TLE 32

398 44 9
                                    

Typo bertebaran
Alur gaje



Argi sedang berada di balkon kamarnya saat Kana yang sedang mengantar Erhan pulang dengan motornya lewat di depan rumahnya.

Bunyi gemeretak antara gigi yang saling bergesekan terdengar bersamaan dengan raut wajah pemuda Leo itu yang berubah mengeras melihat pemandangan yang menurutnya sangat mengesalkan itu.

"Parasit sialan!" Umpatnya

Dan tanpa sadar kedua tangannya mengepal kuat hingga kuku-kukunya memutih.

Rasa menyesal karena telah membiarkan Erhan dan Kana saling mengenal dan akrab kembali muncul di hatinya.

"Argi~!"

Suara cempreng terdengar memanggil nama Argi.

Yang di panggil pun menoleh dan senyumnya langsung terbit saat mendapati bocah manis yang tengah berlari kecil menuju ke arahnya.

"Nana~, kenapa?" Tanyanya pada bocah bernama Nana atau Gerhana(Erhan)

"Ke kantin bareng, yuk! Aku lapar" ajak Erhan.

Argi tersenyum kemudian mengangguk.

"Ayo!"

Kedua bocah SMP itu lalu berjalan beriringan menuju kantin sekolah mereka.

"Argi, gue boleh duduk di sini ngga?" Tanya seorang siswa berkulit tan pada Argi.

Argi yang tengah menikmati makanannya mendongak.

"Eh, Kana! Iya boleh, duduk aja"

Setelah mendapat ijin siswa yang bernama Kana atau Kanagara itu pun duduk di hadapan Argi.

"Eoh! Kamu siapa?"

Erhan yang baru kembali dari mengambil makanan pesanannya menatap Kana bingung.

"Na~, ini Kanagara teman club karate aku dan Kan' ini Gerhana teman kecil aku" kata Argi memperkenalkan keduanya.

Kana mendongak menatap Erhan dan mereka pun saling berkenalan.

"Kanagara, panggil aja Kana atau Naga sesuka lo lah mau manggil apa, salam kenal!"

"Aku Gerhana, kamu bisa panggil aku Erhan atau Hana, salam kenal juga, hemmm Gara? Aku boleh manggil kamu gitu kan?"

Kana mengangguk dan Erhan yang melihat itu tersenyum kemudian ia duduk di samping Argi.

Ketiga siswa SMP itu pun menikmati makanan mereka bersama sambil sesekali mengobrol.

Erhan yang baru kenal dengan Kana tampak sudah mulai akrab dengan bocah tan itu. Terbukti dari betapa cerewetnya bocah manis itu bertanya tentang ini dan itu pada Kana.

Melihat itu muncul sedikit rasa tak suka di hati Argi, karena tak ingin Erhan dekat dengan orang lain selain dirinya.

Namun karena Erhan tampak begitu senang mengobrol dengan Kana, ia pun akhirnya membiarkannya.

'Untuk saat ini gue biarin dulu. Tapi kalau waktunya udah tiba gue bakal nyingkirin lo!'.

"Kalau aja waktu itu gue tau lo bakalan jadi duri dalam daging yang susah banget buat di hilangin. Gue ngga bakal ngijinin lo duduk dan ngga akan ngebiarin lo buat masuk di hidup gue dan Nana." Ucap Argi.

"Gue terlalu ngeremehin lo waktu itu dan nganggap lo sama kayak yang lain yang bisa gue singkirin dengan mudah. Tapi pada kenyataannya gue salah. Tanpa gue sadari lo ternyata adalah sandungan terbesar yang udah dengan sengaja gue bawa masuk di antara hubungan gue dan Nana."

Mata Argi menajam.

"Tapi, mau lo adalah sandungan besar gue atau apa, cepat atau lambat gue pasti bakalan nemuin cara buat nyingkirin lo!" Ucap Argi dingin.

;:The lost eclipse:;

"Lo ada janji sama Andra hari minggu  ini?" Tanya Kana saat tak sengaja melihat chat Erhan dan Andra

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Lo ada janji sama Andra hari minggu  ini?" Tanya Kana saat tak sengaja melihat chat Erhan dan Andra.

Erhan yang baru keluar kamar mandi setelah selesai mandi dan berganti pakaian menatap Kana yang tengah berbaring di tempat tidurnya sembari memainkan ponsel miliknya.

"Iya, kenapa?" Pemuda manis itu balik bertanya.

"Ngga kenapa-kenapa sih. Gue kira lo ngga ada janji deket-deket ini, so rencananya gue mau ngajak lo nemenin gue ke rumah ortu sabtu sore nanti sekalian nginep di sana semalem"

"Kenapa ngga bilang dari jauh hari?"

"Lupa!".

Erhan berdecak lalu menghampiri Kana dan ikut berbaring di samping sahabatnya itu.

"Tumben kamu mau pulang! Biasanya kan males"

"Mami kangen katanya, dan gue sebagai anak baik nan ganteng yang sayang maminya terpaksa harus pulang"

Erhan tersenyum kecil.

"Maaf ya, aku ngga bisa nenemin kamu lagi"

"Santai, next time kan masih bisa. Lagian salah gue juga karena lupa ngasih tau lo kemarin-kemarin"

Keduanya lalu terdiam sesaat.

"Makan yuk, Na~ gue udah laper lagi nih" ajak Kana.

Erhan yang juga lapar mengangguk, kemudian mereka pun beranjak dari tempat tidur dan turun ke lantai bawah tepatnya dapur untuk mengisi perut.

>TLE<

Ninit 🍊

The Lost EclipseTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang