Selamat datang Juni...
"Bersenang-senang dahulu, bersedih-sedih kemudian."
✧༺♥༻✧
Junghwan membuka pintu ketika bel apartemen berbunyi. Ada Hyunsuk sendirian di sana. Dengan membawa sekantung belanjaan. Pemuda itu segera mempersilahkannya untuk masuk.
"Kenapa hyung repot-repot kemari?" tanya Junghwan.
Hyunsuk menatap adiknya heran. "Jangan bilang kau lupa kalau kita punya janji kemarin," katanya.
"Janji?" Junghwan berkedip beberapa kali, kemudian mengangguk ketika mengingatnya.
"Hehe maaf hyung."
Hyunsuk mengeluarkan bahan makanan dari kantung belanjaan. "Ada apa ini? Dari auramu, kelihatannya kau sedang senang," katanya melirik yang lebih muda.
Junghwan mengulum bibirnya menahan senyum. Pemuda itu kemudian mengangguk pelan.
"Woahh..." Hyunsuk menyipitkan matanya dan menyeringai kemudian.
"Kau punya kekasih?" tanyanya.
Junghwan sedikit melotot, pemuda itu menggeleng. "Ti-tidak," katanya gagap.
"Benarkah? Aku tidak yakin, dengan reaksimu yang seperti itu." Hyunsuk mendekatinya.
"Coba katakan padaku, siapa dia?" tanyanya.
Junghwan sedikit melangkah mundur. "Bukan siapa-siapa hyung," katanya.
"Aku tidak percaya. Apa dia lebih tua darimu? Di mana dia tinggal? Dia satu kampus denganmu? Oh! Atau dia sudah bekerja? Atau..." Hyunsuk menutup mulutnya dengan kedua tangan agar terlihat lebih dramatis.
Junghwan meringis mendengarnya. Di dalam hatinya berbisik, pasti hyungnya itu mulai berpikir yang tidak-tidak.
"Atau dia sudah menikah dan kau menjadi simpanannya!?"
Tuhkan?
"Hyung!" Junghwan mendelik tak terima.
Namun Hyunsuk justru tertawa. "Maaf, maaf, aku bercanda..." katanya.
Yang lebih muda mendengus pelan dan mulai menyiapkan peralatan memasak. Keduanya memang memiliki janji untuk makan siang bersama di apartemen Junghwan hari ini, dan nanti Jihoon juga akan menyusul setelah menyelesaikan sedikit pekerjaannya.
"Tapi aku sungguh-sungguh. Jika benar kau memiliki kekasih, aku harap dia adalah orang yang menerima dirimu apa adanya, bukan pembuat masalah, bertanggung jawab, dan juga yang sangat jelas, dia mencintaimu dan menyayangimu."
Junghwan menatap kakak sepupunya, yang dibalas dengan tatapan hangat khas milik Hyunsuk. Pemuda itu mengangguk pelan dan mengaminkan ucapan Hyunsuk dalam hati.
"Ca! Ayo kita mulai, kau buat kimbabnya. Aku akan membuat kimchinya," kata Hyunsuk.
"Baik, hyung." Junghwan mengambil bahan-bahan untuk membuat kimbab. Sementara Hyunsuk mulai sibuk mencuci sawi putih dan daun bawang.
"Aku bisa mengabulkan harapan kakakmu."
Junghwan sedikit tersentak, matanya sedikit melirik ke arah Hyunsuk yang masih fokus dengan bagiannya sendiri. Pemuda itu kemudian sedikit menoleh ke belakang. Jeongwoo berada tepat di belakangnya.
"Kau yakin?" bisiknya.
Sosok itu melingkarkan tangannya ke pinggang Junghwan dan menumpukan kepalanya di bahu pemuda itu.
"Aku yakin, itu mudah bagiku," katanya pelan.
"Benarkah?"
"Hm."
KAMU SEDANG MEMBACA
My Ghost [Woohwan] ✓
Fanfiction[END] So Junghwan, mahasiswa kupu-kupu semester 3 yang harus repot mencari rumah sewa atau apartemen hanya untuk dirinya tinggal. Awalnya dirinya dan mahasiswa lainnya tinggal di asrama yang disediakan kampus, namun itu hanya berlaku di tahun pertam...