Chap 19

100 8 21
                                    

"Akhir-akhir ini kamu sering ngginiin aku, kenapa sih?"

Saat Rahye bertanya, tentu tidak ada jawaban pasti mengenai hal itu. Satu-satunya jawaban paling masuk akal, hanyalah karena Rahye sempat memberikan sejumlah uang untuk Seungmin.

Tapi, jawaban itu sangat naif dan begitu polos. Tentu saja, Seungmin tidak bisa menjawab apa-apa.

"Kenapa? Kamu nggak nyaman?" Seungmin balik bertanya.

Rahye berdecak dan mengalihkan pandang. "Tuh, kan. Udah nggak jawab, balik tanya pula. Seenggaknya dijawab dulu pertanyaanku, kalau kamu mau tanya yang lain!"

Tidak sengaja meninggi. Untunglah, gadis itu menyadari perkataannya, dan meminta maaf.

"Maaf... kamu sering kaya gitu sih... Kamu tau kan, sikap anak laki yang seperti itu, kadang ada maksud tertentu."

Rahye sebenarnya mengatakan itu tidak dengan fakta yang valid. Ia hanya berucap sesuai opini. Namun justru membuat Seungmin berpikir aneh-aneh.

"Maksud... tertentu... gimana?"

"Ya... orang caper gitu... Atau mungkin PDKT..."

Seungmin menelan ludahnya karena takut Rahye berprasangka demikian.

"Enggak kok..." jawab si Seungmin. Kemudian Rahye mencibir.

Seungmin jadi beralih mengintropeksi diri sendiri. Apakah dirinya terlalu berlebihan pada Rahye melalui perilakunya? Ini hanya sebatas balas budi padahal.

Rahye berdiri perlahan. Takut luka di lututnya terasa crack atau stretch.

"Makasih, Seungmin. Aku mau pulang. Kamu juga pulang kan? Ini sudah jam sembilan soalnya."

Seungmin ikut berdiri. "Ayo aku antar."

Setelah kepala Rahye sedikit dimiringkan, ia juga mengerutkan dahi seraya alisnya.

"Kan? Kamu se-peduli dan se-peka itu sama aku. Kamu suka sama aku ya?"

Jelas Rahye hanya bercanda saat mengatakan itu. Namun kedua pipi milik Seungmin menjadi merah perlahan.

Su... Suka???

Seungmin melamun hingga beberapa detik. Hingga Rahye harus menyadarkan lelaki di depannya ini dengan jentikan jari.

"Jangan ngelamun, banyak setan!"

Rahye sempat memukul Seungmin sejenak, lalu meninggalkannya berdiri kaku di sana. Ketika ia sadar, dan menyadari Rahye mulai jauh dari pandangannya, Seungmin mulai mengikuti.

Dengan mencibir, Rahye menoleh dan menduga kalau Seungmin akan mengikuti dirinya seperti biasa.

"Kan, ngikutin aku. Kamu bukan menyukai Haeul, tapi kamu suka sama aku?"

"Udah malem, nggak mungkin kamu jalan sendirian di sini."

Dari gerak-gerik bibirnya, bisa dipastikan Rahye sedang mengejek Seungmin.



















DOCTOR 🩺














Sampai pada rumah Rahye dengan selamat setelah menaiki bus dan taxi. Mereka berdua tampak canggung antar satu sama lain. Karena itulah, Rahye cepat-cepat ingin masuk ke rumah.

Pastinya tidak sopan jika ia langsung masuk ke rumahnya begitu saja. Tentu saja ia harus berpamitan pada Seungmin yang telah mengantarnya.

"Em...," awalnya Rahye masih diselimuti kecanggungan. "Makasih, ya."

Akibat ucapan Rahye sebelum bertemu dengan bus, Seungmin menjadi salah tingkah, sehingga kesulitan menatap bola mata Rahye yang kecoklatan. Ia pun menyilangkan tangannya di belakang pinggang, sambil menatap langit malam, yang bertujuan menghindari tatap muka dengan Rahye.

Doctor || SeungminTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang