Chap 12

101 16 11
                                    

"Pak Kim Dohwan!"

Pemilik nama hanya menoleh, sambil memegang erat cangkir kopi.

"Ada a-"

"Pak! Rahye masuk rumah sakit!"

"APA?"

Tidak sengaja menjatuhkan cangkir itu, sampai pecahannya berserakan. Begitu pula dengan cairan hitam kopi. Tumpah tidak merata di permukaan lantai.

"Kata manajernya kemarin, dia memang punya penyakit bawaan. Dan penyakitnya kambuh kemarin, Pak!"

Wi-kyung, selaku sekretaris pribadi Dohwan, semakin panik ketika memberitahukan berita tersebut kepada Dohwan.

Dohwan sendiri mengubah ekspresi kagetnya, menjadi santai dan tenang secara drastis.

"Oh, kalau gitu sih, aku juga sudah tau. Kirain, dia kecelakaan. Kalau sampe kecelakaan, ya... gimana ya..."

"Saham kita turun lagi dong, Pak?"

"Menurutmu, gimana? Bukan cuma saham turun. Semua jadwal pemotretan Rahye aku batalkan, sebatal-batalnya."

Wi-kyung tidak lagi berkutip mengenai Rahye yang berada di rumah sakit. Lalu, ia hanya memandangi atasannya yang masih terlihat cukup frustasi.

"Apa dia menjalani operasi? Apa sudah siuman?"

"Nggak sampai operasi kok, Pak. Cuma pingsan saja di lift apartemen."

Dohwan mengangguk dengan khawatir. Khawatir kalau Rahye semakin memburuk.

"Manajernya yang cowok kemarin kan? Yang cakep itu?"

"Loh? Manajernya cowok? Tadi sewaktu saya ditelfon, suaranya cewek kok, Pak. Cempreng lagi."

Dua pernyataan tersebut bisa dinyatakan kontradiksi, dan tak dapat dilogika oleh mereka. Sampai-sampai, Dohwan mengira kalau Rahye masuk rumah sakit hanya karangan belaka, dari orang yang tidak bertanggungjawab.

"Jelas-jelas kemarin, dia ketemu sama aku bareng anak cowok itu. Dan dia akui manajernya."

"Yakin? Bukan pacar atau kekasihnya, Pak? Bisa jadi kan?"

"Kalau ada pacar atau calon suami, pastilah dia minta ijin. Buktinya nggak ada ijin apa-apa."

"Apa jangan-jangan..."

"Apa jangan-jangan..."

"HOAX??!!"

Dohwan memukul Wi-kyung dengan sekuat tenaga. Hal itu di luar ekspektasi memang, tapi itulah kejadian realitanya.

"Hubungi anak cowok itu! Cepat! Kita nggak tau kepastian!"

"Baik, Pak!"

Ketika Wi-kyung sedang kerepotan mencari berkas yang berisikan nomor telepon yang terdaftar, seseorang mengetuk pintu dari luar.

Dohwan membukakan pintu, dan menemukan Go-joon.

"Hwang Go-joon? Ada apa?"

"Permisi, Pak. Saya dapat kabar dari manajer Seo Rahye, kalau dia tidak bisa mengikuti pemotretan di luar kota. Pemotretan yang direncanakan oleh Bapak."

Dohwan yang berdiri sambil memegang gagang pintu di sana, terdiam sejenak. Begitu pula Wi-kyung yang berada jauh di pojok ruangan.

"Manajer... Seo Rahye...?"

"Iya, Pak. Apa Wi-kyung belum memberitahu Bapak kalau Rahye masuk UGD kemarin siang?"

Dohwan menengok pada Wi-kyung yang juga membeku di sudut ruangan.

Doctor || SeungminTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang