Chap 16

99 13 6
                                    

HALO GAISEU, CHAPTER INI FULL ADA DI AU YAAAA!!! SOALNYA PAS BANGET MASUKINNYA!!! JANGAN LUPA DI CEK!!!

@.yaemgko on TWT






























Setelah bersiap seperti mandi, menyikat gigi, memakai jaket jeans berwarna navy miliknya, Seungmin mendapatkan telepon dari Haeul. Awalnya ia enggan mengangkat karena pastinya Haeul akan menyuruhnya lagi seperti biasa. Dilandaskan penasaran yang kuat, ia angkat telepon tersebut.

"Ada apa? Aku udah siap nih, Rahye gimana?"

"Nah, itu dia masalahnya. Dia udah berangkat dari tadi kata Pak Jun."

Dirinya tidak terlalu terkejut. Hanya merasakan keanehan yang tidak biasa.

"Tumben Rahye begitu. Kalau gitu aku susul aja ya. Stasiun TV nya dimana?"

Haeul tak langsung menjawab. Ia masih mengingat-ingat tempat yang seharusnya Seungmin dan Rahye kunjungi.

"Aduh, aku lupa. Mending kamu telfon Rahye aja. Aku masih ada urusan di agensi."

Tak lama setelahnya, Haeul menutup panggilan. Seungmin dengan bergegas menekan tombol panggil pada kontak yang ia namai Rahye.

Satu, dua, bahkan lima panggilan ia lakukan, namun Rahye tak kunjung membalas. Bukannya merasa khawatir, Seungmin justru punya pikiran kalau gadis itu pasti ada urusan dengan mantannya.

Bingung harus apa. Kalau Rahye tidak pergi dulu, Seungmin pasti mengunjungi rumah sakit dan berangkat bersama. Berhubung Haeul lupa stasiun TV nya dimana, Rahye juga sulit koneksi, jadi apa yang Seungmin harusnya lakukan?

Seungmin keluar dari unit apartemen. Ia ingin melakukan panggilan berkali-kali lagi untuk Rahye di cafe saja. Karena sekarang masih pukul 10 siang, setidaknya masih ada banyak waktu untuk persiapan wawancara nanti.

Tepat setelah Seungmin keluar, ia melihat ke ujung koridor, unit milik wanita paruhbaya dengan putri SMA nakalnya. Lucunya, ia melihat Rahye dengan pakaian berwarna yang sama seperti miliknya, sedang berdiri menghadap pintu.

KE-KENAPA RAHYE DI SINI?!? Apa dia lagi nyari unitku?

Seungmin kembali masuk, dan menutup pintu. Jiwa ke-introvert-an Seungmin meronta-ronta. Ia masih belum mau Rahye tau kalau ia tinggal di sini.

Masih mengatur nafas dan rasa terkejut, Rahye menelfon Seungmin. Untunglah, nada dering yang ia pasang tidak mengeluarkan suara yang begitu keras.

"Kamu dimana?"

"Di... di rumah."

"Oh..." Rahye menjawabnya dengan lugu.

"Mau ketemuan di luar nggak? Aku habis ada urusan tadi, jadinya aku bilang Pak Jun kalau aku mau pergi duluan. Kamu nyariin aku kah? Sampe lima panggilan nggak terjawab nih."

"Haeul yang suruh aku telfon kamu. Pulsanya mau habis katanya." Tidak mau mengaku, Seungmin membalasnya dengan menyalahkan Haeul.

"Jadi gimana? Mau ketemuan di luar? Jam tayangku masih lama nih."

"Iya boleh. Dimana?"

"Cafe Koohi, dekat Jangmi House Apartment. Nanti aku sharelock kalau aku sudah sampe ya."

"Aku tau kok dimana." Jelas saja tau. Seungmin tinggal di Jangmi House Apartment. Baru saja ia berniat ke cafe tersebut untuk menghubungi Rahye.

"Oh ya? Ya sudah, aku tunggu di sana ya."

Doctor || SeungminTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang