Chap 30

54 7 16
                                    

note: apapun plot twist nya, jangan jantungan kaya Rahye yaaa! ^^






-Keysha

"Seo Rahye, model baru di bawah agensi ME Studio dikabarkan masih dalam kondisi koma paska tiga hari operasi transplantasi. Masih terbilang normal, dikarenakan jantung barunya yang masih harus beradaptasi dengan kondisi tubuh Rahye. Juga dikabarkan, abu Seo Chang-hyun telah diabadikan di dalam vas yang telah disediakan oleh putra sulungnya, Seo Changbin...

...Sekian, berita kilat hari ini. Sampai jumpa, dan selamat siang."

Semua dokter menyaksikan berita itu. Bisa dipastikan berita tersebut telah viral di seluruh Korea. Belum terbangunnya Rahye dalam tiga hari masih wajar. Namun Rahye harus siuman setelah lima hari operasi. Jika tidak, bisa dipastikan operasi tersebut gagal.

Seungmin juga menyaksikan berita tersebut. Perginya Jieon dan Haeul kembali ke Singapura, membuatnya terjebak di dalam hubungannya bsrsama Rahye. Mereka bukanlah pasangan, namun rasanya demikian.

"Seungmin, ya? Kamu yang selama ini menggantikan Haeul?"

Changbin menyapanya dari belakang, dengan satu tepukan pundak.

"Ah, iya. Salam kenal, Kim Seungmin-"

"Seo Changbin. Kamu pasti sudah tau, kalau aku kakaknya Rahye, kan?" Lelaki gagah itu menyalami Seungmin yang cenderung memiliki tubuh lebih tinggi.

"I-iya..." Seungmin merasa jabatan tangan barusan sedikit membuat tangannya kebas. Bagaimana tidak? Tangan Changbin saja dua kali lipat lebih besar dari miliknya.

"Aku mau minta tolong. Kalau ada Bang Chan kesini, usir dia secara halus. Kumohon, ya?"

Setelahnya, Changbin pergi. Tidak, tidak ke ruangan ICU, tempat Rahye dirawat. Sepertinya ia akan pergi keluar dari rumah sakit.

"Rasanya hampa sekali tanpa Jieon dan Haeul. Apalagi Rahye..."

Ia bersiap memasuki ruangan ICU. Ia sangat merindukan Rahye.

Benar. Perasaan yang ia nyatakan adalah benar. Ia bersungguh-sungguh mengatakan bahwa ia menyukai Rahye.

Seungmin sudah mengenakan pakaian khusus untuk memasuki ruangan ICU. Di sana bahkan Seungmin tak dapat melihat keseluruhan wajah Rahye. Setengahnya tertutup alat bantu pernafasan, dan dibagian dahinya terdapat beberapa selang infus.

Telapak tangannya juga. Sudah penuh dengan perban, infus, dan alat-alat lainnya yang menyerupai jepit pakaian pun ada.

"Rahye...?" Seungmin hanya berani melihat, tak berani menyentuh sama sekali.

"Haeul ikut Jieon kembali ke Singapura. Kakakmu entah pergi kemana. Lalu, kami juga tidak memperbolehkan Chan menemuimu. Kuharap kamu nggak kangen sama dia. Papamu? Sudah tenang di alam sana..."

Seungmin dapat merasakan, Rahye pastinya akan sedih jika ia benar-benar bisa mendengar ini semua.

"Jangan merasa kesepian. Aku masih di sini. Aku terjebak di sini karenamu, kamu tau itu?"

Tangan Seungmin hampir saja meraih puncak kepala Rahye. Tidak. Ia takut sesuatu terjadi setelah ia menyentuh gadis yang ia sukai itu.

"Kuharap kamu cepat untuk siuman. Aku tau kamu orang yang kuat. Aku percaya padamu. Berjuanglah sedikit lagi! Kumohon!"

Sesekali ia memperhatikan jemari Rahye. Biasanya kalau pasien koma merespon, jemarinya seharusnya bergerak-gerak kecil. Namun nihil. Rahye masih dalam kondisi koma.

Seungmin meninggalkan ruangan ICU. Melepas semua pakaian khususnya, lalu mengembalikannya baik-baik.

"Seungmin ssi! Kamu di sini!? Cepat ke bawah!"

Doctor || SeungminTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang