#04🕓

3K 408 10
                                    

"Hei, kalian sudah dapat rumah sewa? Atau mungkin apartemen?" Tanya Doyoung.

"Aku belum, sulit sekali! Banyak rumah sewa yang sudah penuh. Penghuninya bahkan rata-rata mahasiswa kampus ini," sahut Mashiho.

"Bagaimana denganmu?" Tanya Doyoung pada Jaehyuk.

"Aku tinggal di apartemen ayahku. Lumayan dekat dengan kampus," sahut Jaehyuk.

"Benarkah? Enak sekali menjadi dirimu," kata Mashiho.

"Jangan seperti itu. Menjadi orang kaya itu tidak seenak yang kau bayangkan," kata Jaehyuk.

"Tapi aku tetap iri," gumam pemuda Takata itu.

"Terima saja, Shiho-ya. Yak So Junghwan, bagaimana denganmu?" Kata Doyoung.

"Aku sudah ada," kata Junghwan.

"Eh? Serius? Di mana?" Tanya Mashiho.

"Apartemen Treasure. Aku hanya menyewa di sana," sahut Junghwan.

"Apartemen...Treasure? So, kau serius?" Tanya Doyoung.

Kening Junghwan berkerut. "Ya, kenapa?" Tanyanya heran.

"Jangan bilang kau tinggal di unit 504?" Tanya Asahi.

"Dari mana kau tau?" Tanya Junghwan.

Teman-temannya nampak tak percaya dan kaget saat tahu di mana Junghwan tinggal.

"Dari mana kau tempat itu?" Tanya Yoshi serius.

"Bukan, siapa yang menyarankanmu tinggal di sana?" Tanya Mashiho.

"Junkyu-"

"Hai! Ada apa menyebut namaku?" Junkyu baru saja datang dan bergabung bersama kekasihnya.

"Junkyu!" Pekik Doyoung.

Junkyu nampak kaget. "Ke-kenapa?" Tanyanya tergagap.

"Kau menyarankan Junghwan untuk tinggal di Apartemen Treasure? Di unit 504?" Tanya Doyoung.

Junkyu yang tidak tahu-menahu hanya mengangguk. "Iya, ada apa? Apakah ada masalah?" Tanyanya.

"Jangan bilang kau tidak tau," kata Jaehyuk.

"Tidak tau apa? Apa yang sedang kalian bicarakan?" Tanya Junkyu penasaran.

"Nampaknya kau tidak tau apa-apa tentang apartemen itu ya," kata Mashiho.

"Maka dari itu aku bertanya! Apa yang sedang kalian bicarakan? Lalu ada apa dengan apartemen itu?" Tanya Junkyu mencoba sabar.

"Sayang, tenanglah sedikit." Haruto, kekasihnya, mencoba menenangkan Junkyu.

"Apa yang kalian maksud itu, apartemen di jalan Harta Karun?" Tanya Haruto.

Doyoung dan Mashiho mengangguk. Sementara Junkyu dan Junghwan menatapnya penasaran.

"Apartemen itu terkenal karena salah satu unitnya yang katanya berhantu. Pemiliknya awalnya hanya ingin menyewakan unit itu, cukup banyak orang yang berminat dan akhirnya menyewa unit apartemen itu. Tapi mereka semua tidak betah tinggal di sana karena unit itu berhantu.

Mereka semua diganggu oleh sosok tak kasat mata. Ada yang hanya diganggu dengan suara ketukan, atau listrik yang tiba-tiba nyala dan mati dengan sendirinya. Padahal unit apartemen lain normal-normal saja. Bahkan ada juga yang sampai masuk rumah sakit karena mencoba menantang 'hantu' itu." Haruto akhirnya yang bercerita.

"Unit itu...504?" Tanya Junkyu.

Haruto mengangguk sebagai jawaban.

"Jangan bilang pelipis mu terluka karena terjadi sesuatu?" Tanya Doyoung pada Junghwan.

Junghwan terdiam di tempatnya.

"Junghwan, itu benar?" Tanya Junkyu khawatir.

Pemuda So itu menggeleng. "Tidak, bukan. Aku benar-benar terluka karena kecerobohanku sendiri," katanya bohong.

Mashiho memicingkan matanya. "Kau sungguh-sungguh?" Tanyanya.

Junghwan mengangguk. Pemuda itu tidak serta-merta percaya begitu saja dengan cerita seperti itu. Walau memang janggal, tapi Junghwan masih bisa berpikir positif. Karena dirinya termasuk orang yang sering melupakan sesuatu. Bisa saja dia lupa meletakkan koper itu yang sebenarnya tidak pas di dinding.

"Jika terjadi sesuatu, katakan pada kami. Kau bisa pindah dan tinggal sementara waktu bersama salah satu dari kami," kata Asahi.

Junghwan mengangguk saja dan mengucapkan terima kasih. Tapi Junghwan yakin, dirinya akan baik-baik saja dan tidak akan pindah kemanapun. Lagipula dirinya sudah membayar untuk 3 tahun ke depan. Junghwan tidak akan mau membuang uangnya yang sebegitu banyaknya dengan sia-sia.

"Aku harus pergi," pamit Junghwan.

"Eh? Secepat itu?" Tanya Junkyu.

Junghwan mengangguk. "Ada yang harus aku lakukan, maaf ya. Aku pergi dulu," katanya.

"Baiklah."

"Hati-hati di jalan, So!"

"Tentu."

Junghwan beranjak dan pergi dari sana. Kalau boleh jujur, tidak ada yang Junghwan lakukan sebenarnya. Pemuda itu hanya ingin pulang dan istirahat.

"Semoga hari ini tidak ada hal yang mengganggu. Aku hanya ingin tidur dengan tenang."

To be continued

𝟸𝟶-𝟶𝟹-𝟸𝟶𝟸𝟹

My Ghost [Woohwan] ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang