24

44 1 0
                                    

"Tunggu" Ucap Satya tiba tiba.

"Kenapa"

"Perempuan yang tanding sama Ken dan jadi korban dari Candra gimana,
cukup mencurigakan kenapa dia bisa
nolong Candra waktu itu"jelas Satya.

"Shit" umpat Orion "cari tau juga
soal dia"

"O oke" ucap Alex cukup kaget dengan umpatan Orion tiba tiba.

"Kenapa gue merasa mereka semua
berhungan yah" ucap Bara pada semuanya.

"Lo semua merasa nga sih kalau
Faira si anak baru itu, agak mirip sama queen yang balapan sama Ken
semalam" lanjut Bara.

"Maksud Lo"

"Lo semua sepemikiran nga si sama gue mereka bisa aja orang yang
sama" ucap Bara.

"Tapi kalau orang yang sama kenapa Candra bisa nyelakain adiknya sendiri" ucap Alex.

"Dan kenapa malam itu dia biarin Candra di hajar habis habisan sama
Orion" mereka berspekulasi sendiri
karena tidak bisa menembus identitas
Reva.

"Taulah gue pusing Lo nyari tau aja
Lex soal cewek semalam,"

"Oke nyari dulu"

Beberapa menit mencari Alex tidak
bisa menemukan data Reva dan gadis
pembalap itu.

"Gue juga nga bisa nemuin identitas cewek itu" ujar Alex menambah kebingungan semua teman temannya.

"Cari tau lagi" tutur Orion kemudian berdiri dan pergi dari sana.

"Mau kemana bos" teriak Bara.

"Balik"

****

Saat di perjalanan pulang tiba tiba
motor Reva oleng hampir saja dia
terjatuh untungnya dia bisa menguasai diri dia kemudian menepikan motornya setelahnya turun untuk memeriksa ternyata ban motornya bocor.

"CK, kok bocor sih" decak Reva kesal.

"Mana Disni ngak ada bengkel lagi"
kesalnya karena posisi Reva saat ini di
jalan yang sepi. Reva melihat sekitar
tidak ada rumah tapi ada bangunan yang sepertinya tidak di tempati, tidak besar tapi bisa tempati, Reva kemudian mendorong motornya ke arah bangunan itu memarkirkan di samping bangunan yang terdapat pohon yang cukup besar.

"Disini aja deh aman kek nya" Reva
berniat akan meninggalkan motornya
disana nanti dia akan membawa montir untuk memperbaiki jadi dia akan pulang dulu, bukannya Reva tidak bisameminta tolong atau menghubungi orang yang dia kenal tapi Reva terbiasa mandiri jadi dia akan mengurus motonya nanti.

Reva berjalan kaki menuju halte,
halte bus Dari tempatnya berjalan
sekarang tidak terlalu jauh sekitar
sepuluh sampai lima belas menit
berjalan kaki. Setelah sampai dia duduk di kursi halte menunggu bus. Saat menunggu tiba tiba sebuah motor sport hitam biru berhenti tepat di depannya Reva mengernyit bingung siapa orang itu pikinya. Setelah orang itu membuka helm ternyata Orion, tadi saat di jalan Orion melihat Reva duduk sendiri di
halte dia ingin cuek tapi rasa
penasarannya juga cukup besar, ntahlah jika dulu dia tidak akan peduli dengan apapun tapi semenjak munculnya Reva dia selalu penasaran dengan gadis itu.

"Ngapain" datarnya

"Ha?" Bingung Reva, dia ngomong
sama siapa pikir Reva tapi kemudian
dia cuek aja nga peduli.

"Hmm Lo ngapain disini" ulang Orion tetap datar, ini kali pertama seorang Orion mengulang kalimatnya hanya karena Reva.

"Gue" tunjuk Reva pada diri sendiri.

"Hmm"

"Nunggu bus" ucap Reva walaupun bingung dia tetap menjawab.

"Naik"

"Ha" cengo Reva lagi.

"CK naik gue anter pulang" dingin Orion mulai kehabisan kesabaran
harus mengulang dan meperjelas
kalimatnya.

"Ngak usah gue bisa balik sendiri"
tolak Reva datar pula, mereka
mengobrol layaknya tembok Sama
tembok tidak ada ekspresi.

"Jam segini udah ngak ada bus" ucap Orion lagi berusaha menjelaskan. Reva masih diam dia tidak butuh bantuan siapa pun termasuk Orion, bukannya Reva sok mandiri atau apa tapi Reva tidak pernah dan bisa mempercayai siapa pun, Reva selalu wasapada dengan kehidupannya
dia selalu hati hati saat berhadapan
dengan orang Reva tidak perna percaya bahwa masih ada orang tbaik di dunia ini,Reva selalu menggap dirinya hanya sendiri di dunia ini tidak punya siapa-siapa, jadi kalau bukan dirinya sendiri lalu siapa lagi yang akan melindunginya. Itulah mengapa waspada adalah nomor satu dalam hidupnya.

"Thanks tapi kayaknya Lo nga perlu repot-repot" ucap Reva, Orion hanya diam saja tidak lagi membujuk Reva dia memilih pergi dari sana harga
dirinya cukup tersentil dia di tolak. Rasa penasarannya dengan Reva berubah menjadi rasa kesal dia menganggap Reva sok jual mahal dia hanya tidak tau saja Reva berusaha melindungi dirinya sendiri dia tidak tau bahwa hidup Reva rumit tidak se sederhana yang orang orang fikir.

Setelah Orion pergi Reva hanya
memandangi laju motor Orion
meninggalkan dirinya dia cukup kaget dengan tawaran tumpangan Orion tadi dia tidak pernah merasakan itu, di bantu orang lain.

Haii
wolcome to novel akuu
terimakasi uda
vote and komen
makasi banget
semoga Rezki nya lancar
dan yang baca juga makasi yaaa
( ﹡ˆoˆ﹡ )

QUEEN Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang