Typo bertebaran
Selesai makan malam, kini Erhan tengah berkumpul bersama keluarga Aiden di ruang tamu sembari bertukar cerita.
"Ayah kapan pulang, Bun?" Tanya Erhan.
Mendengar pertanyaan Erhan sontak Aiden menatap pemuda april itu dengan jantung yang berdetak tak tenang. Ia benar-benar takut Erhan mengatakan semuanya pada semua orang.
Ia harus secepatnya bicara berdua dengan pemuda april itu sebelum acara makan malam kedua keluarga di adakan.
"Kayaknya bersamaan sama orang tua kamu deh, sayang." Jawab bunda Erina.
Mereka pun lanjut mengobrol, sampai Erhan pamit untuk pulang.
"Kenapa ngga di anter Aiden aja, sayang?" Bunda Erina menatap Erhan yang kini bersiap pulang karena Kana telah menunggunya di luar gerbang.
"Hana mau ke kosan Gara dulu bunda, mau lanjutin tugas yang belum selesai kemarin soalnya besok udah harus di kumpulin"
Bunda Erina mengangguk.
"Ya udah hati-hati ya, bilang sama Kana jangan ngebut"
Erhan tersenyum.
"Iya bunda!" Ucapnya kemudian pamit pada bunda Erina, dan juga Aditya bersaudara yang sedari tadi berdiri di belakang sang bunda sambil menatapnya.
Setelah berpamitan Erhan pun menghampiri Kana dan langsung naik di boncengan pemuda tan itu setelah memakai helem.
"Mau jalan-jalan dulu ngga?" Tanya Kana.
"Boleh!" Ucap Erhan.
"Ke mana?" Kana menatap Erhan dari kaca spion motornya.
"Street food aja deh, aku mau jajan gorengan" kata Erhan.
"Belum kenyang lo?" Heran Kana.
Erhan baru saja selesai makan malam bersama keluarga Aiden dan sekarang ia ingin makan gorengan wah sepertinya perut karet Luffy si topi jerami pindah ke pemuda manis itu.
"Iya, aku lagi ngidam gorengan nih dari kemarin"
"Heh, Lo hamil!?" Kaget Kana.
Erhan menoyor kepala kana yang di tutupi helem.
"Iya nih, anak kita lagi kepengen gorengan" sarkasnya.
"Ya ngga lah, aku cuman lagi pengen gorengan aja, udah ayo pergi!" Lanjut Erhan.
Kana yang mendapatkan kekerasan dari sang sahabat mendengus sebal, lalu menjalankan motornya ke tempat yang di maksud.
Ketika tiba di tempat yang di maksud Erhan, kedua sahabat itu pun langsung membeli beberapa jajanan juga gorengan yang di inginkan oleh Erhan, kemudian mereka lanjut ke kosan Kana.
"Nginep ngga?" Tanya Kana setelah mereka menyelesaikan tugas dan menghabiskan jajanan yang mereka beli.
"Bentar aku tanya kak Mali dulu, dia jadi pulang atau ngga." Kata Erhan dan langsung mengirimi pesan pada saat kakak.
Kana pun memilih untuk berbaring di karpet dengan paha Erhan sebagai bantalan sembari menunggu sahabatnya itu selesai bertukar chat dengan sang kakak.
Tangan Kana yang tidak bisa diam pun mulai menusuk-nusuk dagu Erhan yang masih sibuk dengan ponselnya.
Erhan yang merasa terganggu menepis tangan Kana, namun itu tak membuat sahabat tampannya berhenti mengganggunya.
"Gara ih!" Tegur Erhan.
Melihat itu Kana terkekeh dan kembali menusuk-nusuk dagu sang sahabat.
"Gar, kamu ganggu banget sih" kesal Erhan dan salah satu tangannya langsung memegang tangan Kana dan menekannya ke perutnya agar tidak menggangunya lagi.
Dan akhirnya Kana pun berhenti menusuk-nusuk dagunya, namun kini ia beralih pada perut Erhan. Di lepasnya tangannya dari genggaman Erhan kemudian ia mengelus perut rata tersebut.
"Anak Abi yang sehat ya, jangan minta makan terus kasian umi nanti tambah gendut gara-gara ngidam" celoteh Kana.
Mendengar itu Erhan menunduk menatap sang sahabat dengan dahi mengerut.
"Kamu sehat kan, Gar!" Tangan Erhan memegang dahi Kana untuk memeriksa apakah sahabatnya itu sakit, namun suhu tubuhnya masih normal.
"Apa sih, Na~! Gue ngga sakit kok!" Kana menyingkirkan tangan Erhan dari dahinya.
"Terus kenapa kamu ngomongnya aneh gitu?" Tanya Erhan bingung.
Kana menatap Erhan yang juga tengah menatapnya.
"Kan tadi lo sendiri yang bilang kalau anak kita lagi kepengen gorengan, jadi ya gue nasehatin dari pada nanti lo gendutan"
Erhan memutar bola matanya malas, lalu menyentil dahi Kana gemas.
"Aww, sakit loh Na~" protes Kana.
"Ya, habis kamu ada-ada aja, kan tadi aku cuman bercanda ya kali aku beneran hamil anak kamu, emang kapan kita ngelakuinnya? Terus aku ini cowo ngga mungkin bisa ngandung, Gara ku sayang!" Erhan menjawir hidung Kana.
"Siapa yang tau kan lo beneran hamil. Kan ngga ada yang ngga mungkin di dunia ini biarpun lo cowo kalau Tuhan berkehendak pasti Lo bisa hamil. Kalau lo ngga percaya yuk kita buktiin" Kana bangun dan langsung mendekatkan tubuhnya ke arah Erhan.
Melihat itu Erhan pun memundurkan tubuhnya seiring dengan Kana yang semakin mendekat padanya. Dan saat punggungnya mentok di pinggiran kasur Kana, ia lalu meraih buku yang ada di sampingnya dan langsung memukuli sahabatnya itu membuat Kana mengadu kesakitan.
"Aww aww aww, ampun Na~ gue cuma bercanda, aww!"
"Rasain, siapa suruh kamu kayak gitu!"
~TLE~
Oke, jujur itu gue tim Kana Erhan✌️✌️
Btw, dabel up karena lagi mabok visual Jeno di MFW 😍😍
KAMU SEDANG MEMBACA
The Lost Eclipse
Hayran KurguSaat gerhana lelah menjadi bayangan di antara matahari dan bulan... Ia pun memilih untuk menjauh...