31

46 1 0
                                    

Sedangkan di tempat lain beberapa
jam sebelumnya.

"Faira belum datang gue hubungin
dulu" ucap Lulu setelah mereka semua sampai di sebuah cafe untuk kerja kelompok.

"Kemana sih tu anak dibilangin
cuma pulang ganti baju"' gerutu Bara

"Sabar ini gue telfon dulu" Lulu
menghubungi Reva tapi tidak di angkat.

"Ngak di angkat" ucap Lulu.

"Tidur kali tu anak" ucap Alex.

"Parah sih kalau tidur, enak enakan
lah kita harus kerja tugas" omel Bara.

"Tunggu aja dulu" saran Satya.

Orion sendiri sedari tadi melihat
ke arah pintu cafe menunggu seseorang datang jujur saja Orion bukan kesal dan capek menunggu tapi dia merasakan hal berbeda dia merasa ada yang ngak beres tapi tidak tau apa,entahlah semenjak bertemu dengan Reva Orion merasa berbeda dengan dirinya dia selalu memikirkan Reva, dia hanya berusaha cuek selama ini, bahkan dia juga tidak pernah bilang ke teman
temannya tentang pertemuannya
dengan Reva yang menolongnya dan
sudah mengetahui semua kalau queen itu adalah Reva.

Satu jam mereka menunggu Reva belum datang juga Lulu kembali
menelfon tapi tetap sama tidak ada
jawaban. "Masih belum di angkat" ucap Lulu menatap semua teman temannya.

"Yaudah lah kita kerjain aja ngak usah nunggu dia, udah sore ni" saran
Satya yang di setujui semuanya.

Mereka mengerjakan tugas sambil
menunggu Reva, tapi sampai tugas itu
hampir selesai Reva belum juga datang yang paling santai dan datar di sana adalah Orion tapi tidak ada yang tau yang paling gusar menunggu Reva adalah dirinya. Sedari tadi dia tidak fokus tapi untungnya dia bisa
menyembunyikan itu sehingga teman
temannya tidak curiga. Akhirnya tugas itu selesai saat hari menjelang malam.

"Akhirnya selesai juga" keluh Bara.

"lya, tapi Faira belum Dateng juga
sampai sekarang" cemas Lulu karena
Reva tidak bisa di hubungi.

"Udahlah ngak usah di fikirin Yang
jelas dia ngak ikut ngerjain tugas, jadi dia ngak masuk nilai" ujar Bara.

"Kamu kemana re, kenapa perasaan aku ga enak yaa ,kamu kemana" isi hati seseorang

***

Reva masuk di dalam gubuk tua itu
dengan tertatih mendudukkan tubuhnya dengan pelan di atas kursi panjang yang terbuat dari bambu yang sudah usam dan hampir roboh, dia merasakan getaran pada ponselnya di dalam saku celananya dia yakini itu adalah sebuah pesan, Reva membuka room chat banyak chat dari nomor baru yang di
yakini Reva adalah Lulu karena dari
soal Reva yang tidak datang kerja
kelompok, tapi Reva abaikan toh sudah lewat juga Dan tidak mungkin dia datang ke sana dengan ke adaan seperti ini, badan remuk dan muka hancur dengan lebam dan darah Bahkan mukanya sudah membengkak. Reva kembali fokus pada room chat yang terdapat
pesan baru itu dari Keyla sebuah video yang Reva lansung buka, memutar sebuah video yang Reva bisa liat dirinya yang disiksa bagaikan binatang oleh ayahnya sendiri, bukannya sedih atau menghentikan video itu dia malah menontonnya bagaikan sebuah film yang sangat seruh.Setelah video selesai tidak ada
tanggapan apapun dari Reva,dia
beranjak darl duduknya berjalan ke arah kantong plastik mengeluarkan lilin dan pemantik menghidupkan lilin Karena hari sudah malam menyimpan lilin itu di atas meja kecil lalu kembali duduk.

"Andai aja nenek masih ada, pasti
udah obatin gue" guman Reva mengenang masa masa dulu.

Dulu Reva pernah di Buang oleh
Sheli di sebuah pinggiran hutan di
tengah jalan di tengah malam, dan dia ditemukan oleh seorang nenek, lalu membawanya ke tempat tinggalnya Di sebuah gubuk di tengah hutan dan setelah ke esokan paginya Reva di antar kembali ke tempat semula dia temukan dan di sana di jemput kembali oleh Sheli. Sejak saat itu setiap Reva di pukuli oleh ayahnya dia selalu datang di tempat ini untuk di obati oleh nenek Rohma, tapi nenek rohma sudah meninggal beberapa tahun yang lalu, walaupun
Reva juga bersikap dingin dengan
nenek Rohma sama seperti kepada orang lain tapi Reva sayang dengannya, dan semenjak nenek Rohma meninggal, disitulah Reva mulai jauh berubah sikat dinginnya yang dulu semakin bertambah, sering balapan, bela diri dan lain lain hidup sendiri membuat Reva harus mandiri.

"Aduh ini muka gue bengkak semua
lagi, gue ngak bisa sekolah besok kalau gini" keluh Reva, semua badannya remuk, kepalanya penuh darah, mukanya bengkak, perutnya memar, dan punggungnya terdapat luka cambuk.Reva kemudian mematikan total ponselnya lalu berbaring di kursi bambu tua itu, Berjam jam Reva berbaring di
sana tidak ada niatan untuk mengobati lukanya atau sekedar makan malam, hari sudah sangat larut lilin yang di hidupkan hampir padam, tak lama lilin pun padam bersamaan dengan Reva yang terlelap bersama luka.

Hahaha bahkan Anak itu sudah biasa sampe sampe tidak merasakan sakit lagiii....

Terimakasi uda vote and bacaaa....

QUEEN Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang