27

45 1 0
                                    

"Selamat pagi" ucap guru yang
masuk pagi ini.

"Pagi Bu" jawab murid di kelas.

"Baik, ibu ada tugas buat kalian tapi
ini tugas perkelompok dan
kelompoknya sama dengan tugas
kemarin" jelas sang guru

"lya buk" serempak mereka.

"Bu" suara dingin Reva membuat
semuanya menoleh ke arah dirinya tidak terkecuali sang guru.

"Yah, eh kamu murid baru itu yah"
tanya sang guru baru ingat dia kalau di kelas ini ada murid baru.

"HM" datar Reva.

"Em baik karena Faira belum punya kelompok jadi ibu masukkan ke
kelompok Orion bagaimana, apa
kalian kebetaran" tanya sang guru pada Orion dan teman temannya, Orion bersama yang lain satu kelompok di tambah Lulu jadi mereka ber enam.

"serah" cuek Orion.

"Baik karena mereka setuju, bagaiman dengan kamu Faira, apa
kamu setuju"

"ya" singkat Reva, tidak masalah
baginya.

"Oke semuanya sudah dapat kelompok masing masing, tugas kalian adalah membuat resume bab
sebelumnya, tapi bukan di kerjakan
sekarang, karena kita akan lanjut ke bab berikutnya, silahkan buka buku
pelajaran kalian" titah sang guru yang di turuti semuanya. Walaupun agak ogah ogahan mereka fikir tugasnya hanya tugas kelompok itu, jadi tidak perlu belajar tapi ternyata itu kerja di rumah.

2 Jam pelajaran bel istirahat
berbunyi menghentikan kegiatan
pembelajaran semua murid sudah
berhamburan keluar menuju kantin.

"Karena bel sudah bunyi kita lanjut
Minggu depan, tapi untuk tugas
kelompok kalian kumpulkan besok,
selamat istirahat" jelas sang guru lalu
keluar dari kelas di ikuti anak anak yang ingin ke kantin.

Reva memasuki pintu kantin yang
penuh oleh murid murid yang kelaparan, dan Reva salah satu di antara mereka dia terlebih dahulu memesan makanan baru mencari tempat duduk. Setelah memesan bakso Reva mencari tempat dan dia menemukan kursi yang cukup
agak di tengah kantin Reva sebenarnya tidak ingin duduk di sana tapi tidak ada tempat yang kosong lagi.

Dan Tampa Reva sadari saat pertama masuk kantin dia di perhatikan segerombolan siswi bisa di bilang
mereka cukup populer karena berasal
dari keluarga terpandang.

"Kita punya mangsa baru" celetuk
salah satu dari mereka yang berpenampilan glamor, tapi bukannya terlihat keren atau berkelas tapi malah kelihatan norak.

"Lo yakin key?" Tanya salah satu
temannya.

"Yakin lah," jawab remeh Keyla,
Keyla dan teman temannya adalah
sekelompok pembully suka merundung siswi yang lebih renda di dari mereka.

"Tapi liat tampangnya dia kek
serem gitu, dingin banget kayak Orion, gue takut" gidik salah satu dari mereka.

"Dia emang keliatannya aja kayak
gitu, kalau udah di bully udah lemah"
yakin Keyla, dia lupa kalau Rva tidak
pernah kalah dan tunduk sama dia.

"Ayo" lanjut Keyla berdiri dari tempatnya di ikuti teman temannya
berjalan ke arah kursi Reva, semua
penghuni kantin melihat melihat ke arah mereka, mereka sudah tau kalau Keyla seperti itu pasti akan membully lagi, dan itu terjadi setiap ada murid baru.

Brak

Gebrakan meja Reva membuatnya
mendongak ingin melihat siapa yang berani mengganggu acara makannya,
saat tau tenyata Keyla dan geng nya dia lansung tersenyum miring kemudian melanjutkan makannya.

"Heh Lo belin gue makanan" perintah Keyla angkuh tidak membuat Reva beranjak atau sekedar melihat ke
arah mereka.

"Lo denger gak Keyla bilang apa"
ucap salah satu dari mereka mencoba
berani.

"Pesenin gue makanan sekarang
atau Lo gue bikin malu disini" gertak
Keyla tetap tidak membuat Reva
beranjak dari tempatnya masih memakan makanannya dengan pelan
karena masih cukup panas di tambah
sambal yang banyak.

Karena tidak sabaran dan emosi Keyla lansung menarik tangan Reva
berdiri. "Lo denger gue nyuruh pesen
makan, Lo bisu?" Emosi Keyla.

"Punya tangan kan? Pesen sendiri"
datar Reva berniat kembali duduk tapi Keyla lansung menariknya dan
mendorong Reva untung saja Reva
bisa seimbang sehingga tidak terjatuh.

"Lo berani lawan gue" Keyla yakin
kalau Reva tidak akan melawannya
karena takut dengan sang ayah.

"Lo ngak tau siapa gue, Lo mau gue
keluarin Lo dari sekolah ini" ancam
Keyla seolah dia tidak kenal dengan
Reva, sedangkan Reva tidak peduli,
Keyla tidak tau saja Reva tidak akan
peduli dengan kemarahan sang ayah
asal dia merasa terganggu maka akan
dia lawan.

"Lo mau makan? Mau gua pesenin?
Setelah mengatakan itu Reva lansung
mengambil mangkok bakso yang isinya masih lumayan banyak dan menyiram ke kepala keyla.

Byurr

Terimakasi yang uda baca aku seneng ada yang bacaaa dan makasi banget buat orang udah votee makasiii yaaa ,jagan lupa komenn....

QUEEN Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang