Typo bertebaran
Alur gajeErhan menatap Andra kaget, saat pemuda tampan itu tiba-tiba datang menghampirinya dan Kana.
"Loh Juan! Kamu di sini juga?"
Andra yang telah berada di hadapan Erhan tersenyum.
"Iya, di rumah lagi ngga ada orang jadi aku mutusin buat jalan-jalan kesini eh malah ngga sengaja liat kamu sama Kana, jadi aku samperin deh"
"Oh gitu, ya udah kalau gitu kita barengan aja, biar seru, kan Gar!" Ajak Erhan sambil menoleh pada Kana.
Andra pun juga ikut menatap sahabat Erhan itu. Sementara yang di tatap tampak bingung kemudian mengangguk.
"Ya, terserah kalian aja, gue mah ngikut"
Ketiga pemuda itu pun menelusuri area street food bersama sembari menikmati makanan-makanan yang menarik perhatian mereka. Dan tanpa Andra dan Kana sadari selama mereka berwisata kulineran senyum manis Erhan tak pernah luntur.
Pemuda manis kelahiran bulan april itu tampak bahagia menghabiskan waktu bersama kedua pemuda tampan tersebut. Ia seolah melupakan semua hal yang selalu menggangu pikirannya.
Hingga menjelang malam mereka pun berpisah, Erhan yang awalnya pergi bersama Kana akhirnya pulang bersama Andra yang memang arah rumahnya searah dengannya.
"Makasih ya, Juan!" Ucap Erhan setelah turun dari motor Andra.
"Sama-sama Na~!" Kata Andra sambil tersenyum.
"Ah iya, mau mampir ngga? Sekalian ketemu kak Mali" tawar Erhan.
"Ngga Na~, lain kali aja takut di tungguin bunda, kamu tau kan bunda agak cerewet kalau anaknya pulang telat"
"Ya udah aku pulang dulu ya, bye!" Pamit Andra.
Erhan tersenyum "hati-hati di jalan, jangan ngebut!"
Andra mengangguk lalu ia pun melaju pergi.
'andai kak Aiden kayak Andra, pasti aku bahagia banget' batin Erhan.
Senyumnya pun luntur bersamaan dengan menghilangnya sosok Andra dari pandangannya.
Erhan lalu membuka pintu gerbang dan berjalan menuju rumah.
Ceklek
Pintu rumah di buka oleh Erhan, dan alangkah terkejutnya ia saat mendapati Aiden tengah duduk di ruang tamu bersama Mali sambil bermain ponsel.
"Na~ udah pulang! Di anter siapa? Kok ngga di suruh mampir!" Mali mengalihkan pandangannya dari layar ponsel saat mendengar suara pintu dan mendapati sang adik di sana.
Aiden yang mengetahui Erhan telah pulang pun menoleh sekilas, sambil tersenyum kemudian kembali fokus pada ponsel di tangannya.
Melihat itu Erhan tersenyum kecut dan memilih mengabaikan sikap acuh calon tunangannya itu.
"iya kak! tadi di antara sama temen, terus udah aku ajak mampir tapi dia nya nolak katanya lain kali aja" kata Erhan, tak memberi tahukan jika Andra lah yang mengantarnya pulang.
Mali mengangguk mengerti.
"Kalau gitu aku ke atas dulu, mau bersih-bersih! Kak Aiden maaf ya, Hana permisi ke kamar dulu" lanjutnya
Mendengar Erhan berbicara dengannya Aiden pun menatap pemuda manis itu.
"Iya, Na~ ngga masalah, ada Mali juga kok di sini" kata Aiden.
"Udah sana buruan mandi, habis itu kita makan malam bareng" kata Mali.
Erhan pun berjalan menuju tangga dan langsung naik ke lantai atas tempat kamarnya berada.
"Jai kamu mau nginep, atau mau aku anter pulang nanti?" Tanya Mali pada Aiden, ketika Erhan sudah naik ke atas.
"Nginep aja, aku udah ijin ke bunda, katanya sekalian nemenin kalian, om sama tante masih di luar kota kan?"
Mali mengangguk "iya, bulan depan baru balik mereka"
Setelahnya tak ada lagi obrolan di antara keduanya, mereka sibuk dengan ponsel masing-masing.
~TLE~Double up!!
KAMU SEDANG MEMBACA
The Lost Eclipse
Fiksi PenggemarSaat gerhana lelah menjadi bayangan di antara matahari dan bulan... Ia pun memilih untuk menjauh...