membuyarkan lamunan
Orion lansung berjalan menuju motornya lalu melajukan pergi dari sana di ikuti yang lain di belakang.

........

Kali ini Reva pulangnya ke rumahnya sampai di rumah dia lihat rumah sudah sepi mungkin udah pada tidur karna memang sudah larut malam jadi dia lansung masuk ke dalam tapi belum berjalan menuju kamarnya dia mendengar seseorang memanggilnya.

"Non Reva"

"lya Bi kenapa" tanyanya dengan
nada datar seperti biasa

"Non baru pulang"

"lya"

"Emm anu non, itu"

"Kenapa"

"I itu semua ke rumah sakit non"

"Ke rumah sakit, siapa yang sakit?"
Tanya Reva

"Den Candra non, tadi tiba tiba tuan
dapat telfon katanya den Candra masuk
rumah sakit jadi semuanya ke sana non"
jelas sang bibi

Reva hanya diam tidak beraksi apa
apa, karna dia pun sudah tau apa yang
terjadi dengan sang kakak, kalau bukan
dia yang menghentikan mungkin mereka bukan hanya ke rumah sakit tapi ke kuburan.Ya orang yang balapan melawan
Reva, yang mencelakai Reva dan juga
yang di hajar habis habisan oleh Orion
adalah Candra kakak Reva, Reva tadi
tidak lansung menolong dia membiarkan saja sang kakak di hajar habis habisan oleh orang mungkin sebagai pelajaran atau biarkan dia membalas keburukan sang kakak selama ini dari orang lain karena jika dia membalas sendiri itu tidak mungkin bukan karna tidak bisa tapi sama alasannya dengan sang ayah bukan karna dia tidak mampu tapi atas dasar keluarga, dia memang tidak bisa
membalas tapi bukan berarti orang lain
tidak, jadi waktu tadi sang kakak di hajar
habis habisan dia tidak melerai dia
biarkan saja sampai sang kakak tidak
berdaya tidak sampai mati karena dia
pun harus masih hidup sampai sekarang,
dia tadi memang menolong sang kakak
tapi tidak sampai menghakimi Orion
karena diam diam dia berterima kasih
dalam hati kepada Orion untuk pelajaran yang di dapat snag kakak, tidak ada rasa kasian, biarlah toh dia memang sudah mati rasa dengan kakak dan sang ayah sejak dia mulai mengerti arti dari perlakuan mereka dulu, harusnya perlu mereka ketahui Reva Diam dan tidak melawan selama ini karena masih tersisa rasa hormat karena hanya mereka keluarga Reva tidak lebih.

"Oh yauda, makasih bi" setelah
mengatakan itu Reva lansung berjalan
menuju kamarnya di lantai atas paling
pojok jauh dari kamar kamar yang lain.
Setelah sampai di kamar Reva lansung membersihkan badan dan Lansung istirahat jam menujukan pukul 2 malam dia sudah mengantuk jadi dia lansung tidur, dia juga tidak ada niatan untuk menjenguk sang kakak atau sekedar mendengar kabar, dia tidak peduli apa yang terjadi lagian dia juga tidak di anggap oleh mereka Jadi kenapa harus peduli dia hanya akan mengikuti alurnya sampai mana kisah menyedihkan hidupnya berakhir, karna terkadang dengan dirinya sendiri pun tidak dia pedulikan.

......

Ke esokan paginya Reva bangun
terlambat dan dia memutuskan untuk
tidak ke sekolah apa lagi dia baru
merasakan rasa sakit terjatuh kemarin
walaupun sebenarnya rasa sakit itu tidak
ada apa apanya tapi dia anaknya cukup
santai dan aga malas, dia lebih tertarik
untuk mengusuk tentang sang ibu tiri,
dia memutuskan untuk tidak masuk
sekolah hari ini biarkan saja kalau dia
notabennya murid baru lagian tidak ada
orang di rumah jadi siapa yang mau marah.

"Mending gue mandi abis itu nyari
tau siapa orang itu" guman Reva kemudian masuk kamar mandi
membersihkan diri. Lalu turun ke bawa untuk sarapan.

"Non ngak masuk sekolah" tanya
bibi melihat Reva turun dengan
memakal baju tidur

"Ngak Bi kesiangan" datar Reva

"Oh iya non, ini bibi udah siapin
sarapan"

"lya" singat Reva lalu sarapan,
selesai sarapan.

Reva diam diam masuk ke kamar orang tuanya.

Ceklek

"Untung ngak di kunci" guman Reva kecil, lalu masuk dan mulai mengobrak Abrik kamar orang tuanya tapi kemudian di perbaiki lagi.

"CK, kok ngak ada sih. Dimana ya
gue bisa dapat petunjuk biar gue tau
siapa selingkuhan tu nenek lampir,"

"Gue harus kerja Manuel biar ngak
ketahuan, gue ngak mau sampai ada
yang tau" gerutu Reva sambil merapikan kembali baju baju sang ibu tiri tapi tiba-tiba ada sesuatu yang jatuh dari salah satu lipatan baju,

"Ini apaan" ucapnya memungut benda itu .

haii hehe,
makasii uda yg mau vote
walaupun cuman dua aku tetap semngat
dan terimakasi yaa buat yang vote akuu
smngo rezeki nya lancar
lovyouu
vote kalian
semangat aku
♥(。→v←。)♥

QUEEN Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang