Junghwan menatap ngeri pemandangan di depannya.
"To..long.."
Pemuda itu tersentak. Buru-buru dirinya bangkit usai terjatuh karena terkejut, dan berlari menghampiri Minji yang entah bagaimana bisa ada di dalam apartemennya.
Gadis itu seolah dicekik oleh sesuatu dan tubuhnya terangkat menabrak dinding. Wajahnya memerah, Minji kesulitan untuk bernapas.
Baru saja Junghwan akan meraih tangan Minji yang terulur padanya. Tiba-tiba saja tubuhnya terpental ke belakang menabrak lemari kaca hingga benda itu pecah.
Prang!
Pecahan kaca berserakan dimana-mana. Junghwan mengumpat, dirinya kembali terluka akibat pecahan kaca yang beberapanya menggores dan menancap di tubuhnya.
Pemuda So itu mendongak melihat Minji yang kesakitan. Sedikit meringis dan terpincang, Junghwan kembali menghampiri gadis itu.
"Lepaskan dia!"
Junghwan tersentak dan menoleh. 'Orang' itu melangkah keluar dari kamarnya dengan mata merah menahan amarah. Ekspresinya keras, Junghwan ditatapnya dengan tajam.
"Kau yang harusnya melepaskan dia! Dia tidak salah apa-apa!" Pekik Junghwan marah.
'Orang' itu terkekeh sinis. "Sudah aku katakan, kau tidak tau apa-apa!" Katanya.
Junghwan berusaha kembali membebaskan Minji dari jeratan tak kasat mata itu. Namun secara bersamaan, cekikan di leher gadis itu semakin kuat. Wajahnya perlahan membiru.
"Sial! Lepaskan dia! Kau membunuhnya!"
'Orang' itu tersenyum miring. Melihat bagaimana Junghwan yang begitu keras mencoba menyelamatkan Minji agar tetap hidup, membuatnya hampir melepaskan tawa.
"Jeong..woo."
Junghwan tersentak. Pemuda itu menatap Minji yang menatap sendu 'orang' itu.
"Berani sekali kau menyebut namaku."
"Maaf.."
"Tidak ada maaf untukmu."
Kening Junghwan berkerut. Tak mengerti dengan percakapan keduanya.
"Aku mohon.. Kau boleh membunuhku, tapi jangan sakiti orang lain. Terlebih lagi Junghwan.."
"Hah?"
Junghwan refleks menatap Minji. Kenapa namanya disebut-sebut?
"Urusanmu hanya denganku..jangan melibatkan orang lain."
Jeongwoo, 'orang' itu, mendengus keras. Mata merahnya menatap gadis itu tajam, tangannya terangkat bersamaan dengan cekikan yang semakin kencang.
"Aa-"
"Jeongwoo! Lepaskan dia!"
Jeongwoo tersentak, sosok itu beralih menatap Junghwan yang baru saja berteriak.
'Apakah aku salah bertindak?' ~Junghwan
Suatu hal yang tak pernah Junghwan pikirkan terjadi. Sebuah bayangan hitam tinggi besar dengan mata merah keluar dari tubuh Jeongwoo.
Junghwan menelan ludah kasar. Itu bayangan yang sama, yang menyerangnya saat itu.
Bayangan itu melayang mendekati Junghwan. Seolah tau apa yang akan terjadi, Junghwan memejamkan matanya erat. Bersiap jika saja bayangan itu menyerangnya lagi.
Sret
Dan benar saja. Bayangan hitam itu melakukan hal yang sama dengan Jeongwoo.
Mencekik Junghwan dan mengangkatnya tinggi. Pemuda So itu seketika merasa deja vu.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Ghost [Woohwan] ✓
Fanfiction[END] So Junghwan, mahasiswa kupu-kupu semester 3 yang harus repot mencari rumah sewa atau apartemen hanya untuk dirinya tinggal. Awalnya dirinya dan mahasiswa lainnya tinggal di asrama yang disediakan kampus, namun itu hanya berlaku di tahun pertam...