Hadiah (III)

1.5K 120 29
                                    

Kapal mereka kemudian sampai di Markas dengan begitu banyak drama yang terjadi sebelumnya. Fang sudah terlalu malas untuk menceritakannya jadi kalian tebak saja, oke?

Fang sudah tiba di kamarnya usai laporan dengan Laksamana Tarung dan Komandan Kokoci. Bungkusan kotak itu masih tergeletak di atas nakas. Berbekal tenaga yang tersisa, Fang berjalan ke arah kamar abangnya.

Di perempatan jalan, Fang bertemu sosok yang ingin dia tuju barusan. Fang lantas berseri dan berlari memeluk abangnya yang terlihat berbincang dengan Boboiboy.

Tak dihiraukan sosok bertopi dino itu, Fang dengan senang hati menghamburkan dirinya ke pelukan sang abang.

"Abang! Hehehehe, Fang bawa sesuatu untuk abang!" Begitu lepas pelukannya, Fang memberikan kotak kecil itu tanpa menyadari atmosfer dingin di sekelilingnya.

Kaizo bahagia, tentu saja. Tapi tatapannya malah tidak lepas dari bocah dino di depannya yang dengan terang-terangan menatap Fang.

Dengan gestur rapi, Kaizo membawa adiknya ke belakangnya. Enggan setiap inchi tubuh adiknya ditatap seperti itu. Boboiboy dengan jelas menangkap penolakan dari Kaizo, malah kini keduanya bertatapan tajam.

Fang dengan lugu hanya memperhatikan keduanya, apalagi kepalanya di usap lembut. Dengan senang hati Fang melingkarkan tangannya di pinggang sang abang, memelukmu dari belakang. Tak lupa senyum cerah yang berbanding terbalik dengan suasana disekitarnya.

Tanpa aba-aba, Kaizo memutar badan dan menggendong Fang ala koala. Fang yang diperlakukan seperti itu meledak dalam kebahagiaan. Tidak dia indahkan sekitarnya juga tatapan tajam yang turut mengikuti punggung Kaizo. Menjauh menuju kamar tempat dia bisa melakukan apapun disana.

Dengan satu tangan Kaizo menyangga Fang, tangan lainnya menggenggam hadiah  pemberian adiknya. Begitu sampai, Kaizo mendudukkan dirinya di kasur tanpa menurunkan Fang di pangkuannya.

"Hehehehe.." Fang malah bermain-main dengan seragam Kaizo. Kedua lengannya itu berkeliaran kesana-kemari tanpa di hiraukan sang pemilik badan.

Kaizo malah tersenyum kecil. Adiknya yang manis, lugu, polos, dan ceria ini benar-benar nyata dan sanggup untuk Kaizo dekap setiap hari.

Tatapan mata Kaizo turut berkeliaran di tubuh Fang. Mengamati apakah ada goresan atau memar sehabis misi. Mengetahui semua mulus, Kaizo merasa lega. Sebelum netranya tak sengaja jatuh di bagian leher Fang yang cukup terbuka.

Kaizo dengan jelas meliat merah samar disana. Sebagai alien dewasa, Kaizo tahu itu apa. Tangan kirinya segera menaruh asal hadiah itu dan menghadapkan Fang tepat di depannya sembari di pangku.

Kaizo mendekatkan kepalanya pada leher Fang. Mengetahui bahwa apa yang di lihatnya benar nyata, Kaizo mendidih.

"Fang! Katakan padaku, siapa yang melakukan ini?! " Kaizo berkata rendah, matanya memerah dengan gigi bergemelatuk kecil.

Sosok di depannya malah memiringkan kepala, tidak mengerti apa yang Kaizo katakan. Melihat itu, Kaizo menghembuskan napas panjang. Mencoba sabar menghadapi kepolosan Fang.

"Fang, apa ada yang menyentuh mu hari ini?" Kali ini dengan nada lembut Kaizo bertanya. Mendengar itu, Fang menganggukkan kepalanya.

"Iya, tadi Gempa memelukku di kamar mandi. Oh! Terus pas lagi lawan musuh, pipi ku juga di kecup sama Halilintar. Sama pas mau turun kapal, Taufan kecup dahi ku," Fang dengan riang bercerita. Sudah lama sekali Fang tidak pernah bercerita maka dengan detail Fang membeberkan semuanya.

Kaizo yang mendengar itu hanya bisa tersenyum paksa. Adiknya terlalu polos. Adiknya yang berharga dilecehkan oleh bocah ingusan. Adiknya yang berharga ingin dimiliki oleh sosok manusia penguasa elemen.

Hah! Jangan harap kau Boboiboy. Aku takkan melepaskan adikku barang seinchi pun. Adikku hanya milikku!. Batin Kaizo berteriak.

Dengan amarah di ubun-ubun, Kaizo merebahkan Fang di kasurnya dan memeluknya erat. Tak lupa, kecupan-kecupan ringan dirinya berikan untuk menghapus jejak Boboiboy. Akan dirinya biarkan sekarang.

Adiknya yang manis membawakannya kado dan memeluk balik dirinya. Itu cukup ampuh untuk menekan ledakan amarah di dalam hatinya. Jadi biarkan hari ini Kaizo bermanja-manja dengan Fang.

Topi dino yang biasanya melekat kini dirinya lepas hanya untuk mengacak-acak surai coklat tua itu. Pertemuannya dengan Kapten Kaizo tadi membuat Boboiboy sadar bahwa sang Kapten sudah tahu perasaannya dan dengan tegas menolak dirinya.

Yah, sekarang Boboiboy hanya bisa berharap bahwa Fang akan menjadi miliknya di kemudian hari. Entah itu suka rela atau paksaan.

Dengan ini, Kaizo dan Boboiboy memulai perseteruannya untuk menjadikan Fang miliknya masing-masing. Kalau pembaca, kalian di pihak siapa?
•••
Sorry gaje, aku udah lupa lanjutan hadiah sebenarnya. Ya kalo gak sesuai sama judul, jan marah ya, hehehehe 🙂🙂

FANG!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang