Storiette

3.9K 353 78
                                    

✨Special Chapter Edition✨

✧༺♥༻✧

Junghwan mengerutkan keningnya, tubuhnya menggeliat pelan di atas tempat tidur. Suara dering ponsel membuat tidurnya sedikit terganggu. Tangannya mengambil ponselnya di nakas.

Matanya berkedip beberapa kali, membaca nama yang tertera di layar ponsel. Lalu menggeser ikon hijau untuk menghubungkan panggilan.

"Ya? Halo?"

"Baru bangun? Ini sudah jam 8 pagi. Apa kau begadang tadi malam?"

Junghwan memeluk erat boneka podong yang diberikan oleh si penelepon beberapa hari yang lalu.

"Hm.. Banyak yang harus aku kerjakan," katanya.

"Kenapa tidak menghubungiku? Aku bisa menemanimu."

Pemuda So itu tersenyum tipis mendengarnya. "Kau sudah bekerja seharian. Kau juga perlu istirahat, Jeongie."

Terdengar helaan napas di seberang sana. "Lalu kenapa tidak menelepon? Aku merindukanmu sampai-sampai aku memimpikanmu," kata Jeongwoo terdengar sedikit merengek.

Junghwan tertawa pelan. "Maafkan aku, aku sungguh sibuk kemarin. Jadi tidak sempat meneleponmu," katanya.

"Yah, baiklah. Apa yang akan kau lakukan hari ini?"

"Rencananya aku ingin mengerjakan tugas lagi dengan Junkyu di apartemen."

"Jam berapa dia datang?"

Junghwan melirik jam dinding. "Kurasa sebentar lagi," katanya.

"Hm, ya sudah. Cepat bersiap. Jangan buat temanmu menunggu. Mengerti?"

"Iyaa, aku mengerti."

"Oh iya, kau ingin makan apa?"

Junghwan beranjak setelah membereskan tempat tidurnya. "Aku bisa membuat toast untuk sarapan," katanya.

"Makan siang?"

"Jajangmyeon sepertinya enak."

"Baiklah. Nanti siang aku ke apartemenmu."

"Iya, aku menunggumu."

"Baiklah. Aku tutup."

"Hm.. Semangat kerjanya."

Sambungan terputus, Junghwan melemparkan ponselnya ke atas tempat tidur. Lalu bergegas menuju kamar mandi.

Tak berselang lama, Junghwan keluar dari kamar mandi, bersamaan dengan bel apartemennya yang berbunyi. Pasti Junkyu sudah tiba.

Dan benar saja, pemuda Kim itu sudah berdiri dengan beberapa tote bag dan plastik penuh makanan di tangannya. Junghwan membawanya masuk ke ruang tengah.

"Kau sudah sarapan?" tanyanya.

"Ya, aku sudah. Kau pasti belum kan?" kata Junkyu.

Junghwan tertawa pelan. "Iya, tunggu sebentar ya. Aku ingin membuat sarapan dulu," katanya.

"Ya, tak masalah. Oh iya, Haruto akan menyusul kemari."

"Untuk apa? Menemanimu?"

Junkyu mengangkat bahunya. "Entahlah, bisa jadi. Padahal aku sudah melarangnya," katanya.

Kening Junghwan berkerut. "Melarangnya?" tanyanya.

Junkyu mengangguk. "Iya, dia baru saja kembali dari Jepang tadi malam. Bukankah aku sudah benar untuk melarangnya?" katanya.

My Ghost [Woohwan] ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang