TLE 18

583 69 6
                                    

Typo bertebaran

"Kak Mali emang kemana, Na~?" Kana yang tengah berbaring di kasur Erhan bertanya sambil menatap langit-langit kamar si pemuda april.

Dia dan Erhan kini tengah berada di rumah si manis. Setelah keributan kecil yang terjadi di kamar kosannya, Erhan mengajaknya menginap di rumahnya atas permintaan sang kakak, karena tidak bisa pulang malam itu.

"Lagi ngerjain tugas di rumah kak Hengky, katanya belum kelar jadi dia bakalan nginep di sana" kata Erhan.

"Aku mau ganti baju, kamu?" Erhan menatap Kana.

"Nanti aja, baju aku masih di tempat biasa kan?" Kini Kana yang menatap Erhan.

"Iya, ambil aja nanti"

Erhan pun pergi ke kamar mandi untuk mengganti pakaiannya dan setelahnya ia ikut berbaring di samping Kana.

"Besok kamu mau sarapan apa?"

Dahi Kana menyerngit mendengar pertanyaan sahabatnya itu, ia pun menoleh padanya.

"Emang lo udah bisa masak?" Tanyanya.

Erhan terkekeh malu

"hehehe, belum sih."

"Terus ngapain nanya?"

"Ya sekedar formalitas aja sih!"

Kana mencibir lalu beranjak mengganti bajunya.

Setelahnya ia dan Erhan mengobrol sebentar kemudian lanjut tidur karena besok Kana ada piket.

.

.

.

"Na~ bisa bicara sebentar!"

Aiden menghampiri Erhan di kelasnya saat jam istirahat tiba.

Erhan menatap Aiden dengan dahi yang mengerut.

"Maaf kak, aku ngga bisa soalnya aku mau belajar karena ada ulangan harian habis istirahat ini" tolaknya.

"Bentar aja, Na~. Ngga sampai lima menit kok" kata Aiden sedikit memaksa.

"Ngga bisa kak, materi buat ulang nanti aku belum tau banget" Erhan tetap menolak.

"Tapi, Na~...."

Saat Aiden ingin melanjutkan ucapannya, Kana yang entah dari mana masuk kedalam kelas dan menghampiri mereka.

"Ada apa kak?" Tanyanya. Ada nada tak suka yang begitu kentara terselip di sana.

"Ngga ada apa-apa kok, Kan" kata Aiden.

"Na~ nanti kalau kamu ada waktu kita bicara ya!" Lanjut Aiden menatap Erhan sekilas lalu ia berbalik keluar dari kelas pemuda april itu.

Kana terus memperhatikan Aiden hingga kakak kelasnya itu hilang dari pandangannya.

"Dia ngapain tadi, Na~?" Tanya Kana kemudian pada Erhan.

"Mau bicara sama aku, tapi aku nolak karena males".

Kana mengangguk mengerti kemudian ia duduk di samping Erhan dan mereka pun belajar bersama untuk ulangan nanti.

Erhan yang baru saja keluar dari kelasnya kembali di hampiri oleh Aiden.

"Na~, pulang bareng, ya! Kana lagi ada latihan kan terus Mali juga ngga bisa jemput kamu" kata Aiden yang membuat Erhan yang awalnya ingin menolak mau tak mau harus mengiyakan ajakan pemuda tampan tersebut. Ia pun mengangguk dan mengikuti Aiden dari belakang menuju ke tempat parkir.

"Na~ soal yang kamu bilang waktu itu, bisa ngga nunggu Argi balik dulu, baru kita bicarain semuanya, aku takut bunda kenapa-kenapa atau paling ngga tunggu bunda selesai pemeriksaan lagi, kalau kondisi dia udah seratus persen baik, baru kakak akan jujur ke orang tua kita!" Ujar Aiden begitu ia dan Erhan memasuki mobil.

Erhan menghela nafas panjang, ternyata benar tebakannya, Aiden ingin bicara berdua dengannya hanya untuk masalah ini.

"Kapan bunda pemeriksaan lagi?" Tanyanya tanpa mengalihkan pandangan ke Aiden.

"Dua hari setelah acara makan malam" kata Aiden.

Pemuda april itu tampak berpikir.

"Baiklah setelah hari itu, aku mau kakak jujur ke mereka, aku ngga mau terus larut sama masalah perjodohan kita"

Aiden tersenyum lega mendengar ucapan Erhan.

"Iya Na~, kakak janji setelah pemeriksaan bunda selesai dan kondisinya baik-baik aja, kakak akan jujur ke mereka"

Erhan tak menghiraukan perkataan Aiden, ia memilih memalingkan pandangannya ke arah jendela mobil yang telah melaju keluar dari area sekolah mereka.

"Kita makan siang di restoran biasa dulu, ya! Habis itu kakak anter kamu pulang" ajak Aiden memecah keheningan yang terjadi semenjak mobilnya meninggalkan sekolah.

Dan hanya anggukan kecil yang ia dapat sebagai jawaban dari Erhan.

Mata Erhan yang sipit kini menjadi semakin sipit saat mobil Aiden berhenti di depan sebuah restoran yang cukup asing baginya.

'bukanya tadi dia bilang di restoran biasa, tapi aku ngga pernah tau restoran ini! Apa ini...' Erhan tersenyum kecut dalam hati.

"Restoran biasa ya! Biasa untuknya dan Argi" gumamnya.

~TLE~

Aneh ngga sih??
Btw, maaf dua mingguan ini ngga up, aku lagi ngga ada waktu buat ngetik sama aku juga lagi sakit tiga harian ini, jadi mungkin sampai minggu depan aku belum bisa up cerita. So sorry 😔😔🤧

The Lost EclipseTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang