Di pagi hari yang cerah , seperti biasa Ninni akan berangkat sekolah dengan sepupunya Dintara.
"Jangan lupa pengangan Nin", kata Dintara yang sudah siap di atas motor sportnya.
"Iya, bawel ",Ninni naik ke atas motor, tak lupa memeluk dengan Erat guna agar tak tertiup angin, karna Dintara jika membawah motor ia akan ngebut seperti orgil saja, bahkan Ninni sedikit trauma dibuat nya.
Namun entah kenapa, kali ini Dintara membawah motor dengan kecepatan sedang.
Dintara mengerti jika Ninni masih takut jika ia membawah motor terlalu cepat.
15 menit mereka menempu jalan hingga sampai di parkiran sekolah GARUDA
Sekolah para anak orang kaya,Dintara dan Ninni adalah termasuk anak dari pengusaha kaya." Nin, ingat Lo ngak boleh masuk pertandingan olahraga apapun nanti" , kata DINTARA usai melepas helmnya , menatap Ninni yang juga melepaskan helmnya.
Bukan apa-apa, DINTARA mengatakan hal itu karna Ninni mempunyai fisik yang lemah.
"Iya, qw tau , tenang aja", kata Ninni menepuk punggung tengap DINTARA yang masih setia duduk di atas motor , Dengan seyum manis Ninni menatap Dintara menyakinkan.
"Hmm"
"Tapi kalau misalnya qw ikut nonton gimana, boleh ngak?", Kata Ninni masih mempertahankan seyum manisnya.
"Hmm, boleh asalkan jangan terlalu dekat di area lapangan ", Dintara mengelus Surai Ninni dengan lembut
"Okey bossss", ucap Ninni dengan gerakan hormat di hadapan Dintara yang masih setia duduk di atas motornya.
"Byee, qw pergi dulu" , Ninni berlalu dari hadapan Dintara yang masih setia menatap punggung kecil itu uang kian menghilang.
Sejenak DINTARA terpaku saat Ninni terseyum manis , walaupun hal itu sudah sering terjadi , namun entah mengapa DINTARA selalu saja merasa seyum itu membuatnya tenang.
Jika saja Ninni bukan sepupunya mungkin sudah Dintara jadikan pacar bahkan ibu dari anak ya nanti.
Dintara terkekeh geli dengan pikirannya barusan, hal itu sungguh mustahil.
" Kalau qw ngak coba,qw ngak tau hasilnya kan",
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
APEL PUN DIMULAISeluruh murid mulai berdatangan di area lapangan dan berbaris sesuai kelas mereka, para murid berbaris dengan rapi tak ada suara semua hening.
Pak kepsek mulai menyapaikan pidatonya, bahwa hari ini akan di adakan pertandingan bola voly untuk putri dan bla BLA BLA BLA BLA ......................................................................................................
............
.....
...
...
Setelah pak kepsek berbicara panjang lebar dan para murid yang sudah kepanasan akiba cahaya ilahi, pertandingan bola voly putri pun di mulai.Para murid sudah siap untuk menonton pertandingan itu,mereka mulai bersorak ria, berteriak seperti cacing kepanasan dan sebagian kayang, ada juga yg lebih memilih duduk dengan tenang.
Ninni duduk di dekat lapangan, matanya fokus melihat para pemain voly dengan
SMA PURNAMA BAKTI.Sedangkan Dintara ia fokus bermain game di dalam kelas, ia tak suka berada dalam keramaian , ia benci itu.
Menyendiri adalah hal yang paling ia sukai namun jika ditemani oleh Ninni beda lagi ceritanya.
Dintara tidak perlu khawatir dengan Ninni , ia sudah berpesan saat di parkiran ia hanya memperboleh Ninni untuk menonton itupun harus dari jarak jauh.sebenarnya Ninni bisa bermain voly namun karna fisiknya yg lemah ia mudah lelah dan juga Ninni akan gugup dan gagal fokus saat di tatap banyak orang serta suara teriakan para penonton.
Pertandingan pertama berlangsung dengan teriakan ricu para penonton,
Pertandingan ini sangatlah seimbang
Bahkan poin mereka tak jarang sama lalu saling mengejar."Nin, nanti Lo mau masuk ngak kalau Pertandingan kedua?", Kata Casey .
"Ngak, lu tau sendiri kan kalau qw mudah lelah, selain itu qw juga dilarang sama Dintara " , Ninni mengelah nafas pajangan , matanya masih fokus pada para pemain voly.
" Dintara perhatian banget nya sama Lo",
Ucap Casey, suaranya sedikit memelan saat mengatakan hal itu."Ngak kok, biasa aja",ucap Ninni dengan santai, sesekali ia memakan Snacknya menikmati pertandingan yang tak ada habisnya.
"Gw pergi dulu", katanya lalu pergi meninggalkan Ninni.
"aneh"
Casey adalah teman sekelas Ninni, banyak orang yang sudah tau bahwa Casey menaruh rasa pada Dintara, Namun Dintara hanya cuek dan tak peduli.
Pertandingan bola voly pertama pun selesai, kini lanjut pertandingan kedua
Namun karna persiapan yang tidak terlalu matang, mereka harus mencari seseorang yang bisa bertanding di babak kedua ini.Guru olahraga mulai sibuk mencari siswa yang mungkin bisa bermain voly karna saat ini tim kedua kekurangan 2 orang pemain.
"Diana kamu masuk di tim kedua pertandingan akan segera dimulai", ucap pak Hartono yang merupakan guru olahraga tersebut.
Diana mengangguk , lalu berdiri dari duduknya, berlali ke arah tim yang sedang pemanasan.
Kini mereka hanya membutuhkan 1 orang lagi, pak Hartono berjalan ke arah pinggir lapangan untuk mencari siswa yang sedikit pintar dalam hal bermain voly.
"Kamu masuk ke tim kedua", tunjuk pak Hartono pada seorang gadis yang membelakanginya, Gadis tersebut berbalik menghadap pak Hartono yang berdiri di hadapannya.
Dengan seyum manis gadis itu berucap
" Tapi pak saya ngak bisa, gimana kalau gadis yang sedang duduk disana aja" , ucapnya sambil menunjuk orang itu yang sedang santai memakan Snacknya.Pak Hartono mengikuti arah telunjuk gadis itu, di sana duduk seorang gadis sambil memakan Snacknya, pak Hartono menyipitkan matanya, Sepertinya ia mengenal sosok gadis itu.
"Gimana pak?".
"Hmm baiklah bapak akan ke sana", pak Hartono melangkah kan kakinya kearah gadis itu .
Setelah pak Hartono pergi, gadis itu terseyum sinis.
" Ninni nya", ucapnya dengan seyum miring._-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_+_-_+_+
Jangan lupa
Komen
VoteSorry klw masih ada typo
SEE YOU NEXT CHAPTER.🙌
KAMU SEDANG MEMBACA
my boy cousin
Teen FictionUntuk melupakan perasaannya yang melebihi kata sepupu Ninni menerima pernyataan perasaan dari seorang anak basket tanpa tau Alasan mengapa anak basket itu menembaknya. Dan Ninni menerima fakta bahwa dia Dan Dintara bukanlah......... Dan Ninni juga...