#19🕖

3K 406 40
                                    

Junghwan memijat pangkal hidungnya. Hari ini cukup melelahkan baginya. Semua teman-teman sekelasnya sudah keluar dari kelas untuk pulang ke rumah masing-masing. Begitu pula dengan Junkyu, temannya itu sudah pulang lebih dulu. Katanya ada yang harus dia lakukan, maka dari itu Junkyu pulang duluan.

Langkah kakinya sedikit lebih lambat dari biasanya. Junghwan melewati lorong yang kebetulan sedang sepi. Tak ada seorangpun yang lewat di sana selain dirinya. Helaan napas terdengar setelahnya.

"Bagaimana cara menemuinya?" gumamnya.

Sudah hampir satu minggu Junghwan berusaha untuk menemui Tuan Park. Tapi usahanya sia-sia, karena seperti yang Jeongwoo bilang padanya. Sekretaris Tuan Park sangat menyebalkan, pemilih, dan sangat ketat untuk masalah membuat janji seperti ini.

Junghwan sampai berpikir berulang kali. Benarkah orang ini adalah seorang sekretaris? Ataukah memang cara kerjanya di perusahaan memang seperti itu?

Selain mencoba menghubungi Tuan Park lewat sekretarisnya, Junghwan juga mencoba untuk menghubunginya lewat media sosial. Tapi sungguh diluar dugaan. Tak ada akun yang mengatasnamakan Tuan Park. Cara inipun gagal.

"Rumah sakit...bolehkah aku pergi ke sana?"

Junghwan mengeluarkan ponselnya dari saku dan menghubungi telepon rumah.

"Halo?"

"Apa?"

"Woah kau bisa mengangkat telepon?"

"So Junghwan."

Junghwan terkekeh pelan. Menggoda Jeongwoo adalah hal yang menyenangkan baginya.

"Bunga apa yang kau suka?"

"Tiba-tiba? Kenapa menanyakan itu?"

"Jawab saja."

"Anyelir kurasa."

"Baiklah—"

"Kau mau apa?"

"Aku mau menjengukmu. Boleh, kan?"

Jeongwoo terdiam di seberang sana. Junghwan menghentikan langkahnya, menunggu jawaban dari sosok itu.

"Jeongwoo?"

"Tentu, kau boleh menjengukku."

"Baiklah, aku pulang terlambat ya."

"Ya, hati-hati di jalan."

"Tentu."

Sambungan terputus. Junghwan tersenyum tipis dan menyimpan ponselnya. Pemuda itu segera menaiki motornya dan pergi dari sana.

✧༺♥༻✧

Setelah membeli sebuket bunga anyelir, Junghwan pergi ke rumah sakit tempat Jeongwoo dirawat. Pemuda itu sempat menggerutu karena dirinya lupa menanyakan di mana kamar rawat pria Park itu.

Junghwan menghampiri resepsionis dan menanyakan kamar rawat Jeongwoo. Wanita yang bertugas di sana nampak terkejut saat pemuda itu menanyakannya.

"Maaf sebelumnya, boleh saya tau anda ini siapa?" tanyanya.

Junghwan pikir sudah lama tidak ada yang mengunjungi Jeongwoo selain orang tuanya. Jadi wajar jika petugas itu bertanya.

"Aku So Junghwan, temannya."

"Teman?" Wanita itu nampak kurang yakin. Jelas sekali melihat bagaimana penampilan Junghwan, yang jelas dia adalah anak muda dan masih berkuliah.

Logikanya saja, bagaimana bisa ada orang yang berkata dia adalah seorang teman dari pasien yang sudah koma selama sepuluh tahun? Yang bahkan jelas dari umur yang bertaut jauh dan tidak pernah terlihat sekalipun datang ke rumah sakit ini.

My Ghost [Woohwan] ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang