TLE 20

559 66 6
                                    

Typo bertebaran

Helaan nafas panjang terdengar dari Erhan saat tiba di kantin dan mendapati kerumunan para siswa dan siswi yang tengah mengantri untuk membeli makanan.

Sungguh pemuda april itu sangat tidak menyukai keramaian yang ada di depan matanya sekarang.

"Coba aja Gara ngga habis kecelakaan pasti sekarang dia yang bantuin aku ngantri, huh.." dengus Erhan malas.

Ia lalu berjalan mendekati kerumunan tersebut dan ikut mengantri di sana.

Sekitar lima belas menit mengantri dengan segala keluh kesahnya di dalam hati akhir Erhan berhasil membeli makanan serta minuman yang di inginkannya.

Setelah membayar makanannya, Erhan pun dengan terburu-buru berbalik meninggalkan kantin menuju kelasnya karena tidak sengaja ia melihat Aiden yang seperti ingin menghampirinya.

Erhan sedang tidak ingin bertemu atau berbicara dengan pemuda februari itu makanya ia lebih memilih untuk menghindarinya.

"Kenapa buru-buru gitu Na~?" Tanya Kana yang melihat sahabatnya tergesa-gesa memasuki kelas mereka.

"Aku udah laper" Bohong Erhan sambil meletakkan makanan yang di belinya tadi di hadapan Kana.

keduanya lalu menikmati makanan yang di beli Erhan.

"Oh iya, Na~ nyokap sama bokap lo kapan balik?" Tanya Kana tiba-tiba.

"Lusa kayaknya. Kenapa?" Erhan menoleh pada Kana.

Kana menyedihkan bahunya.

"Ngga kenapa-kenapa sih, cuman ya.... Lo tau sendiri kan bokap lo ngga suka sama gue! Dan pastinya kita ngga bakal leluasa buat ketemu kecuali pas lagi di sekolah doang"

Erhan tersenyum lalu memeluk lengan Kana dan menyandarkan kepalanya di bahu pemuda tan itu.

"Cuman seminggu kok, Gar"

.

.

.

Erhan memeluk erat kedua orang tuanya yang baru saja sampai di rumah setelah kembali dari luar kota.

"Nana~ kangen banget sama mama papa!" Seru pemuda manis itu sebelum melepas pelukannya.

"Mama sama papa juga kangen sama kamu sayang" kata mama Erhan lembut sambil mengelus rambut putra manisnya itu.

"Oh iya, kakak mana dek? Kok ngga ikut nyambut papa sama mama!" Ini suara papa Erhan yang bertanya karena dari tadi tak mendapati anak sulungnya menyambut kedatangan mereka.

"Lagi ngerjain tugas di rumah temennya, katanya harus di kumpul besok jadi ngga bisa nyambut mama papa pulang!" Jelas Erhan.

Kedua orang tuanya pun mengangguk mengerti, kemudian Erhan mengajak mama dan papanya ke ruang makan untuk makan siang bersama karena kebetulan keduanya tiba di saat waktu makan siang.

Ketiganya lalu makan bersama dengan hikmad, setelahnya mereka berpindah ke ruang tamu untuk mengobrol sembari bertemu kangen.

Di tempat lain, tepatnya di rumah keluarga Aditya, sang ibu dari Aditya bersaudara tampak sedang sibuk mempersiapkan segala sesuatu untuk acara makan malam yang akan ia adakan nanti malam

Melihat sang bunda yang begitu sibuk Andra menghampiri dan menengurnya.

"Bunda, ingat kata dokter!"

Mendengar itu bunda Erin menoleh dan tersenyum pada Andra.

"Bunda inget kok, sayang"

"Kalau bunda inget, jadi sekarang bunda harus istirahat dulu dari tadi Andra liat bunda sibuk banget nyiapin semuanya sendiri"

Bunda Erin kembali tersenyum.

"Iya iya, habis ini bunda istirahat"

Andra menghela nafas dan akhirnya ia pun membantu sang bunda agar beliau bisa cepat beristirahat.

Di sisi lain Aiden tampan sedikit was-was dengan acara makan malam yang di adakan begitu cepat orang bundanya. Ia takut Erhan berubah pikiran dan memberitahu semua pada keluarga mereka.

Namun rasa was-was nya itu tidak berlangsung lama, karena ia tahu jika Erhan tidak mungkin melakukan itu mengingat pemuda manis itu adalah sosok yang tidak akan mengingkari kata-kata sendiri.

'Tapi kenapa perasaan aku ngga enak, ya!' batinnya.

>TLE<

Masih ada yang nungguin cerita ini kah?

The Lost EclipseTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang