Hadiah

1.6K 98 15
                                    

Tungkainya melangkah cepat diiringi detakan keras di dada. Sunggingan kecil terpoles apik. Netra delimanya memancarkan kilau dibalik kaca yang menggantung di hidungnya.

Dua tangannya menggenggam erat kotak kecil berhiaskan kertas abstrak. Membungkus sesuatu sebagai kejutan.

Helai ungu halusnya bergerak menyamai hentakan kaki. Seluruh bagian tubuhnya merasakan euforia yang bahkan belum terjadi. Membayangkan dan mengharapkan balasan atas hadiah yang akan dirinya berikan.

Makin dipikirkan makin lebar pula guratan bibirnya. Ahh, siapapun yang melihat Fang hari ini akan tau bahwa dirinya sosok yang paling bahagia. Menularkan senyum manis dan candu. Dan Boboiboy adalah salah seorang yang terjerat pesona Fang.

Fang berjalan melewati Boboiboy yang terpaku menatap keindahan itu. Sorotnya tak lepas meski Fang bahkan tak meliriknya. Membiarkan kepalanya mengikuti langkah Fang sampai tembok memutus kontak itu.

Fang berbelok dan terus melaju. Tampak tak memperhatikan sekitar. Membiarkan fokusnya tertuju pada sang pemilik kotak ini. Tak terasa, kini tubuhnya tepat berada di depan pintu canggih milik seseorang ini.

Dengan debaran yang meningkat, Fang mengetuk benda penghalang ini. Tiga ketukan sudah dilayangkan tapi Fang tidak mendengar apapun. Sekali lagi, tiga ketukan dan tetap tidak ada balasan.

Suasana disekitar Fang perlahan berubah, meredup sedikit demi sedikit. Tiap detik terasa sangat lama. Rasanya ingin Fang dobrak pintu ini dan memenui pemiliknya. Memeluknya lalu mengucapkan rangkaian kalimat yang dirinya tata sebaik mungkin dan memberikan benda di tangannya ini.

Menghela napas pendek sembari mengumpulkan kembali semangat yang hilang, Fang akan kembali mengetuk. Tepat sebelum tangannya menyentuh pintu, suara notifikasi berbunyi. Memecah konsentrasi Fang.

Netranya Fang alihkan ke arah pergelangan tangan yang di lingkari jam campuran hitam dan ungu. Layar kecil melayang menampilkan informasi bahwa sang pemilik kamar sedang menjalankan misi dan dirinya dipanggil untuk juga melakukan misi yang berbeda.

Sudut bibirnya turun, kembali membentuk garis lurus. Pancaran kemilau di bola matanya turut menghilang. Euforia dalam dirinya surut. Awan redup mulai menghiasi sekelilingnya. Lengkap dengan petir yang menyambar.

Kenapa? Kenapa harus hari ini?

Kini Fang sudah berdiri tegak, menghadap ke arah layar besar yang berisi informasi terkait misinya. Berusaha memfokuskan diri, Fang harus berhasil menjalani misi hari ini. Fang harus kembali dengan dada yang membusung bangga.

Dengan tidak rela, Fang pergi di hari yang penting untuknya. Fang harap, seseorang yang begitu dirinya sayangi dapat memahaminya jika telat diberikan kado. Menghela napas panjang, Fang berangkat dengan awan mendung di sekelilingnya.

Lagi-lagi Fang tidak menyadari sorotan sepasang netra coklat muda yang diam-diam menatapnya dengan intens. Si pemilik mata itu tampaknya cukup peka untuk tahu jika saat ini Fang sedang tidak baik-baik saja. Dengan itu, sudut bibirnya naik membentuk kurva misterius untuk Fang.

•••
HAHAHAHAHA..Lagi-lagi saya gantung. Tapi tenang, yang ini sebenernya udah beres.

Sayangnya saya pengennya dibagi dua, biar kalian penasaran gitu loohh🗿😏

Btw untuk rate M nya saya belum berani ternyata, hehehe😭🙂

FANG!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang