PRETENSE - 32

2K 221 31
                                    



"Lo beneran mau mati keracunan nikotin ya?"

Reksa menolehkan kepalanya dan mendapati Naresh yang sedang berdiri di ambang pintu ruangan khusus untuk mereka berempat di kafe La Reverie. Namun kali ini hanya lelaki itu sendiri saja yang bisa datang untuk mengobrol dengannya karena Jerome sedang ada masalah sedikit dengan keluarganya sedangkan Harya sibuk dengan persiapan pernikahannya yang akan dilaksanakan tiga hari lagi. Sebagai satu-satunya yang masih belum mempunyai pasangan, Naresh adalah orang paling banyak memiliki waktu luang untuk mendengarkan curhatan dari teman-temannya.

"Ini baru batang ketiga kok."

"Batang ketiga, bungkus kedua."

"Bingo."

Naresh memutar bola matanya malas namun tak lama setelahnya dia menghela nafas panjang sembari duduk di sebelah Reksa yang masih sibuk memproduksi asap dari mulutnya. Sebenarnya di antara mereka berempat, orang yang paling kuat merokok adalah Jerome. Sedangkan dirinya, Harya dan Reksa hanya merokok ketika mereka sedang stress atau sedang kepingin saja. Reksa sendiri pun sebenarnya paling jarang merokok, dalam seminggu biasanya dia hanya menghabiskan paling tidak empat atau lima batang saja. Dan kalaupun sedang stress sekalipun, dia lebih suka menyalurkannya lewat lukisan.

Selain menjadi seorang desainer interior, Reksa juga mempunyai bakat melukis yang sangat luar biasa. Tapi bakatnya itu jarang ia salurkan karena terlampau sibuk dengan pekerjaannya jadi dia hanya akan melakukannya ketika sedang senggang atau saat sedang dilanda stress.

Oleh karena itu Naresh sempat agak kaget juga melihat bagaimana Reksa mampu menghabiskan dua bungkus rokok dalam sehari seperti yang sedang terjadi akhir-akhir ini. Nampaknya selain karena kehilangan calon anak, hubungannya dengan Sadine yang Naresh yakini kembali mendingin lagi adalah penyebab utamanya.

"Gue tau kalau Allah itu emang nggak akan menguji seorang hamba di luar batas kemampuannya," celetuk Reksa tiba-tiba setelah dia dan Naresh sama-sama terdiam selama beberapa menit. "Tapi kenapa ujian yang dateng ke gue dan Sadine nggak abis-abis ya, Resh? Setiap kali hubungan gue udah mulai membaik sama dia, pasti selalu ada aja kejadian buruk yang ngerusak segalanya. Gue tau kalau gue nggak seharusnya nyalahin Allah, tapi semuanya terasa semakin berat sampe-sampe gue takut kalau gue udah mencapai batas dan menyerah pada akhirnya."

Naresh menatap Reksa lurus-lurus. Sahabatnya itu tetap fokus memandang ke depan masih dengan rokok yang setiap terselip di antara kedua bibirnya. Dilihat dari kondisinya yang menyedihkan, Naresh bisa melihat bahwa masalah yang sedang mendera Reksa dan Sadine sedikit lebih serius daripada yang sebelumnya.

"What's going on? Tell me." pinta Naresh.

"Sadine minta cerai lagi ke gue," Reksa melirik Naresh dengan sorot matanya yang sayu. "Dan gue rasa kali ini dia beneran serius."

"Kenapa? Karena insiden itu?"

"What else?"

Naresh termenung selama beberapa detik sebelum akhirnya dia ikut mengambil sebatang rokok dari kotak rokok miliknya sendiri dan membakar ujungnya dengan pemantik. Sejujurnya Naresh memang sudah lama ingin membahas soal ini dengan Reksa namun karena kesibukkan masing-masing, keduanya tak pernah punya waktu untuk melakukannya. Ditambah lagi mereka juga harus mempersiapkan acara pernikahan Harya dimana hari itu akan menjadi hari bahagianya bersama Gista. Tidak etis rasanya jika mereka harus membebani pria itu dengan masalah masing-masing.

Dan sekarang adalah saatnya. Naresh tidak seratus persen yakin bahwa dirinya bisa membantu Reksa untuk menyelesaikan masalahnya mengingat dia sendiri juga belum menikah dan belum pernah menghadapi problematika yang biasa terjadi di dalam rumah tangga. Tapi setidaknya dia bisa membantu sahabatnya itu untuk tetap berkepala dingin dan berpikir positif. Menghadapi seorang istri yang memiliki rasa trauma dan trust issue sejak remaja pastilah tidak mudah. Terlebih lagi, Reksa adalah salah satu penyebab kenapa kedua perasaan itu masih terus membayangi hidup Sadine.

PRETENSE (✔)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang