PRETENSE - 31

1.9K 209 14
                                    



Dulu Sadine hanya bisa menaruh simpati ketika adik dari ibunya, tante Ayuna, mengalami keguguran di kehamilannya yang kedua. Waktu itu Sadine masih berusia 14 tahun dan belum terlalu mengerti seperti apa rasanya kehilangan calon anak seperti yang dirasakan tantenya. Sadine hanya bisa merasa sedih dan juga kasihan melihat bagaimana tante Ayuna nampak begitu hancur sampai kondisinya drop parah dan harus di opname di rumah sakit hampir sebulan lamanya. Sadine juga ingat bagaimana dia selalu rajin mengunjungi dan menemani tantenya itu di rumah sakit setiap pulang sekolah dan mendengarkan ceritanya soal betapa sedihnya dia saat kehilangan calon anak keduanya itu.

Tapi setelah kehilangan bayinya sendiri, Sadine mulai merasakan sakit dan sesaknya. Dan kedua rasa yang menyakitkan itu sangat sulit dihilangkan bahkan setelah kehidupannya kembali normal lagi pasca keguguran. Dan bukan hanya itu, rasa bersalah dan penyesalan pun terus menghantuinya setiap hari dan tak jarang hal itu juga ikut terbawa sampai ke mimpi. Kedua rasa itu juga sering datang tanpa diundang setiap kali dia melihat wajah Reksa.

Padahal Reksa sama sekali tidak pernah menyalahkannya, pria itu juga tidak pernah membahas soal calon anak mereka lagi dan berusaha sebisa mungkin untuk menghiburnya setiap hari, setiap saat dan setiap waktu. Reksa juga terus mencoba meyakinkan Sadine bahwa segala hal yang terjadi pada mereka sekarang ini adalah sebuah ujian dan mereka harus menyelesaikannya bersama-sama, tapi Sadine tidak bisa berpikir seperti itu. Sadine merasa bahwa satu-satunya cara agar mereka bisa lepas dari ujian itu adalah dengan berpisah.

Dan selain itu, Sadine juga tidak ingin mengalami yang namanya ditinggalkan lagi. Sudah cukup dia ditinggal mati orang tuanya, ditinggal mati calon bayinya, serta nyaris ditinggalkan Reksa saat lelaki itu mengalami kecelakaan. Dia sudah tidak mau kehilangan siapapun lagi di dalam hidupnya, jadi daripada harus merasakannya, lebih baik dia saja yang pergi meninggalkan semuanya. Sendirian mungkin jauh lebih baik daripada dikelilingi banyak orang yang mana pada akhirnya mereka semua akan pergi meninggalkannya begitu saja.

Dan soal keinginannya untuk bercerai, Sadine masih mencoba untuk mempertimbangkannya mengingat hubungannya dengan Reksa sudah sejauh ini. Pernikahan mereka juga sudah mulai memasuki masa-masa yang sangat indah namun sayangnya semua kesalahan serta kebodohannya juga sering kali mengacaukan segalanya.

Sungguh Sadine tidak ingin mengacaukan apapun lagi. Dia ingin hidup sendiri dimana hanya ada dirinya saja di sana tanpa harus ditemani oleh orang lain.

Dan sudah tiga mingguan ini, Sadine kembali berpura-pura ceria dan bahagia di depan Reksa dan juga keluarganya seperti dulu namun dengan tingkatan yang lebih ekstrim. Dia juga sering kali menunjukkan kemesraan yang agak sedikit berlebihan pada Reksa di depan mereka semua sebagai bukti bahwa dirinya sudah baik-baik saja.

Jika dulu Sadine bisa melakukannya dengan mudah karena dia merasa bahwa Reksa tak akan mungkin jatuh cinta padanya, maka kali ini berbeda. Sadine tidak bisa berpura-pura dengan sempurna seperti dulu lagi di depan Reksa karena pria itu sudah lebih memahami dirinya jauh lebih baik daripada yang ia duga.

Tapi seperti yang pernah terjadi sebelumnya dimana mereka berdua sempat menjaga jarak selama beberapa waktu, Reksa juga melakukan hal yang sama kali ini. Pria itu jelas tahu dan paham sekali bahwa Sadine sedang ingin menyendiri namun dia juga tidak ingin keluarga mereka tahu soal niatnya itu, oleh karenanya Reksa memutuskan untuk memberikan waktu dan juga ruang baginya untuk menyembuhkan diri. Namun sayangnya Reksa tidak tahu bahwa alasan Sadine untuk menjauh darinya adalah agar dirinya bisa mulai terbiasa hidup tanpa kehadirannya.

Dan tak hanya berusaha menjauh dari Reksa, Sadine juga mulai mencoba untuk menjauhi semua orang terdekatnya termasuk Yuanita, Yogas, bahkan tante Zia dan juga om Azka. Dia terus memberikan beribu alasan setiap kali mereka mengajaknya bertemu baik itu hanya untuk sekedar makan siang bersama maupun jalan-jalan ke mall atau nongkrong di kafe.

PRETENSE (✔)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang