10

163 9 0
                                    

Casey tertawa terbahak-bahak sambil memenangi perutnya yang terasa sedikit  sakit akibat tertawa melihat respon tubuh Ninni,Casey kemudian berjalan mendekati Ninni.

"Sorry gue cuman bercanda, lagi belajar akting hehe", Casey cengengesan, sebelah tangannya bergerak menyentuh bahu Ninni.

Ninni menghempas kan tangan Casey
"Nggak lucu tau", katanya dengan kesal lalu berjalan menuju bangkunya.

"Cih, Baperan", Casey kemudian berjalan mendekati bangkunya yang tak jauh dari ia berdiri, bell kemudian berbunyi menandakan bahwa pelajaran akan segera dimulai.

Ninni berbalik ke belakang melihat bangku ke 3 yang masih kosong, itu bangku Dintara, sudah dua hari ini bangku itu kosong dan entah mengapa Ninni merasa ada yang kurang.

Tak lama kemudian sosok guru bertubuh besar muncul di balik pintu dan berjalan menuju meja, guru mulai menerangkan materi dengan tegas hingga bell istirahat berbunyi dengan nyaring.

"Baik anak-anak karna bell sudah berbunyi, ibu pamit keluar", kata ibu guru lalu melangkah keluar dengan anggun.

"BAIK BUU.."ucap para siswa serentak, lalu ikut keluar untuk mengisi perut mereka yang sedari tadi berbunyi minta di isi.

"Nin, Casey tadi bilang apa sama Lo?", Kata Diana menghampiri Ninni yang masih mencatat materi di papan tulis diikuti oleh dua temannya, lilin dan Megan.

"Dia bilang gue jalang", dengus nya kesal saat mengingat Casey mengatai tanpa sebab dengan sebutan jalang.

"What the hell, kurang ajar tuh Mak lampir, demi apa my friends Ninni di Katai dengan tidak estetik", kata  Megan dramatis, tangannya menoel-noel pipi chubby Ninni dengan gemas.

"Setelah itu Casey bilang apa lagi?", Kata lilin kepo pada Ninni yang sedang merapikan bukunya setelah menepis tangan Megan.

"Dia bilang bercanda", balas nya lalu berdiri dari kursi nya"yuk kantin, udah lapar nih", sambunganya.

"Casey kesurupan mungkin"kata Megan lalu ikut berjalan bersama temanya.







Mereka berempat berjalan keluar kelas namun ternyata Genta sudah stay mengunggu Ninni sedari tadi.

"Ekhwmmmm sepertinya my ayang jemput tuh",goda megan diikuti siulan gombalan dari Diana dan lilin.

Salah satu dari mereka bertiga mantap Genta terluka.

"Kita duluan Nin, bye", mereka pun pergi meninggalkan Ninni menuju kantin yang terletak tidak jauh dari kelas mereka.

"Maaf kak, nunggu lama, soalnya kita tadi ngobrol sebentar hehe", Ninni cengengesan di depan Genta, ia tidak enak membuat Genta menunggu lama
Mungkin Genta udah kelaparan batinya.

"Nggak papa, yuk ke kantin keburu bell", sebelum mengandeng tangan Ninni Genta menyempatkan diri mengusap Surai Ninni dengan lembut dan penuh perasaan.

"Let's go", Ninni dengan antusias berjalan menuju kantin bersama Genta,
Sedari tadi Genta tak dapat menyembunyikan seyum nya melihat tingkah laku Ninni.

Di belakang sana  seseorang menatap kearah mereka dengan benci, ia kemudian berbalik dengan seyum smirik yang terpatri di wajahnya dengan jelas.

"Bersenang-senanglah Genta", katanya dengan sinis.

"Kak, Kamu liat Dintara nggak?, Dia nggak masuk hati ini", Ninni bertanya saat mereka sudah sampai di area kantin, Genta menoleh sekilas bisa ia lihat wajah Ninni yang terlihat khawatir.

"Tidak!" Katanya acuh, ia tidak suka saat Ninni mengkhawatirkan Dintara, Genta cemburu walaupun mereka sepupu, tetap saja Genta tidak suka.

Genta menarik tangan Ninni menuju meja dipojok yang masih kosong belum terisi oleh murid sama sekali.

Mereka berdua lalu duduk di atas kursi.
"Mau pesan apa?",Genta mulai lembut kembali.

"Samain aja kak", Genta lalu berjalan ke arah penjual bakso, disana ramai antrian walau begitu Genta setia menunggu sesekali ia melihat ke arah meja Ninni.


Sambil menunggu Genta Ninni melihat-lihat sekeliling kemudian matanya terpaku pada dua sejoli yang baru memasuki kantin.

Entah mengapa Ninni merasa tidak senang melihat mereka berdua, ada rasa cemburu yang hinggap dalam dirinya, Ninni sebenarnya sadar jika ia mempunyai rasa pada sepupunya itu, namun untuk melupakan perasaan itu Ninni menerima Genta, perasaan Ninni pada Genta hanya perasaan kagum selebihnya ia hanya menghargai dan belajar untuk mencintainya juga.

Ninni memalingkan wajahnya melihat ke arah Genta yang masih antri di sana, mendadak ia merasa bersalah pada Genta, ia begitu jahat membohongi jika ia menyukai nya padahal hanya pelampiasan saja.

"Gue akan coba untuk mencintainya", lirih ninni menatap kearah Genta yang juga teryata melihat, spontan Genta menyinggung seyum kalah mereka bertatapan, Ninni tersenyum kecil membalas senyuman Genta.

Tak lama Genta datang membawakan napan berisi dua mangkuk bakso di ikuti oleh ibu-ibu yang tengah membawa nampan berisi dua es teh.

"Maaf, bikin kamu nunggu lama",Genta meletakkan dua bakso itu lalu menyodorkan satu mangkuk di depan Ninni, Genta mendudukkan bokongnya di atas kursi.

"Nggak papa, lagian antrian nya rame", kata Ninni, mereka berdua lalu menyantap bakso nya dengan lahap tanpa bicara.











Lelaki yang tengah duduk itu mengangkat sebelah alisnya bertanya pada gadis sesuainya yang tengah duduk di depannya.

"Gue minta bantuan Lo",katanya serius pada lelaki didepannya sesekali ia meminum jusnya dan melirik pada satu objek yang kini tengah berjalan jauh menuju pintu kantin.

"Well, buat apa gue bantuin Lo dan apa jaminannya?".

"Gue jamin hubungan mereka akan hancur secepatnya", gadis  itu memohon dan menyakinkan  kepada lelaki di hadapannya yang tampak sedikit terkejut.

" Dari mana Lo tau?!" Lelaki itu mengeram, tatapannya berubah menajam melihat ke arah perempuan di depannya, kilatan emosi terpancar dengan jelas.

"Gue pernah dengar obrolan kalian"gadis  itu  berkata dengan pelan
Ia merasakan aura lelaki di depannya berbahaya.

Masih dengan rasa takut gadis itu memberanikan diri menatap lelaki yang menatapnya tajam " gimana?", Kata gadis itu meninggikan sedikit suaranya.

"Deal", kata lelaki itu, lalu melanjutkan ucapannya "kalau sampai Lo bocorin", jedanya mencondongkan tubuhnya ke samping gadis itu Yang tampak kaku.

"Nyawa Lo dan keluarga Lo habis di tangan gue", bisiknya tajam.





________________________________________

Vote
Comen

SEE YOU NEXT CHAPTER.💅🙌

Bye bye

my boy cousin Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang