TLE 03

878 82 24
                                    

Erhan mendengus saat lagi-lagi dirinya harus kalah dalam bermain basket melawan Aiden.

Bibirnya mengerucut sambil menatap sebal si pemuda tampan yang tengah tersenyum padanya.

"Ish ngga adil ini kak Aiden curang, ya kan Juan?" Erhan menatap Andra yang tengah menonton pertandingan mereka di sisi lapangan.

Adik dari Aiden itu hanya mengedihkan bahunya tak tahu, karena ya sebenarnya kakaknya tidak curang Erhannya saja yang kurang jago.

Btw ketiga pemuda itu sekarang sedang berada di lapangan basket yang ada di belakang rumah keluarga Aditya.

"Heh mana ada ya kakak curang kamu-nya aja yang kurang jago mainnya" kata Aiden tak terima di katai curang.

Ck

Erhan berdecak "ish pokoknya kak Aiden curang, udahlah mau ke bunda aja kalian ngga asyik"

Dengan langkah yang di hentakan-hentakkan Erhan berjalan masuk kedalam rumah, meninggalkan dua kakak beradik yang menatapnya gemas.

"Ada ya gitu orang lagi marah bukannya keliatan serem malah gemesin" kata Aiden lalu duduk di samping sang adik.

Andra menoleh pada kakaknya itu "ada kok tuh buktinya si Hana gemesin banget kalau lagi marah atau ngambek"

Kedua bersaudara itu lalu tertawa bersama.

"Ngga di susul kak? Nanti ngadu sama bunda kakak di ceramahin lagi entar"_ Andra

"Biarin aja udah lama nih kakak ngga denger ceramah bunda"_ Aiden.

Andra menatap kakaknya aneh "kakak sehat?"

"Ngga sehat Ndra, habis Hana buat kakak jadi gila hehehe" Aiden terkekeh.

Mendengar itu Andra tersenyum tipis 'kenapa sih kak harus lo yang di jodohin sama Hana kenapa bukan gue!' batin pemuda Maret itu.

"Mau kemana?" Tanya Aiden saat melihat adiknya itu beranjak dari sebelahnya.

"Mau liat orang gemes ngaduin kakak, siap tau bisa ikut kompor"

Lalu sebuah botol air mineral kosong mengenai kepala Andra.

"Apa sih kak? Sakit nih!" Protes Andra sambil mengelus kepalanya yang terkena timpukan botol dari sang kakak.

"Siapa suruh mau ikut ngomporin bunda" kata Aiden

"Cih pas Hana aja ngga masalah di aduin ke bunda, pas adeknya malah di aniaya dasar kakak durhaka, sumpahin semoga ngga jadi tunangan sama Hana biar tau rasa" kesal Andra lalu berlalu masuk kedalam rumahnya takut di lempar lagi sama si kakak.

Aiden yang mendengar ucapan sang adik tersenyum kecut lalu tangannya menyentuh gelang yang melingkar di pergelangan tangannya yang lain.

"Kakak tungguin aku ya!"

Mata Aiden terpejam saat suara manja itu terngiang di pikirannya.

"Kakak masih nungguin kamu, bahkan kakak sampe berbohong ke Hana, kapan kamu kembali kakak sudah sedikit lelah menunggu?" Lirih Aiden matanya perlahan terbuka kemudian dia menunduk menatap gelangnya lalu mengecupnya.

"Cepatlah kembali sebelum kakak benar-benar jatuh padanya"

Tanpa Aiden sadari seseorang yang tengah menatapnya dari balik jendela dengan sorot mata yang sulit di artikan.

Orang itu tersenyum tipis kemudian berlalu dari tempatnya menatap Aiden.

~TLE~

Kadang mikir mau udahan tapi kok ya sulit banget ☺️

The Lost EclipseTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang