Chap 2

413 151 142
                                    

HALO! ada yang kangen cerita iniii??

yang taun lalu beneran typing nya ga sesuai sama alur ceritanya

ini menurut aku aja sihh

okee, yuk lanjut baca!












DOCTOR 🩺









"SEO RAHYE!" Tepat ketika suara teriakan itu terdengar jelas di telinga Rahye, ia langsung terbangun dari tidurnya.

Dengan tergesa, Rahye keluar dari ruangan. Tak ada siapapun di ruang tamu. Lalu Rahye memutuskan keluar rumah, mencari siapa yang meneriaki namanya.

Hening. Rahye menengok kesana kemari, setelah ia keluar dari rumah kecilnya. Tetap tidak ada siapapun di sana. Ini membuat Rahye kebingungan. Lantas, siapa yang memanggilnya tadi? Hingga ia terbangun?

"Apa ada orang?" Sekali lagi, Rahye memastikan siapa orang yang memanggilnya itu. Ia sangat pasti, ada orang di sekitar sini.

Tapi rupanya, setelah dicari tau, Rahye belum menemukan siapapun. Hanya ada rerumputan hijau, bunga-bunga yang indah memancarkan berbagai warnanya, kicauan burung dimana-mana. Keindahan itu, hanya Rahye yang merasakannya.

Sudah lelah, ia berlarian kesana kemari. Mencari orang yang memanggilnya. Rahye berhenti sejenak untuk beristirahat. Ia hanya berdiri tegap, memandangi pemandangan yang begitu indah di sini.

"Aku baru tau kalau rumahku ada taman seindah ini? Apa ini rumahku?" gumam Rahye. Ia tak dapat melepaskan pandangannya dari bunga-bunga yang berkumpul dengan warna yang bervariasi.

"Rahye!"

Kali ini suaranya begitu jelas. Rahye berbalik. Tapi ia tak lagi menemukan rumah kecilnya itu. Padahal, ia baru berlari sedikit saja. Apakah dia berlari begitu jauh dari rumahnya?

"Kamu nggak papa? Rahye? Bisa dengar aku?"

Rahye berlari lagi. Ia berbalik, lalu mencari rumahnya itu. Ia sungguh merasa bahwa ada seseorang yang memanggilnya sejak tadi. Bahkan sekarang menanyakan keadaannya. Tapi hingga kini, Rahye belum menemukan sosok tersebut.

Akibat tidak memperhatikan ada batu yang menghalangi jalan, Rahye terjatuh. Dan saat itu juga, matanya terbuka perlahan, dan menemukan sosok wanita yang mencemaskannya. Meski samar, Rahye dapat memastikan, dia adalah Haeul.

Rahye masih belum bereaksi apapun. Ia masih tak dapat berbicara dengan jelas. Mungkin karena benturan di toilet, membuat sebagian otak Rahye masih diperbaiki secara otomatis.

Gadis itu hanya berbaring tak berdaya dengan perban putih yang membalut kepalanya. Saat dirinya jatuh di toilet kemarin, Rahye baru tersadar hari ini. Sementara Haeul, ia baru saja diberi tahu oleh Jun pagi ini.

"Rahye? RAHYE! KAMU NGGAK PAPA?" Haeul semakin cemas, ketika melihat Rahye hanya menatapnya dengan tatapan kosong. Selain itu, ia masih belum bisa berbicara.

"Jangan aneh-aneh kamu, Rahye! Kamu sudah punya penyakit jantung, sekarang kamu mau cacat juga!?" Kecemasannya tak berhenti sampai di situ. Haeul bahkan meneteskan air mata.

"Ha- Ha- Haeul..." Masih menyebutkan satu kata, kepala Rahye sudah pusing. Seakan ada sesuatu yang memutar kepalanya, sehingga menyebabkan Rahye tidak mau lagi mengeluarkan suara apapun.

Doctor || SeungminTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang